Bahasa adalah jendela budaya, dan bahasa negara Jepang merupakan salah satu bahasa yang paling menarik untuk dipelajari. Dengan sejarah yang panjang dan unik, bahasa Jepang telah mengalami berbagai perubahan dari masa ke masa. Bahasa utama Jepang ini bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan identitas serta tradisi masyarakatnya.
Dalam artikel ini, Superprof akan menilik sedikit seputar kisah menarik dari bahasa Jepang, yang penting bagi setiap pelajar bahasa Jepang yang ingin mendalami bahasa Jepang melalui kebudayaan Jepang.
Apa Itu Bahasa Jepang?
Jika kamu bertanya, "Jepang menggunakan bahasa apa?", jawabannya jelas: Bahasa Jepang! Tapi, sebenarnya apa itu bahasa Jepang? Bahasa Jepang adalah bahasa resmi negara Jepang dengan lebih dari 125 juta penutur di seluruh dunia. Bahasa utama Jepang ini dikenal juga sebagai Nihongo (日本語), dan punya dua bentuk utama dalam pertuturannya, yaitu:
- Hyoujungo (標準語) – Bahasa standar yang diajarkan di sekolah, digunakan di televisi, serta dalam situasi formal dan resmi.
- Kyoutsugo (共通語) – Bahasa sehari-hari yang lebih fleksibel dan sering digunakan dalam percakapan informal.
Meskipun terdengar kompleks, pengertian bahasa Jepang tidak serumit itu, kok! Sebagian besar orang Jepang menggunakan Hyoujungo dalam kehidupan formal dan Kyoutsugo untuk percakapan sehari-hai. Jadi, kalau kamu ingin berbicara dengan orang Jepang, pastikan tahu kapan harus menggunakan bahasa formal dan kapan yang informal.
Munculnya Bahasa Jepang sebagai Bahasa Lisan
Bahasa yang digunakan di Jepang atau yang biasa juga disebut yamato, digunakan oleh lebih dari 125 juta orang sehingga menjadikannya sebagai bahasa ke-10 yang paling banyak digunakan di dunia.
Bahasa Jepang merupakan "bahasa aglutinatif dan bersuku kata banyak." Apa maksud dari itu? Suatu bahasa termasuk dalam aglutinatif jika tata bahasanya ditandai oleh kumpulan unsur-unsur dasar yang disebut dengan morfem.
Yang termasuk bahasa aglutinatif lainnya, adalah:
- bahasa Altai (Turki, Mongolia),
- bahasa Uralik (Estonia, Finlandia, dan Hongaria),
- Korea atau Basque.
Bahasa Jepang tidak menyerupai bahasa Mandarin, tetapi bahasa Jepang memiliki banyak kata yang diadopsi dari tulisan bahasa Mandarin. Bahasa Jepang juga memiliki beberapa kesamaan dengan bahasa Korea.
Selama era Edo (1603-1868), bahasa Jepang yang digunakan saat ini sudah terbentuk utuh. Selama era Meiji, banyak kosakata Barat yang memasuki kosakata-kosakata bahasa Jepang.
"Saat ini katakana digunakan terutama untuk menuliskan kata-kata yang berasal dari luar negeri, dan tiga tipografinya, yakni Kanji, Katakana dan Hiragana bersama-sama menuliskan bahasa Jepang yang terus berkembang ini," kata Wikipedia.
Belajar Bahasa Jepang: Jejak Pertama Tulisan Bahasa Jepang
Mari kita mundur ke masa lalu untuk memahami sejarah bahasa Jepang. Awalnya, Orang Jepang tidak memiliki sistem penulisan sendiri! Bayangkan betapa sulitnya berkomunikasi tanpa tulisan yang jelas. Nah, pada abad ke-4 Masehi, aksara Kanji dari Tiongkok diperkenalkan ke Jepang, dan akhirnya menjadi fondasi sistem tulisan Jepang.
Seiring waktu, orang Jepang menyadari bahwa Kanji tidak cukup fleksibel untuk sepenuhnya menuliskan bahasa resmi negara Jepang. Oleh karena itu, mereka menciptakan dua sistem tulisan tambahan:
- Hiragana (ひらがな) – Dikembangkan oleh rohaniawan Buddha pada abad ke-8 Masehi untuk membantu melafalkan karakter-karakter Tiongkok.
- Katakana (カタカナ) – Juga dikembangkan pada masa yang sama, terutama digunakan untuk menulis kata serapan asing dan istilah teknis.
Akhirnya, tentang bahasa Jepang, sistem penulisan ini berkembang menjadi kombinasi Kanji, Hiragana, dan Katakana yang digunakan hingga sekarang.
Warisan Cina untuk Jepang
Mungkin Anda sudah mengerti bagaimana bahasa dan kebudayaan di Jepang memiliki keterkaitan erat. Tapi tahukah Anda bahwa huruf kanji yang digunakan dalam bahasa Jepang dipinjam dari bahasa Mandarin? Antara 710 dan 784, yang disebut dengan periode Nara, orang-orang Jepang mulai menggunakan ideogram Mandarin untuk bahasa Jepang.
Pelafalan kata-kata Jepang sejak saat itu dikaitkan dengan karakter Cina. Mereka hanya meminjam bunyi dari aksara Tionghoa tetapi tidak dengan maknanya. Karakter yang digunakan untuk itu disebut "manyogana".
Karena gaya penulisan manyogana hanya merepresentasikan suara. Apa pun yang dituliskan dalam karakter ini membutuhkan lebih banyak karakter daripada teks konvensional biasanya.
Situs web Majalah Yokohama menuliskan artikel bagus seputar sejarah bahasa Jepang. Situs itu menerangkan evolusi tulisan Jepang.
“Di zaman Heian (784-1184), laki-laki dari kalangan atas menulis dua jenis teks: teks dalam bahasa Mandarin dan teks dalam bahasa Jepang dengan menggunakan aksara Cina (kanshiki-wabun). Mereka juga membuat aksara Cina yang khusus untuk Jepang. Untuk mempermudah membaca teks dalam bahasa Mandarin, mereka mulai menambahkan catatan di manyogana yang tersirat. Dari waktu ke waktu, karena keterbatasan tempat, manyogana dipersingkat dan hanya sebagian dari apa yang diharapakan saat menulis. katakana yang berarti kana (manyogana) tidak lengkap. "
Seperti manyogana, katakana memperesentasikan suara. Sedikit demi sedikit, orang Jepang mulai menggunakan Katakana dalam cerita dengan karakter bahasa Mandarin. Dengan cara inilah akhirnya kami sekarang dapat mengetahui tanggal lahir karakter Katakana.
Kelahiran Hiragana dan Pengaruhnya bagi Kebudayaan Jepang
Hingga akhirnya muncullah hiragana yang merupakan bentuk kursif dari manyogana, bentuk ini dikembangkan karena saat itu orang-orang ingin menulis dengan lebih cepat (kursif merupakan sebutan untuk tulisan hasil dari penyederhanaan tulisan asli).
Hiragana berhasil untuk pertama kalinya membuat orang Jepang dapat menuliskan sebagaimana mereka mengekspresikan diri dalam kehidupan sehari-hari. Sistem penulisan hiragana lahir pada paruh pertama abad ke-10. Dan berkat terbentuknya hiragana, banyak tren sastra, seperti esai, koran, dan novel, muncul di era yang hebat ini!
Namun, teks dalam hiragana tampaknya tidak sesuai jika ditujukan dalam penulisan teks resmi, yang tentunya masih membutuhkan aksara China. Selama periode Kamakura / Muromachi (1185-1573), tulisan bahasa Jepang kembali menjauh dari bahasa lisan.
Seperti yang dijelaskan dalam situs web Yokohama:
"Teks menjadi lebih logis dan jelas berkat penggunaan butir "ga" yang muncul setelah subjek dan pengenalan konjungsi yang menunjukkan hubungan antara satu kalimat dan kalimat berikutnya. Di sisi lain, terdapat banyak bentuk konjugasi kata kerja yang digunakan pada akhir kalimat yang mulai menghilang. Ekspresi elegan dan emosional dari bangsawan berangsur-angsur digantikan oleh ekspresi samurai yang begitu jelas. "
Anda perlu menyadari bahwa beberapa hal telah hilang, tapi Jepang tetap menjadi negara penuh tradisi. Jangan lupakan bagaimana kaligrafi Jepang masih cukup eksis di negeri Matahari Terbit hingga saat ini.
Pandai dalam membaca dan menulis bahasa Jepang sangat diperlukan jika Anda menginginkan naik ke tingkat menengah atau lebih tinggi saat mengikuti Ujian Kemampuan Bahasa Jepang (JLPT).
Jika Anda ingin menetap di Jepang, mengambil JLPT adalah hal terpenting agar dapat berkarir di perusahaan Jepang yang siap mempekerjakan Anda.
Namun, jika fokus Anda sebatas mempelajari dasar-dasar bahasa Jepang untuk percakapan, gaya penulisan yang dijelaskan di atas tidak begitu penting. Itu adalah sesuatu yang dapat Anda pelajari selama proses belajar bahasa Jepang Anda.
Cek di sini untuk kursus bahasa Jepang di Surabaya
Evolusi Panjang Bahasa Jepang Modern
Pada zaman Edo (nama lama Tokyo) antara 1603 dan 1868 bahasa Jepang modern mulai terbentuk. Penduduk kota yang telah melampaui jumlah penduduk Kyoto dan Osaka, turut berkontribusi dalam mengembangkan bahasa Jepang lisan modern.
Banyak istilah yang digunakan saat ini berasal dari "Zaman Edo" masa itu.
Ambil contoh, masih banyaknya kata ganti untuk orang pertama dan kedua, serta beberapa istilah kesopanan (catatan: kesopanan hampir menjadi bahasa tersendiri di Jepang, dengan ekspresi dan aturannya sendiri) yang ditemukan pada momen tertentu.
Selain itu, bahasa lisan dan tulisan semakin menjauh pada masa-masa itu.
Setelah Restorasi Meiji (1868-1912), banyak kata-kata Jepang merupakan kosakata resapan dari bahasa Barat. Higga akhirnya orang Jepang menciptakan kata-kata baru dengan menggunakan karakter Cina.
Bahasa Jepang di Zaman Modern Ini
Di era modern, bahasa Jepang itu masih terus berkembang dan memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, teknologi, hingga hiburan. Jepang tetap mempertahankan sistem tulisannya yang unik, yang terdiri dari kombinasi Kanji, Hiragana, dan Katakana.
- Kanji digunakan untuk menyatakan makna dasar dari kata, seperti kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang. Banyak Kanji memiliki lebih dari satu cara baca, tergantung pada konteksnya.
- Hiragana digunakan setelah Kanji untuk memberikan petunjuk pelafalan serta menyesuaikan kata dengan aturan tata bahasa Jepang. Huruf ini sering digunakan dalam kata-kata asli Jepang yang tidak memiliki Kanji.
- Katakana digunakan terutama untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing, istilah ilmiah, nama hewan, serta beberapa onomatope dalam bahasa Jepang.
Setiap sistem tulisan ini memiliki peran yang spesifik dan menjadi elemen penting dalam komunikasi sehari-hari di Jepang. Namun, banyaknya karakter Kanji menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar bahasa Jepang. Faktanya, Dai Kanji Jiten, kamus Kanji terbesar yang pernah dibuat, berisi lebih dari 30.000 karakter Kanji! Untungnya, Pemerintah Jepang menyadari hal ini dan menetapkan daftar Joyo Kanji, yaitu kumpulan 1.945 karakter Kanji yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya standarisasi ini, masyarakat bisa lebih mudah mempelajari dan menggunakan bahasa Jepang tanpa perlu menghafal ribuan karakter yang jarang digunakan.
Meskipun kompleks, keunikan sistem tulisan ini membuat bahasa Jepang semakin menarik untuk dipelajari, terutama bagi anda yang tertarik dengan budaya Jepang, anime, manga, atau bahkan dunia bisnis di Jepang.
Cara Mempelajari Bahasa Jepang Hari Ini
Saat ini, bahasa Jepang telah digunakan di seluruh dunia dan terus berkembang. Mempelajari sejarah bahasa Jepang dan sistem tulisannya memang menarik, tetapi memahami bahasa ini dengan baik membutuhkan usaha. Dengan begitu banyak Kanji, Hiragana, dan Katakana, serta aturan tata bahasa yang berbeda dari bahasa Indonesia, belajar bahasa Jepang sendiri bukanlah hal yang mudah.
Namun, jangan khawatir! Salah satu cara terbaik untuk mempelajari bahasa Jepang dengan cepat dan efektif adalah dengan mencari guru privat. Di Superprof, kamu bisa menemukan ribuan guru bahasa Jepang yang siap membantu belajar dari dasar hingga tingkat mahir. Banyak dari mereka bahkan menawarkan sesi pertama gratis, sehingga kamu bisa mencoba sebelum berkomitmen. Jadi, jika kamu tertarik untuk memahami lebih dalam tentang tata bahasa Jepang, memahami bahasa Jepangnya sejarah, atau sekadar ingin bisa mempelajari budaya jepang secara langsung, Superprof adalah pilihan yang tepat! Yuk, mulai belajar bahasa Jepang hari ini!
Cek di sini untuk kursus bahasa Jepang di Bekasi dan kursus bahasa Jepang di Jakarta Timur .
Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda
Loading...
