Bab
- Mengapa susunan kata yang tepat sangat penting
- Susunan kata yang tepat dalam bahasa Jerman untuk Induk Kalimat (main clause)
- Tata Letak kata benda pada kalimat bahasa Jerman
- Bagaimana cara membuat Kalimat dalam bahasa Jerman menggunakan kata ganti
- Letak kata Kerja pada Induk Kalimat (main clause) dalam bahasa Jerman
- Apa yang harus kamu lakukan jika terdapat beberapa kata keterangan dalam satu kalimat?
- Bagaimana bahasa Jerman membentuk Klausa Subordinat (Anak Kalimat).
- Penggunaan Kalimat Perintah pada Sebuah Kalimat Bahasa Jerman
- Mempelajari Cara Membuat Pertanyaan dalam Bahasa Jerman
- Struktur Kalimat dengan Kata Tanya dalam Bahasa Jerman
Kamu telah mempelajari tata bahasa Jerman secara online, mempelajari kosakata bahasa Jerman dan bisa mengolah artikel serta mengetahui kata ganti hingga menggabungkan kata kerja. Sekarang yang tersisa adalah mengaitkan semuanya bersama menjadi kalimat yang bisa dipahami.
Namun, bagaimana bisa kamu memandu susunan kata yang sulit dalam bahasa Jerman?
Seperti dalam bahasa Inggris, dalam mempelajari bahasa Jerman jika susunan kata salah, makna dari kalimatnya akan hilang dan yang terbentuk hanyalah racauan.
Cek di sini untuk les bahasa Jerman








Mengapa susunan kata yang tepat sangat penting
Wajar jika ketika belajar bahasa Jerman kamu akan akrab dengan susunan kalimat sederhana subyek+ kata kerja + Obyek. Orang-orang akan memahami apa yang kamu sampaikan, meskipun itu bukanlah tata bahasa Jerman yang sempurna 100%.
Ya dan tidak. Kamu mungkin akan mengalami masalah dalam menyeimbangkan kosakata dan tata bahasa dalam banyak hal, bahkan, seorang sarjana bahasa Jerman yang mahir terkadang juga melakukan kesalahan. Disitulah hal yang bisa mengecoh. Jika kamu harus memilih ketika kamu ingin mempelajari bahasa asing, akan lebih mudah untuk mengingat susunan kata daripada mengingat jenis kata, gender, dari ratusan kata. Letakkan pada penempatan yang tepat dalam sebuah kalimat, dan kebanyakan orang Jerman mungkin tidak akan mengetahui jika kamu menggunakan pilihan kata jenis kelamin atau kasus yang salah.
Pada beberapa kasus, susunan kata menentukan makna dari sebuah kalimat. Pikirkan perbedaan makna yang terjadi pada kalimat bahasa Inggris berikut:
This is a fairytale.
Is this a fairytale?
Semua kata tetap sama, namun satu perubahan dalam susunan kata membuat kalimat kedua menjadi sebuah kalimat tanya, sedangkan kalimat pertama adalah pernyataan.
Juga, menggunakan kosakata turunan (participle) tepat setelah kata kerja bantu (auxiliary) (lihat lebih lanjut dibawah ini) pasti bisa mengeluarkanmu sebagai "Ausländer"! Letakkan kata-kata Anda dengan tepat dalam sebuah kalimat, maka pengetahuan bahasa Jerman Anda akan tampak mengagumkan.
Susunan kata yang tepat dalam bahasa Jerman untuk Induk Kalimat (main clause)
Kabar baik untuk para pengguna bahasa Inggris! Struktur induk kalimat pada bahasa Jerman sama seperti pada bahasa Inggris, yakni:
Subyek + Kata Kerja + Obyek
"Die Ritterin tötet einen Drachen."
The female knight kills a dragon
(Ksatria wanita itu membunuh seekor naga)
(Karena tergantung konteks, susunan kata dalam bahasa Jerman lebih tidak pasti daripada bahasa Inggris)
Sama halnya dengan bahasa Inggris, obyek tidak langsung bahasa Jerman terletak sebelum obyek langsung. Berikut meruppakan contoh dalam bahasa Inggris:
The squire gave the (female) knight a lance, dalam bahasa Jerman:
Subyek + Kata kerja + Obyek tidak langsung + Obyek langsung
Der Knappe gibt der Ritterin eine Lanze.

Pelajari perbedaan bahasa Jerman dan Inggris di sini.
Tata Letak kata benda pada kalimat bahasa Jerman
Keberadaan konteks pada bahasa Jerman membuat susunan kata menjadi sedikit lebih mudah dipahami daripada di bahasa Inggris yang membingungkan lebih dari satu pelajar bahasa Jerman. Tanpa mempedulikan seperti apa susunan katanya, konteks tersebut akan memberitahumu peran kata benda dalam sebuah kalimat. Pada dasarnya, ini berarti bahwa sebuah kata benda bisa dibawa keawal kalimat untuk menekankan pentingnya. Contoh:
Der Knappe gibt der Ritterin eine Lanze.
The squire gives the female knight a lance.
(Penjaga itu memberikan ksatria wanita itu sebuah tombak)
Subyek + Kata kerja + Obyek tidak langsung + Obyek langsung
Eine Lanze gab der Knappe der Ritterin.
A lance is what the squire gave the knight.
(Sebuah tombak adalah yang diberikan penjaga kepada ksatria)
Obyek langsung + Kata kerja + Subyek + Obyek tidak langsung
Der Ritterin gab der Knappe eine Lanze.
The knight was the one to whom the squire gave the lance.
(Ksatria adalah orang yang si penjaga berikan tombak)
Obyek tidak langsung + Kata kerja + Subyek + Obyek langsung
Bahasa Inggris terkadang juga melakukan hal serupa, misalnya dalam puisi ("dark was the night..."). Namun, seperti yang kamu bisa lihat dari terjemahan, bahasa Inggris seringkali butuh tambahan sebuah atau dua buah kata untuk membuatnya bermakna - kamu tidak bisa berkata : The lance gave the squire". Kamu seharusnya berkata: The lance the squire gave to noble knight", atau "To noble knight the squire a lance did give" - namun, ini semua merupakan frasa yang tidak biasa.
Bagaimana cara membuat Kalimat dalam bahasa Jerman menggunakan kata ganti
Struktur kalimat dalam bahasa Jerman sedikit jadi berbeda dengan kata ganti personal (personal pronoun).
Susunan kata tidak akan berubah kecuali obyek tidak langsungnya (datif) merupakan kata ganti:
Er gibt ihr die Lanze.
Subyek + kata kerja + Obyek tidak langsung (pronoun) + Obyek langsung (noun)
He gives the lance to her.(Dia memberikan tombak padanya.)
Seperti yang bisa kamu lihat, susunan kata dalam bahasa Jerman sedikit berbeda dari bahasa Inggris ketika terdapat kata ganti (pronoun) sebagai obyek tidak langsung!
Bagaimanapun, kata ganti akusatif berada sebelum obyek tidak langsung (datif) meski keduanya adalah pronoun:
Er gibt sie der Ritterin.
Subyek + Obyek tidak langsung (pronoun) + Obyek langsung (noun)
He gives it to the knight.
(Dia memberikannya kepada ksatria itu.)
Er gibt sie ihr.
Subyek + Obyek langsung (pronoun) + Obyek tidak langsung (pronoun)
He gives it to her.
(Dia memberikannya padanya.)








Letak kata Kerja pada Induk Kalimat (main clause) dalam bahasa Jerman
Kamu akan menyadari bahwa meletakkan sebuah obyek diawal kalimat tidak bisa merubah letak kata kerja dalam kalimat bahasa Jerman. Selain itu, subyek yang ditempatkan dibelakang kata kerja membuat kata kerja selalu berada di tempat kedua.
Kata kerja majemuk (compound verbs): mengidentifikasi letak kata kerja bantu (auxiliary) dan kata kerja turunan (participle)
Banyak kata kerja bahasa Jerman bergantung pada rumus berikut:
auxiliary verb (sein or haben) + infinitive or participle
Ini sama dengan beberapa jenis kalimat dalam bahasa Inggris, seperti continuous tenses, menjelaskan kegiatan yang sedang berlangsung, contohnya I went vs I was going.
Pelajaran bahasa Inggris di sekolah telah mengajarkanmu untuk meletakkan bagian dari kata kerja bersama (dengan sesekali pengecualian pada adverb) , namun kata kerja bahasa Jerman tidak terlalu terjalin dengan kuat. Bahkan dengan kalimat yang sederhana, kata kerja bahasa Jerman bisa dan harus dipisahkan:
Der Drache hat geschlafen.
The dragon was sleeping.
(Naga itu sedang tidur.)
Subyek dan frasa kata kerja ini tergolong sederhana. Bagaimanapun juga, sekali kita mulai menambahkan obyek, penting untuk diingat bahwa ketika kata kerja bantu (auxiliary) tetap berada di tempat kedua, bagian kedua dari kata kerja tersebut (baik itu infinitif atau kata kerja turunan, participle) akan berada di akhir kalimat, tidak peduli apapun itu:
Der Ritter hat den Drachen geweckt.
The knight woke the dragon. (Ksatria itu membangunkan naga.)
Der Ritter hat den Drachen mit einer Tasse Kaffee geweckt.
The knight woke the dragon with a cup of coffee.
(Ksatria itu membangunkan naga dengan segelas kopi.)
Der Ritter hat den Drachen zum Kämpfen um acht Uhr mit einer Tasse Kaffee geweckt.
The knight woke the dragon to fight at eight o'clock with a cup of coffee.
(Ksatria itu membangunkan naga untuk bertarung apda pukul 8 malam dengan segelas kopi.)
Dan seterusnya.
Aturan ini diterapkan pada kata kerja beraturan (regular verb), kata kerja tak beraturan (irregular verb), kata kerja lampau, masa kini (present) atau masa depan (future), kata kerja aktif dan pasif (active & passive voice)- segera setelah kamu mempunyai kata kerja bantu (participle) berada diakhir kalimat.
Pada sebuat kalimat dengan kata kerja dengan beberapa kata kerja bantu, kata kerja bantu kedua diletakkan di akhir kalimat setelah participle:
Ich bin getötet worden.
I was killed. (Aku telah dibunuh.)
Ich bin von einem Ritter mit einer Lanze getötet worden.
I was killed by a knight with a lance. (Aku telah dibunuh oleh ksatria menggunakan tombak.)
Tata letak kata kerja bahasa Jerman merupakan salah satu aspek tersulit dari penyusunan kata untuk seseorang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibunya. Ini sering terjadi, bukan hanya ketika berbicara, tapi juga dalam memahami bahasa Jerman yang sulit. Perlu diingat: kata kerja lainnya mengikuti! Tunggulah...
Temukan kelas bahasa Jerman untuk mengetahui lebih lanjut tentang penempatan kata kerja.
Mengetahui letak kata keterangan (adverb) ketika Menulis atau Berbicara bahasa Jerman
Ketika kamu dikenalkan dengan kata keterangan, sedikit tempat yang nyaman disebelah kata kerja menjadi cemburu. Maksudnya, dalam kalimat yang hanya ada obyek langsung, kata keterangan (adverb) selalu datang tepat setelah kata kerja:
Subyek+ Kata kerja + Kata keterangan obyek langsung
Der Knappe reicht schnell die Lanze.
The squire quickly hands over the lance. (Pengawal itu dengan cepat menyerahkan tombak.)
Tapi, jika itu berada setelah obyek tidak langsung:
Subyek + Kata Kerja + Obyek tidak langsung + Obyek Langsung
Der Knappe reicht der Ritterin schnell die Lanze.
The squire quickly hands the lance to the knight.
(Pengawal itu dengan cepat menyerahkan tombak pada ksatria.)
Dan ini berada setelah obyek apapun jika mereka adalah kata ganti (pronoun).
Bagaimanapun, susunan kata tidak berubah hanya jika obyek tidak langsungnya (datif) adalah kata ganti:
Der Knappe reicht ihr schnell die Lanze.
The squire quickly hands her the lance.
(Pengawal itu dengan cepat menyerahkanpadanya tombak itu.)
Subject + Verb + Indirect Object (pronoun) + Adverb + Direct Object
Jika obyek langsung, akusatif , adalah kata ganti, maka diletakkan sebelum obyek tidak langsung (datif) :
Der Knappe reicht es schnell der Ritterin.
The squire quickly hands it to the knight.
(Pengawal itu dengan cepat menyerahkannya pada ksatria.)
Subyek + Kata Kerja + Obyek langsung (pronoun) + Kata keterangan + Obyek tidak langsung
Jika kedua obyek adalah kata ganti, kata keterangan dimasukkan di tempat terakhir:
Der Knappe reicht es ihr schnell.
The squire quickly hands it to her.
(Pengawal itu dengan cepat menyerahkan itu padanya.)
Apa yang harus kamu lakukan jika terdapat beberapa kata keterangan dalam satu kalimat?
Bahasa Jerman secara umum meletakkan mereka dengan urutan sebagai berikut:
Keterangan waktu – Keterangan sifat – Keterangan tempat
Die Ritterin gallopierte sofort mit angelegter Lanze zum Schlafort des Drachens.
Subyek + Kata kerja + Keterangan waktu + Keterangan sifat + Keterangan tempat
The knight immediately galloped lance down to the dragon’s sleeping place.
(Ksatria itu bergegas menurunkan tombaknya ke tempat tidur naga.)
Seperti yang bisa kamu lihat, aturan yang sama menerapkan apakah kita membicarakan tentang kata keterangan yang sederhana atau sebuah frasa adverbia.

Bagaimana bahasa Jerman membentuk Klausa Subordinat (Anak Kalimat).
Dalam bahasa Jerman, seperti pada bahasa Inggris, jika sebuah kalimat terbuat dari dua klausa, mereka umumnya dihubungkan dengan konjungsi/kata hubung.
Jika kedua kalimat tersebut bisa berdiri sendiri, maka keduanya adalah induk kalimat (klausa utama) dan kata hubung yang menghubungkan keduanya disebut kata penghubung koordinatif (seperti “und” , “oder” dan “dann”). Susunan kata pada salah satu klausa tidak dipengaruhi oleh keberadaan kata penghubung, dianggap tidak ada:
Ihr Pferd war schnell und ihre Lanze war scharf.
Her horse was quick and her lance was sharp
(Kudanya cepat dan tombaknya tajam)
Anak kalimat (klausa subordinat) pada bahasa Jerman
Jika salah satu kalimat tidak bisa berdiri sendiri, maka itu disebut anak kalimat (klausa subordinat). Mereka bisa dalam bentuk adverbial, keterangan, atau mereka bisa berfungsi sebagai obyek langsung untuk kata kerja.
Mereka sering disebut sebagai kata hubung berpangkat (subordinate conjunction) seperti “weil”, “ob”, “wann” dan lain-lain.
Sebuah klausa keterangan (adverbial clause) menjelaskan sesuatu tentang induk kalimat:
Der Drache sah die Ritterin nicht kommen, weil es noch geschlafen hat.
The dragon did not see the knight coming because it was still sleeping.
(Naga itu tidak melihat Ksatria datang karena ia sedang tidur).
Dalam mempelajari bahasa Jerman, klausa obyek sebagian besar berada setelah kata kerja “wissen”, “fragen” dan kata kerja lain yang mengindikasikan pengetahuan ( atau kurangnya pengetahuan). Biasanya mereka disebut dengan “dass”.
Der Drache wußte nicht, dass es bald tot sein wird.
The dragon didn’t know that it would soon be dead. (Naga tidak tahu bahwa ia akan segera mati.)
Die Ritterin erfuhr bald, dass Drachen einen leichten Schlaf haben.
The knight soon found out that dragons are light sleepers. (Ksatria segera mengetahui bahwa naga mudah tidur.)
Kata Penghubung bahasa Jerman dan Tempat Mereka dalam Kalimat
Kata hubung untuk clausa adverbial termasuk:
- weil,
- obwohl,
- damit,
- trotzdem,
- dann,
- wenn and others.
Kata hubung untuk obyek klausa adalah:
- dass
- ob,
- wer,
- wieso,
- wieviel...
Kata hubung selalu berada diawal anak kalimat:
Der Drache wachte auf, WEIL er ihr Pferd wiehern hörte.
(MC) The dragon woke up (SC) BECAUSE it heard her horse whinny.
Er fragte sich, WAS dieses Geraucht macht.
(MC) It asked itself (SC) WHAT made that noise.
Tata Letak Kata Kerja di Anak Kalimat (subordinate clause) bahasa Jerman
Sebagai pelajar bahasa Jerman yang taat, kamu mungkin akan menyadari bahwa pada semua anak kalimat, kata kerja terletak diakhir. Jika kata kerja tersebut memiliki kata kerja bantu (auxiliary) maka kata kerja bantu itu diletakkan setelah kata kerja utama:
Er hob seinen Kopf hoch, damit er sehen konnte, was sich ihm näherte.
He raised his head to see what was approaching him. (Dia mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang mendekatinya.)

Ada pengecualian pada kasus kata kerja dengan lebih dari satu kata kerja bantu (auxiliary)- modal dan kata kerja yang mengambil infinitif kedua seperti “lassen” – dalam bentuk perfect dan past perfect. Dalam kasus seperti itu, auxiliary muncul ditengah sebelum kata kerja turunan (participle) atau infinitif:
Sie hätte ihr Pferd gleich umdrehen müssen.
She ought to have turned her horse around immediately.
(Dia seharusnya memutar kudanya segera.)
Sie dachte, dass sie ihr Pferd gleich hätte umdrehen müssen.
She thought that she should have immediately turned her horse around.
(Dia piker bahwa ia seharusnya segera memutar kudanya.)
Pelajari lebih lanjut tentang Kata Kerja Jerman di blog khusus ini
Kemana perginya Anak Kalimat (Klausa Subordinat) di Tata Bahasa Jerman?
Biasanya anak kalimat berada setelah induk kalimat, namun mereka juga bisa berada di awal kalimat. Ketika kamu mempelajari bahasa Jerman, penting untuk diingat bahwa mereka hanya mengambil tempat kata benda atau kata kerja, dan seperti diputuskannya bagian dari kalimat dan memodifikasi susuan kata pada kalimat majemuk.
Apa maksudnya ?
Ini bermakna bahwa jika kamu memutuskan untuk meletakkan anak kaliamat di awal, maka berikutnya, pada awal induk kalimat adalah kata kerja. Anak kalimat mengambil alih posisi pertama pada kalimat, sehingga kata kerja berada di tempat kedua kemudian diikuti subyek.
Dalam bahasa Inggris, anak kalimat yang berada di awal kalimat tidak mempengaruhi susunan kata pada induk kalimat.
Weil sie so schnell reitete, wusste die Ritterin nicht, ob sie noch rechtzeitig bremsen kann.
(SC1)Because she was going so fast, (MC) the knight didn’t know (SC2)if she would be able to brake.
Pada kalimat tersebut terdapat 2 anak kalimat. Yang pertama diletakkan di awal kalimat sehingga pada induk kalimat, kata kerja terletak sebelum subyek. Anak kalimat yang kedua berada pada tempat biasanya yaitu setelah induk kalimat, yang lainnya tetap sama.
Cek di sini untuk les bahasa Jerman di Jakarta
Penggunaan Kalimat Perintah pada Sebuah Kalimat Bahasa Jerman
Kalimat perintah digunakan untuk memberikan perintah atau arahan yang merupakan satu dari beberapa kalimat dengan kata kerja yang hanya bisa digabungkan dengan kata ganti orang ketiga jamak, meskipun seharusnya dalam bentuk formal dari kata ganti orang kedua daripada orang ketiga.
Pada kalimat perintah bahasa Jerman, kata kerja terletak diawal sperti pada tata bahasa Inggris.
“Halte dich fest!”
Hang on!
“Töte den Drachen!”
Kill the dragon!
Mempelajari Cara Membuat Pertanyaan dalam Bahasa Jerman
Terdapat dua jenis kalimat pada bahasa Jerman:
- Kalimat tanya yang membutuhkan kata tanya
- Kalimat tanya yang bisa dijawab ya atau tidak.

Struktur Kalimat dengan Kata Tanya dalam Bahasa Jerman
Bagaimana cara menggunakan kalimat Tanya dengan kata Tanya?
Kata Tanya digunakan kapanpun saat suatu kalimat butuh untuk diperjelas. Jawaban dari pertanyaannya diasanya berupa kata keterangan (adverb) atau frasa adverbia . Contoh:
When will the knight arrive?
She will arrive at dawn. (Adverb of time)
How does the knight save herself?
She saves herself by spraying hot sauce into the dragon's nose. (Adverb of means)
Why does she have hot sauce in her saddlebags?
The knight packed hot sauce because she just came from a chilli cook-out. (Adverb of reason)
Where will she go afterwards?
She'll go to Disneyland! (Adverb of place)
Satu-satunya pengecualian adalah kata tanya “Who” (bahasa Jerman “wer”), karena jawabannya adalah frasa predikat dengan “to be” (“sein”):
Who is this mysterious knight?
She is Joan of Arc's great-grandniece.
Kata Tanya dalam Bahasa Jerman
Dalam bahasa Jerman, kata tanya selalu berada diawal kalimat tanya, lalu diikuti kata kerja:
Wie rettet die Ritterin sich?
How does the knight save herself?
Dalam hal ini sekali lagi terdapat kemiripan antara bahasa Jerman dengan bahasa Inggris dimana sebuah kata tanya diikuti kata kerja: Where does this go? How much does this cost?
Berikut adalah kata tanya yang paling sering digunakan dalam bahasa Jerman:
Kata Bahasa Inggris | Terjemahan Dalam Bahasa Jerman | Apa yang perlu disesuaikan? |
---|---|---|
Who? | Wer? | Ya, itu kata ganti, jadi Anda harus membedakannya agar sesuai dengan perannya dalam kalimat: nominatif: Wer akusatif: Wen genetif: Wem datif: Wessen Wer digunakan untuk feminin dan maskulin |
What? | Was? | Tidak |
When? | Wann? | Tidak |
Where? | Wo? | Tidak |
Why? | Warum? | Tidak |
How? | Wie? | Tidak |
How much? | Wieviel? | Tidak |
How many? | Wie viele? | "viele" harus sesuai dengan kata benda yang ditentukannya |
How old? | Wie alt? | Tidak |
At what time? | Um wieviel Uhr? | Tidak |
Pertanyaan dengan kata kerja bantu (auxiliary verb):
Seperti biasa, kata kerja bantu (auxiliary verb) berada di tempat kedua sedangkan kata kerja turunan (participle) berada diakhir kalimat:
Was kann sie tun?
What can she do?
Wie hat sie sich gerettet?
How did she save herself?
Cara menyusun kalimat Tanya Ya/Tidak dalam bahasa Jerman
Bahasa Inggris biasanya membutuhkan kata “do” untuk menanyakan pertanyaan ya/tidak, contohnya Do you want the last piece of cake? Do you tango? Atau “will”, contohnya Will Manchester United win the next game? Will I ever understand German word order?.
Bagaimanapun, kamu akan senang karena kamu tidak akan menemukannya dalam bahasa Jerman. Faktanya, kamu perlu mengambil sebuah kalimat normal biasa dan hanya perlu memindahkan kata kerja ke awal kalimat untuk menjadikannya sebuah kalimat tanya. Contoh:
Der Drache schnappt zu. -> Schnappt der Drache zu?
The dragon snaps his jaws. -> Does the dragon snap his jaws?
Dan, tentu saja, jika terdapat dua kata kerja tetap sama, dengan kata kerja turunan (participle) di akhir kalimat. Contoh:
Sie kann sich retten. -> Kann sie sich retten?
She can save herself. -> Can she save herself?
Der Knappe rettet sie in letzter Minute. -> Rettet der Knappe sie in letzter Minute?
The squire saves her at the last minute. -> Will the squire save her at the last minute?
Seperti yang bisa kamu lihat, struktur kalimat bahasa Jerman memiliki beberapa kesamaan dengan bahasa Inggris sehingga membuatnya lebih penting untuk kamu pelajari dan mengingat konteks yang berbeda! Terkadang, bahasa Jerman lebih fleksibel namun kadangkala juga lebih kaku dan tidak fleksibel. Jangan terfokus pada hal yang tambak tidak logis untukmu karena tiap bahasa memiliki keunikannya masing-masing, termasuk bahasa Jerman! Berteriaklah pada buku pelajaranmu, lalu terimalah, pelajari dan lanjutkan.
Cara terbaik untuk mempelajari struktur kalimat bahasa Jerman adalah dengan melihat dan mendengarnya secara rutin, jadi, carilah buku, blog, podcast, buku audio dan film berbahasa Jerman sehingga kamu akan terbiasa dengan bahasa sehari-harinya. Dan, cara terbaik untuk mempraktekkannya adalah dengan berbicara. Temukan teman untuk mengobrol menggunakan bahasa Jerman, cari tutor bahasa Jerman atau bahkan pergi berlibur ke Jerman!
Dengan cara seperti ini, Anda sepertinya sebentar lagi tidak akan mempunyai masalah untuk membuat kalimat bahasa Jerman dengan tepat. Dan ya mungkin Anda bisa menyerang naga juga.
Temukan buku dan sumber terbaik untuk belajar bahasa Jerman di semua tingkatan.