Bab
Lemak merupakan satu dari tiga nutrisi penting yang diperlukan untuk menyeimbangkan kandungan protein dan karbohidrat di dalam tubuh. Seperti istilah karbohidrat, istilah lemak dipenuhi dengan berbagai pendapat dan juga stigma. Dan seperti kabohidrat pula, lemak merupakan nutrisi yang dianjurkan saat diet ketat untuk tidak dikonsumsi agar dapat mengurangi berat badan dengan cepat. Lemak telah mendapatkan reputasi buruk karena kurangnya pemahaman akan apa yang tubuh kita butuhkan dan pemikiran dangkal mengenai apa itu hidup sehat. Meski pun kita mengetahui bahwa mengkonsumsi terlalu banyak lemak itu tidak baik untuk kesehatan, pengertian lemak, terutama dalam hal yang berhubungan dengan tubuh kita, masih disalah pahami: tidak semua lemak buruk untuk kita; sebagian lemak malah sangat baik untuk kita. Mengkonsumsi lemak sehat melalui berbagai cara dalam jumlah yang tepat dapat membantu kesehatan kita. Karena terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pola makan bebas lemak, banyak makanan pada 20 tahun terakhir ini yang menghilangkan lemak secara keseluruhan dan tambahan gula sebagai perisa. Bahkan, baru-baru ini, dikarenakan adanya perhatian khusus terhadap efek mengkonsumsi gula berlebihan, akhirnya terdapat pemanis pengganti gula. Pemanis tersebut biasanya dibuat secara sintetis. Akibatnya, beberapa makanan tertentu menjadi menjadi tidak begizi.
Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
Semua telah berubah, namun bersamaan dengan adanya gagasan tentang lemak ‘baik’ atau ‘penting’ dan lemak ‘jahat’ yang saat ini diterima dan beredar di mana-mana. Hal ini membantu untuk memisahkan lemak jenuh yang terdapat pada makanan seperti daging dan produk olahan susu yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi dan menaikkan berat badan, serta meningkatkan resiko terkena serangan jantung dan stroke, dan lemak tak jenuh seperti kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak sayur yang dapat membantu melawan penyakit-penyakit tersebut. Meski pun sulit untuk menghilangkan lemak jenuh dari pola makan kita secara keseluruhan (jumlah lemak jenuh nampaknya masih dapat ditemukan sedikit pada makanan dengan kadar lemak tak jenuh yang tinggi), kita dapat mengupayakan kesadaran kita untuk menghindari makanan dengan kadar lemak tak jenuh yang tinggi. Hal ini masih kurang dijelaskan oleh program pemerintah Inggris, yaitu Pola Makan Seimbang. Jadi, ayo coba dan pahami perbedaan yang jelas antara lemak jenuh atau ‘jelek’ dan lemak tak jenuh atau ‘baik’. Untuk memulainya, lemak jenuh berbentuk padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak tak jenuh berbentuk cair. Kedua lemak ini tersusun dari ikatan, tetapi yang membuatnya berbeda adalah ikatan ganda yang ditemukan pada asam lemak tak jenuh dan ikatan tunggal pada asam lemak jenuh. Seperti yang telah ditekankan sebelumnya, lemak jenuh lebih banyak ditemukan pada makanan seperti daging, keju, telur, susu dan mentega, atau lebih sederhananya, sumber makanan hewani. Seperti yang sudah dikatakan, lemak tak jenuh seperti minyak sayur dapat diubah menjadi lemak jenuh melalui proses yang dinamakan Hidrogenasi, yang mana menimbulkan perpindahan asam-lemak. Proses ini berarti bahwa makanan dapat memiliki umur simpan lebih lama dan biasanya ditemukan pada makanan olahan seperti kue, roti dan biskuit.
Lemak Tak Jenuh Tunggal dan Lemak Tak jenuh Jamak
Anda mungkin pernah mendengarkan kedua istilah yang bersamaan dengan lemak tak jenuh, yaitu lemak tak jenuh tunggak dan lemak tak jenuh jamak. Perbedaan pada kedua lemak ini terletak pada ikatannya. Rantai asam lemak yang hanya mengandung satu ikatan ganda merupakan lemak tak jenuh tunggal, sedangkan yang memiliki lebih dari satu ikatan ganda merupakan tak jenuh ganda. Tetapi, apakah makna dari perbedaan kecil pada lemak tak jenuh ini pada kesehatan? Sebenarnya tidak begitu penting. Hal ini lebih menuju pada makanan mana yang mengandung tipe lemak tertentu. Kita dapat menemukan lebih banyak lemak tak jenuh tunggal pada makanan seperti selai kacang, minyak goreng tertentu dan alpukat, sedangkan kacang-kacangan, misalnya, kaya akan lemak tak jenuh ganda. Kedua lemak tersebut berada dalam lemak tak jenuh yang sama dan sangat baik untuk kita dalam jumlah yang tepat. Jika kita mengkonsumsi variasi dari tipe makanan ini, mereka dapat membantu melindungi organ-organ kita dan menjaga tubuh kita agar tetap sehat.
Minyak untuk Memasak
Untuk menggali lebih dalam mengenai lemak, kita perlu membicarakan tentang minyak. Terdapat banyak sekali informasi secara online apakah minyak baik untuk kita, dan saat ini terdapat banyak resep dan ide untuk menghindari minyak. Tetapi, menemukan makanan yang tidak menggunakan minyak ketika berada di luar rumah itu hampir tidak mungkin. Jadi, harus kah kita mencoba untuk benar-benar menjauhi minyak? Pada umumnya, terdapat dua tipe minyak: minyak goreng olahan dan mentah. Minyak mentah didatangkan melalui bahan alami dan mengandung polifenol, mereka diproses dengan suhu yang minim, atau biasanya dingin, dan lebih baik untuk kesehatan. Maka dari itu, minyak-minyak ini baik untuk kita jika tidak berlebihan. Minyak-minyak dengan tanda mentah, atau murni merupakan pilihan terbaik untuk kesehatan tubuh kita. Tetapi, minyak olahan menggunakan suhu lebih tinggi untuk penyulingannya dan biasanya melalui lebih dari satu kali proses sebelum pemucatan atau dihilangkan baunya. Proses pengolahannya dapat menghilangkan nutrisi pentingnya, tetapi lebih baik saat digunakan untuk memasak menggunakan suhu tinggi. Tipe minyak ini digunakan untuk memasak makanan cepat saji yang biasa kita konsumsi dan, karena itu, menjadi salah satu alasan mengapa makanan ini menjadi tidak baik untuk kita. Minyak yang digunakan berbagai restoran biasanya dipilih berdasarkan selera yang mereka inginkan dan disesuaikan dengan proses memasak mereka, sehingga kita tidak bisa selalu memastikan makanan yang kita pesan sehat seperti yang kita harapkan.
Menjaga Keseimbangan Kesehatan
Meski pun terdapat manfaat yang jelas jika menjauhi lemak jenuh, rupanya tidak kita perlu untuk benar-benar menghindarinya bahkan jika memungkinkan. Kita mungkin memilih untuk mengkonsumsi daging dan susu, tetapi kita harus sadar dengan resiko kesehatan yang disebabkan oleh makanan ini dan membatasi asupan daging dan susu jika memungkinkan. Hal ini benar-benar nyata ketika membicarakan tentang daging olahan seperti bacon, makanan beku dan daging curing karena kesemuanya itu dikategorikan sebagai karsinogen karena kadar garam yang dikandungnya. Makanan sehat pun harus dimakan dalam porsi secukupnya dan, ketika membicarakan tentang lemak, kandungan lemak tak jenuh tinggi akan kalori sehingga jumlah yang dikonsumsi pun juga penting. Lemak jenuh harus dihindari dalam kebutuhan harian. Sebagai contoh, kacang-kacangan dikemas bersamaan dengan lemak serta vitamin dan mineral yang penting, tetapi jika kita mengkonsumsi terlalu banyak, kelebihan kalorinya akan dipindahkan menjadi kelebihan lemak. Menghilangkan stigma dan kesalah pahaman itu penting; salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengambil kelas gizi.