Produk dairy dan non-dairy merupakan dua kategori makanan dan minuman yang seringkali dibandingkan oleh banyak orang yang ingin memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Tanap disadari, kedua produk ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita, terutama dalam pola makan yang sehat dan bergizi.

Namun, meskipun kita sering mengonsumsi produk-produk ini, tidak semua orang memahami perbedaan mendalam antara keduanya, jenis-jenis yang ada, dan bagaimana keduanya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

Bagi sebagian orang, hidup tanpa mengonsumsi produk dairy mungkin tampak mustahil. Bahkan, produk dairy sering kali menjadi makanan utama yang dikonsumsi setiap hair. Namun, bagi sebagian lainnya, justru produk non-dairy menjadi pilihan yang lebih tepat.

Lalu, apa sebenarnya arti non dairy creamer dan diary? Bagaimana perbedaannya? Artikel ini akan membahasnya lebih dalam, serta memberi penjelasan tentang berbagai jenis produk dairy dan non-dairy yang dapat Anda pilih untuk memenuhi kebutuhan gizi harian Anda.

Tersedia guru-guru Nutrisi terbaik
Andrew sgz
5
5 (18 ulasan)
Andrew sgz
Rp250,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Krisna
5
5 (4 ulasan)
Krisna
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Salsabilla
5
5 (4 ulasan)
Salsabilla
Rp200,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ayunda
Ayunda
Rp275,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ika_nurfajri
Ika_nurfajri
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nur
Nur
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nashrullah
Nashrullah
Rp550,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Rindu
5
5 (1 ulasan)
Rindu
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Andrew sgz
5
5 (18 ulasan)
Andrew sgz
Rp250,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Krisna
5
5 (4 ulasan)
Krisna
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Salsabilla
5
5 (4 ulasan)
Salsabilla
Rp200,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ayunda
Ayunda
Rp275,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ika_nurfajri
Ika_nurfajri
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nur
Nur
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nashrullah
Nashrullah
Rp550,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Rindu
5
5 (1 ulasan)
Rindu
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Apa itu Dairy?

susu tidak menjadi sumber utama dan satu-satunya untuk kandungan kalsium
Kita jarang mempertanyakan konsumsi kita terhadap susu dan produk olahannya meskipun tidak menjadi sumber kalsium yang diperlukan. (Sumber: Kredit foto: Pedro Moura Pinheiro di Visual hunt)

Dairy artinya adalah istilah yang merujuk pada produk susu hewani beserta turunannya. Proses pengolahan susu ini menghasilkan berbagai jenis produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi penting seperti protein, kalsium, vitamin B12, dan asam lemak baik. Kandungan nutrisi ini sangat bermanfaat bagi tubuh kita, terutama untuk mendukung kesehatan tulang, otot, dan sistem saraf.

Sebagai contoh, kalsium yang terkandung dalam produk dairy sangat penting dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang serta gigi yang kuat. Selain itu, produk dairy juga mengandung vitamin D, yang berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh kita. Dengan mengonsumsi produk dairy secara teratur, kita dapat memastikan tubuh mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh yang sehat.

Namun, di balik manfaatnya, produk dairy juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol, yang jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengonsumsi produk dairy dengan bijak dan memilih jenis produk yang lebih rendah lemak, seperti susu rendah lemak atau yogurt rendah lemak.

Selain itu, bagi sebagian orang yang memiliki masalah dengan pencernaan susu atau mengalami intoleransi laktosa, mengonsumsi produk dairy bisa menjadi masalah. Dalam kasus seperti ini, produk non-dairy dapat menjadi solusi yang lebih aman.

Baca juga artikel tentang protein.

Apa Saja Dairy Products?

Semua produk diary terbuat dari bahan baku susu, source: Pixabay

Dairy products adalah segala hal yang mencakup berbagai jenis produk olahan yang berasal dari susu. Produk-produk ini sangat bervariasi dalam hal tekstur, rasa, dan kegunaannya dalam masakan. Berikut ini adalah beberapa produk dairy yang umum ditemui:

Susu

Susu adalah produk dasar yang dihasilkan dari sapi, kambing, domba, atau hewan lainnya. Susu mengandung berbagai nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan tubuh kita, seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Ada berbagai jenis susu yang dapat Anda pilih, tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda.

  • Susu segar: Susu yang telah dipasteurisasi untuk membunuh bakteri, tetapi tetap mempertahankan kesegarannya. Susu segar memiliki masa simpan yang relatif singkat dan biasanya disimpan dalam lemari pendingin.
  • Susu UHT (Ultra High Temperature): Susu yang dipanaskan pada suhu tinggi untuk memperpanjang masa simpan tanpa memerlukan pendinginan. Ini memungkinkan susu untuk tetap awet meskipun disimpan di suhu ruangan.
  • Susu skim: Susu yang hampir seluruh kandungan lemaknya telah dihilangkan sehingga rendah kalori. Cocok untuk Anda yang sedang menjalani diet rendah lemak atau ingin mengontrol berat badan.
  • Susu rendah lemak: Susu dengan kadar lemak lebih sedikit dibandingkan susu penuh, tetapi lebih banyak lemaknya dibandingkan susu skim.

Keju

Keju adalah dairy food yang dibuat melalui proses penggumpalan dan fermentasi. Keju memiliki beragam tekstur, rasa, dan bentuk, tergantung pada jenis susu yang digunakan dan metode pembuatannya. Dari keju keras seperti cheddar dan parmesan hingga keju lunak seperti brie dan camembert, keju memberikan variasi rasa yang kaya dan tekstur yang unik.

Keju juga merupakan sumber protein dan kalsium yang baik, namun beberapa jenis keju mengandung garam dan lemak tinggi, sehingga perlu dikonsumsi dengan bijak.

Krim

Apa itu cream? Krim adalah lapisan lemak yang diambil dari susu sebelum proses homogenisasi. Krim sering digunakan dalam pembuatan berbagai hidangan penutup, saus, atau minuman yang membutuhkan tekstur creamy yang lezat. Ada beberapa jenis krim yang berbeda, seperti krim kocok dan krim masak, yang digunakan untuk keperluan yang berbeda dalam masakan.

Mentega

Mentega adalah produk yang dihasilkan dari pengocokan krim susu berlemak. Mentega banyak digunakan dalam memasak, membuat kue, dan sebagai olesan pada roti atau makanan lainnya. Ada dua jenis mentega yang sering dijumpai di pasaran:

  • Mentega tawar: Tanpa tambahan garam, sering digunakan dalam memasak dan pembuatan kue.
  • Mentega asin: Mentega yang sudah diberi garam, biasa digunakan sebagai olesan pada roti atau bahan pelengkap lainnya.

Yogurt

Yogurt adalah produk fermentasi susu yang mengandung bakteri baik, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Bakteri ini membantu mendukung kesehatan pencernaan dan sistem imun. Selain itu, yogurt kaya akan protein, kalsium, dan vitamin B12, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Baca juga artikel tentang karbohidrat.

Tersedia guru-guru Nutrisi terbaik
Andrew sgz
5
5 (18 ulasan)
Andrew sgz
Rp250,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Krisna
5
5 (4 ulasan)
Krisna
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Salsabilla
5
5 (4 ulasan)
Salsabilla
Rp200,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ayunda
Ayunda
Rp275,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ika_nurfajri
Ika_nurfajri
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nur
Nur
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nashrullah
Nashrullah
Rp550,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Rindu
5
5 (1 ulasan)
Rindu
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Andrew sgz
5
5 (18 ulasan)
Andrew sgz
Rp250,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Krisna
5
5 (4 ulasan)
Krisna
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Salsabilla
5
5 (4 ulasan)
Salsabilla
Rp200,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ayunda
Ayunda
Rp275,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ika_nurfajri
Ika_nurfajri
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nur
Nur
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nashrullah
Nashrullah
Rp550,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Rindu
5
5 (1 ulasan)
Rindu
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Apakah Kita benar-benar Membutuhkan Produk Olahan Susu?

Menariknya, sebagian besar Asia Timur dan Asia Tenggara serta sebagian Afrika tengah adalah satu-satunya wilayah di dunia yang tidak banyak mengonsumsi susu namun menunjukkan tingkat osteoporosis (penyakit yang menyebabkan tulang menjadi melemah dan rapuh) terendah.

Namun, terlepas dari informasi ini, pertanyaan-pertanyaan seputar permasalahan orang lanjut usia tetap ada, seperti dari mana kita bisa mendapatkan kalsium jika tidak mengonsumsi susu? Di mana kita bisa mendapatkan nutrisi penting untuk menunjang kesehatan yang baik dan, yang lebih penting, kesehatan tulang? Buncis, bayam, almond, kiwi, markisa, dan biji chia hanyalah beberapa contoh makanan yang mengandung kalsium yang bahkan menyaingi kandungan kalsium susu.

Jadi, jawabannya adalah kita tidak perlu mengonsumsi susu atau produk olahan susu apa pun untuk mendapatkan asupan kalsium yang cukup. Kacang-kacangan dan biji-bijian adalah sumber kalsium yang bagus dan bisa menjadi camilan bergizi, dan ini adalah rekomendasi diet dari para ahli gizi. Oleh karena itu, makanan terbuat dari olahan susu sangat beragam: keju, yoghurt, mentega dan krim serta makanan yang mengandung bahan ini seperti kue, biskuit, pizza, dan kue kering juga termasuk produk olahan susu.

Meskipun ini dipandang sebagai produk makanan yang sangat normal dan sering dikonsumsi setiap hari oleh banyak orang di Eropa, mengurangi konsumsi produk olahan susu bagi orang barat ternyata jauh lebih sulit dari yang diharapkan.

Pilihan terbaik adalah mengurangi konsumsi makanan olahan yang secara otomatis dapat membantu membatasi asupan susu dan mengurangi kalori. Makanan yang alami dan bebas lemak hewani biasanya memiliki kadar lemak yang rendah (lemak jenuh) dan memiliki lebih banyak nutrisi. Laktosa dan susu bubuk juga digunakan dalam makanan lain, yang menjadi makanan pelengkap atau bumbu tambahan yang tahan lama, seperti sereal, keripik, dan saus. Hal ini memunculkan konsumsi susu dalam bentuk lain.

Intoleransi terhadap Susu dan Alergi Susu

jangan sekali-kali makan es krim susu jika alergi
Es krim susu adalah makanan yang harus dihindari oleh penderita alergi.

Intoleransi terhadap laktosa adalah salah satu bahaya yang paling banyak diketahui dari mengonsumsi produk olahan susu. Jika seseorang mengidap penyakit ini, itu berarti tubuhnya tidak dapat mencerna laktosa karena tubuhnya tidak bisa memproduksi laktase dalam jumlah yang cukup untuk memecah laktosa menjadi gula yang disebut glukosa dan galaktosa.

Kurangnya laktase ini menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, kram perut, mual, dan diare. Ini tidak akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi siapa pun dan mungkin bisa menjadi salah satu indikator mengapa kita sebaiknya tidak mengonsumsi susu sapi seperti biasa dilakukan oleh orang Barat.

Namun, meskipun intoleransi laktosa menjadi alasan yang paling umum dan lazim untuk membuat kita berhenti mengonsumsi produk olahan susu, berbagai produk susu bebas laktosa malah semakin banyak beredar di pasaran. Produk-produk ini tidak hanya lebih mahal daripada produk olahan susu, tetapi produk-produk ini juga tidak baik untuk kesehatan kita.

Masih sedikit yang tahu bahwa banyak orang yang alergi terhadap produk susu, menderita gejala ringan seperti gatal-gatal, muntah, diare, dan bahkan syok anafilaksis dalam kasus yang lebih ekstrem. Meskipun intoleransi laktosa dan alergi terhadap produk olahan susu dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan menyakitkan, alergi terhadap produk olahan susu dapat mengancam jiwa karena adanya protein yang ditemukan dalam susu, dan ini perlu ditanggapi dengan serius.

Alternatif Makanan selain Produk Olahan Susu

Keputusan untuk berhenti mengonsumsi susu adalah keputusan yang baik. Selain itu, di Indonesia, mengonsumsi produk olahan susu dalam kehidupan kita sehari-hari semakin banyak digemari, dan mungkin bagi sebagian orang, hidup tanpa mengonsumsi produk olahan susu tampaknya mustahil. Sebagian dari kita mungkin sering mencampurkannya dalam kopi, menuangkannya ke sereal, dan atau mengoleskannya di atas roti panggang.

Kandungan susu dapat ditemukan dalam semua jenis biskuit, kue-kue, dan bahkan dalam camilan keripik favorit kita. Jadi, bagaimana cara menghindarinya dan makanan apa yang bisa menjadi alternatifnya? Alternatifnya adalah dengan mengkonsumsi produk non-diary. Non dairy artinya adalah produk yang tidak mengandung susu atau turunannya.

Produk non-dairy adalah alternatif bagi Anda yang tidak dapat atau tidak ingin mengonsumsi produk dairy karena berbagai alasan, seperti intoleransi laktosa, alergi susu, atau pola makan vegan. Dengan begitu, produk dairy free artinya adalah produk yang terbuat dari bahan nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan. Salah satu produk non-dairy yang populer adalah non dairy milk, seperti susu kedelai, almond, oat, dan kelapa.

Selain bebas laktosa, produk-produk ini biasanya juga lebih rendah lemak jenuh jika dibandingkan dengan produk dairy. Banyak produk non-dairy yang diperkaya dengan kalsium dan vitamin untuk memberikan manfaat nutrisi yang serupa dengan produk dairy.

Baca juga artikel tentang lemak.

Perbedaan Dairy dan Non-Dairy

kacang almond yang sudah menjadi susu akan lebih enak dikonsumsi
Susu almond adalah salah satu alternatif yang baik untuk dicampurkan ke dalam latte dan cappuccino. (Sumber: rawpixel di Unsplash)

Perbedaan dairy dan non-dairy dapat kita lihat pada krim. Perbedaan creamer dairy dan non dairy adalah jika dairy cream terbuat dari susu hewani dan memiliki rasa yang kaya dan lembut, berkat kandungan lemak susu. Cream ini sering digunakan dalam berbagai hidangan creamy, seperti sup, saus, atau hidangan penutup.

Sementara itu, bahan untuk membuat non dairy creamer adalah minyak nabati dan lebih cocok untuk mereka yang menghindari laktosa. Non dairy creamer artinya sering digunakan dalam kopi atau sebagai topping pada makanan, karena memiliki tekstur yang lebih kokoh ketika dikocok dan lebih tahan lama.

Meskipun rasanya sedikit berbeda, baik dairy cream maupun non-dairy creamer dapat saling menggantikan dalam banyak resep masakan, tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda.

Jadi dari contoh krimer non dairy dan diary ini, terdapat 4 perbedaan antara produk dairy dan non-dairy diantaranya:

  1. Bahan baku: Produk dairy berasal dari susu hewan, sedangkan produk non-dairy berasal dari sumber nabati.
  2. Kandungan nutrisi: Produk diary mengandungan laktosa dan dan gula alami, sementara non-diary sebaliknya.
  3. Kandungan lemak: Olahan susu memiliki lemah jenuh yang dapat meningkatkan kolestrol jika dikonsumsi berlebihan. Lain halnya non-diary, biasanya memiliki lemak jenuh yang lebih rendah.
  4. Rasa: Produk dairy cenderung memiliki rasa yang lebih kaya, creamy, dan lembut, sementara produk non-dairy biasanya memiliki rasa yang lebih ringan dan bisa bervariasi tergantung pada bahan dasar yang digunakan.

Baca juga artikel tentang buah dan sayuran.

Itulah pembahasan lengkap mengenai dairy dan non-dairy. Semoga artikel ini membantu Anda memahami perbedaan antara kedua jenis produk tersebut, serta manfaat dan cara mengonsumsinya dengan bijak. Jika Anda mencari guru privat, Superprof siap membantu Anda.

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

4.17 (6 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang