Dari masa ke masa, agama selalu hadir dalam kehidupan manusia. Bukan hanya sebagai keyakinan, tetapi juga sebagai pedoman moral, aturan sosial, hingga dasar hukum dan politik. Sejarah mencatat, manusia sejak zaman prasejarah sudah mengenal praktik keagamaan. Hal ini menunjukkan bahwa agama adalah sesuatu yang melekat dalam perjalanan peradaban manusia.

Lantas, apa itu agama? Apa saja fungsinya yang membuat tetap relevan hingga kini? Dan apa saja agama tertua yang ada di dunia? Simak penjelasan lengkapnya dibawah ini!

Apa yang Dimaksud dengan Agama?

Diperkirakan ada lebih dari 4000 agama yang tersebar di dunia ini, source: Eastern Crescent

Ketika Anda bertanya apa yang dimaksud agama, sebenarnya Anda sedang mencari jawaban yang kompleks. Sebab, pengertian agama adalah sesuatu yang bukan hanya menyentuh aspek keyakinan pribadi, tetapi juga menyangkut hubungan sosial, budaya, hingga tata kehidupan masyarakat.

Secara etimologis, kata agama berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti adanya kepercayaan terhadap kekuatan adikodrati yang berada diluar kemampuan manusia. Agama merupakan padanan kata dari kata religi yang berasal dari bahasa Latin yaitu religio.

Religio memiliki dari akar kata re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Makna ini menggambarkan bagaimana agama berfungsi untuk menghubungkan kembali manusia dengan kekuatan ilahi atau Tuhan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dari agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan, peribadatan kepada Tuhan, dan tata kaidah dalam pergaulan sosial. Artinya, agama bukan sekadar ritual, tetapi juga sistem aturan hidup.

Jika diperhatikan lebih dalam, arti agama adalah kumpulan keyakinan, aturan, serta simbol yang dimaknai oleh suatu kelompok manusia untuk memberikan arah dalam kehidupan mereka. Ia hadir bukan hanya di tempat ibadah, tetapi juga dalam nilai budaya, hukum, pendidikan, bahkan politik.

Banyak ahli memberikan pandangan mengenai definisi agama. Menurut Koentjaraningrat yang dilansir dari buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar oleh Asep Achmad Hidayat, dkk, agama adalah kepercayaan yang dimiliki oleh manusia dalam rangka mencapai kehidupan yang nyaman, baik secara spiritual ataupun jasmani.

Sementara itu, Parsudi Suparlan didalam buku yang berjudul “Agama Dalam Analisis dan Interpretasi Sosiologis” mendefinisikan agama sebagai seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan dunia gaib, sesama manusia, serta lingkungannya.

Dengan demikian, pengertian agama dapat dirangkum sebagai sistem keyakinan dan aturan yang menghubungkan manusia dengan sesuatu yang dianggap lebih tinggi—baik disebut Tuhan, kekuatan alam, maupun roh leluhur—serta mengatur pola hidup manusia dalam komunitas sosialnya.

Bagaimana Sejarah Agama?

Sejarah agama tidak bisa dilepaskan dari perkembangan manusia. Sejak zaman Paleolitikum, manusia sudah mengenal praktik tentang agama. Dan dalam perjalanan hidup manusia, agama memiliki pengaruh yang sangat besar. Selain itu, agama juga mencakup perang dan konflik. Perang Salib di Eropa hingga konflik Timur Tengah adalah contohnya.

Meski begitu, agama juga beradaptasi dengan perubahan zaman. Meski kini, negara modern memisahkan agama dan negara, namun arti agama adalah tetap relevan sebagai pedoman moral masyarakat.

Apa Fungsi Agama?

Dalam agama besar pasti memiliki tempat untuk beribadah, source: Pixabay

Setelah panjang lebar menjelaskan pengertian agama sekarang kita beralih pada apa saja fungsi agama. Fungsi agama jauh lebih luas daripada sekadar aktivitas peribadatan. Sejak dahulu, agama menjadi fondasi dalam membentuk moralitas, solidaritas, hingga tatanan hukum. Berikut penjelasan rinci mengenai fungsi agama:

1. Sebagai Pandangan Hidup dan Moralitas

Agama adalah sumber nilai moral yang mengatur perilaku manusia. Ia memberikan arahan tentang apa yang benar dan salah, adil atau tidak adil, baik atau buruk. Melalui agama, lahir norma dan etika yang menjadi dasar interaksi sosial, seperti larangan mencuri, pentingnya kejujuran, hingga kewajiban menolong sesama.

2. Bimbingan Spiritual

Salah satu arti dari agama adalah sebagai penuntun spiritual. Ia membantu manusia menjawab pertanyaan terdalam: siapa kita, dari mana kita berasal, dan ke mana kita akan kembali. Melalui doa, meditasi, atau ritual, manusia menemukan kedekatan dengan Tuhan dan mendapatkan ketenangan batin.

3. Sebagai Arah Hidup

Agama bukan hanya memberikan aturan, tetapi juga memberi tujuan hidup. Apa arti agama dalam hal ini adalah memberikan makna, arah, dan cita-cita yang lebih besar. Agama mengajarkan bahwa hidup bukan sekadar mencari materi, tetapi juga pengabdian, ibadah, dan persiapan menuju kehidupan setelah mati.

4. Memberikan Rasa Ketenangan dan Keamanan

Dalam situasi penuh ketidakpastian, agama hadir sebagai sumber ketenangan. Keyakinan pada Tuhan membuat manusia merasa dilindungi. Doa dan ritual memberi efek psikologis yang menenangkan, sehingga mereka lebih siap menghadapi cobaan hidup.

5. Sebagai Dukungan Ketika Masa Sulit

Agama juga berfungsi memberikan kekuatan saat manusia menghadapi penderitaan, seperti kematian, sakit, atau bencana alam. Doa bersama, komunitas keagamaan, dan ajaran kesabaran menjadi dukungan moral yang menguatkan individu maupun kelompok.

6. Meningkatkan Kehidupan Sosial

Pengertian agama adalah juga membangun solidaritas sosial. Ajaran kasih sayang, tolong-menolong, dan toleransi memperkuat ikatan dalam masyarakat. Upacara keagamaan, seperti perayaan hari besar, menjadi momen kebersamaan yang memperkuat identitas kolektif.

Tersedia guru-guru Sejarah terbaik
Izzatin nabila m ag
4.9
4.9 (36 ulasan)
Izzatin nabila m ag
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Faisal hisyam
4.9
4.9 (25 ulasan)
Faisal hisyam
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Andreas
5
5 (32 ulasan)
Andreas
Rp225,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Jasper
5
5 (12 ulasan)
Jasper
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nushrotina
5
5 (16 ulasan)
Nushrotina
Rp70,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Dinanda
5
5 (19 ulasan)
Dinanda
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Khotibul
5
5 (18 ulasan)
Khotibul
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Novi
4.9
4.9 (10 ulasan)
Novi
Rp35,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Izzatin nabila m ag
4.9
4.9 (36 ulasan)
Izzatin nabila m ag
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Faisal hisyam
4.9
4.9 (25 ulasan)
Faisal hisyam
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Andreas
5
5 (32 ulasan)
Andreas
Rp225,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Jasper
5
5 (12 ulasan)
Jasper
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nushrotina
5
5 (16 ulasan)
Nushrotina
Rp70,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Dinanda
5
5 (19 ulasan)
Dinanda
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Khotibul
5
5 (18 ulasan)
Khotibul
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Novi
4.9
4.9 (10 ulasan)
Novi
Rp35,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Tiga Kategori Agama di Dunia

Meski terdapat ribuan agama di dunia, namun agama hanya dibagi menjadi tiga kategori, source: Freepik

Dalam sejarah pemikiran manusia, agama berkembang mengikuti pola pikir dan pengalaman spiritual masyarakatnya. Secara garis besar, agama agama dapat dibagi ke dalam tiga kategori utama: politeisme, panteisme, dan monoteisme.

A. Politeisme

Politeisme berasal dari bahasa Yunani poly (banyak) dan theos (dewa), artinya kepercayaan kepada banyak dewa. Dalam sistem ini, setiap dewa memiliki fungsi, sifat, dan peran masing-masing.

Contoh paling terkenal adalah peradaban Yunani Kuno yang mengenal Dewa Zeus sebagai penguasa langit, Poseidon sebagai dewa laut, dan Hades sebagai penguasa dunia bawah. Begitu pula Mesir Kuno yang memiliki Dewa Ra (matahari) dan Isis (alam dan sihir).

Politeisme mencerminkan cara manusia kuno memahami fenomena alam. Petir, hujan, kesuburan tanah, hingga kematian dianggap sebagai manifestasi kuasa para dewa. Oleh karena itu, ritual-ritual pengorbanan dan upacara besar digelar untuk menjaga keseimbangan hubungan dengan para dewa.

B. Panteisme

Panteisme berasal dari kata pan (semua) dan theos (Tuhan). Panteisme mengajarkan bahwa Tuhan bukan sosok terpisah, melainkan ada di mana-mana. Tuhan menyatu dengan alam semesta, sehingga pohon, gunung, matahari, dan makhluk hidup adalah bagian dari keilahian itu sendiri.

Dalam panteisme, tidak ada pemisahan tegas antara Tuhan dan ciptaan-Nya. Pandangan ini menekankan keselarasan hidup manusia dengan alam. Panteisme sangat berpengaruh dalam budaya-budaya yang menghargai kesatuan kosmos.

C. Monoteisme

Monoteisme berasal dari kata mono (satu) dan theos (Tuhan). Ajaran ini meyakini bahwa hanya ada satu Tuhan yang Maha Kuasa, pencipta dan pengatur seluruh alam semesta.

Salah satu Abrahamik termasuk dalam kategori ini, yaitu Islam. Dalam monoteisme, Tuhan dipandang transenden, berbeda dari ciptaan-Nya, dan menjadi pusat ibadah serta hukum moral. Konsep monoteisme inilah yang kini dianut oleh mayoritas penduduk dunia.

Daftar Agama Tertua di Dunia

Banyak sekali agama yang terlahir dari awal peradaban manusia. Beberapa agama kuno pun masih bertahan hingga kini, sementara yang lain sudah punah atau hanya tersisa dalam bentuk tradisi. Berikut beberapa agama tertua di dunia yang masih dikenal:

1- Hindu

Hindu sering disebut sebagai agama paling tua di dunia. Berakar pada peradaban Lembah Sungai Indus dan kawasan sekitarnya, agama ini diperkirakan telah ada lebih dari 4000 tahun yang lalu. Hindu adalah agama yang bersifat politeistik, di mana umatnya menyembah banyak dewa dan dewi, seperti Dewa Wisnu, Dewa Siwa, dan Dewi Durga.

Ajaran-ajaran Hindu pertama kali terkumpul dalam kitab suci Veda yang terdiri dari Rigveda, Samaveda, Yajurveda, dan Atharvaveda. Veda ini ditulis dalam bahasa Sanskerta dan berisi berbagai mantra, puja, dan ritual yang menjadi panduan bagi umat Hindu.

Perjalanan agama Hindu terbagi ke dalam beberapa periode penting, seperti Zaman Weda, Zaman Brahmana, Zaman Upanisad, dan Zaman Buddha. Setiap periode ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ajaran dan praktik Hindu yang kita kenal saat ini.

2- Zoroastrianisme

Zoroastrianisme didirikan oleh Nabi Zarathustra (Zoroaster) di Persia sekitar Abad ke-6 SM. Penganutnya menyembah Ahura Mazda, Tuhan yang Maha Bijaksana.

Agama ini menekankan dualisme: kebaikan (Ahura Mazda) melawan kejahatan (Angra Mainyu). Konsep surga, neraka, dan kehidupan setelah mati dalam Zoroastrianisme memberi pengaruh besar pada agama Yahudi, Kristen, dan Islam.

Meskipun kini jumlah penganutnya menurun drastis, agama ini masih dipraktikkan di Iran dan India oleh komunitas Parsi. Di Indonesia, agama ini kenal dengan sebutan Majusi.

3- Yahudi

Macam macam agama di dunia dan kitabnya
Banyak beberapa diantara pengikutnya berada di Israel. Sumber: Pixabay.com

Yahudi adalah agama monoteistik tertua yang masih bertahan hingga saat ini. Akar dari agama Yahudi dapat ditelusuri hingga sekitar 2000 SM, ketika Tuhan membuat perjanjian dengan Abraham, yang dianggap sebagai bapak bangsa Yahudi. Kepercayaan ini kemudian dikembangkan dan disebarkan oleh para nabi, termasuk Musa, yang menerima wahyu di Gunung Sinai.

Kitab suci agama Yahudi adalah Tanakh, yang juga dikenal sebagai Perjanjian Lama dalam tradisi Kristen. Tanakh terdiri dari tiga bagian utama: Taurat (Hukum), Nevi'im (Nabi-Nabi), dan Ketuvim (Tulisan). Selain itu, ada juga Talmud, yang merupakan kumpulan diskusi rabinik mengenai hukum dan etika Yahudi.

4- Jainisme

Jainisme adalah agama dharma yang muncul di India sekitar abad ke-6 SM. Agama ini didirikan oleh Nataputta Vardhamana, yang dikenal sebagai Mahavira, dan berfokus pada prinsip ahimsa atau non-kekerasan. Jainisme menekankan penaklukan terhadap hasrat dan nafsu duniawi untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.

Kitab suci utama Jainisme adalah Siddhanta, yang terdiri dari berbagai teks yang mengatur ajaran dan praktik keagamaan. Meskipun Jainisme tidak menyebar seluas agama Buddha, agama ini tetap memiliki jutaan pengikut di India dan beberapa negara lainnya.

5-Buddha

Agama Buddha didirikan oleh Siddharta Gautama, yang dikenal sebagai Buddha, sekitar abad ke-5 SM. Buddha mengajarkan jalan menuju pencerahan melalui pemahaman Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Berunsur Delapan. Ajaran-ajaran ini menekankan pentingnya mengatasi penderitaan dan mencapai Nirvana.

Agama Buddha memiliki beberapa aliran utama, termasuk Theravada, Mahayana, dan Vajrayana. Kitab suci agama Buddha dikenal sebagai Tripitaka, yang berarti "Tiga Keranjang" dan berisi ajaran-ajaran Buddha dalam bentuk sutta (khutbah), vinaya (aturan disiplin), dan abhidhamma (analisis doktrin).

6-Konfusianisme

Konfusianisme atau agama Konghucu lahir di Tiongkok pada abad ke-6 SM dari ajaran Master K’ung bernama Confucius. Ajarannya lebih menekankan etika, tata krama, dan moralitas dibanding ritual keagamaan.

Meski begitu, arti dari agama ini tetap besar karena membentuk budaya Tiongkok selama ribuan tahun. Prinsip “ren” (cinta kasih), “li” (kesopanan), dan “yi” (keadilan) menjadi dasar kehidupan sosial, politik, dan pendidikan di Tiongkok.

7-Shinto

Shinto adalah agama asli Jepang yang sudah ada sejak prasejarah. Kata “Shinto” berarti “jalan para dewa”. Agama ini berfokus pada pemujaan kami (roh atau dewa) yang diyakini menghuni alam, gunung, sungai, pohon, bahkan leluhur.

Shinto tidak memiliki kitab suci formal atau pendiri tunggal. Praktiknya lebih berupa ritual, festival, dan upacara di kuil untuk menjaga hubungan dengan para dewa dan leluhur. Hingga kini, Shinto masih hidup berdampingan dengan agama Buddha di Jepang.

8 - Taoisme

Taoisme muncul sekitar abad ke-4 SM di Tiongkok, dipopulerkan oleh filsuf Lao Zi. Ajarannya berfokus pada Tao (Jalan), yaitu prinsip universal yang mengatur harmoni alam semesta.

Taoisme mengajarkan manusia untuk hidup selaras dengan alam, menjunjung kejujuran, welas asih, dan kesederhanaan. Ritualnya melibatkan doa, feng shui, pengobatan tradisional, dan meditasi. Hingga kini, Taoisme masih dipraktikkan di Tiongkok, Taiwan, dan diaspora Tionghoa.

Apa Agama Tertua Di Dunia Menurut Al Quran

Agama terbaik di duniaMasjid merupakan tempat ibadah bagi umat Muslim. Sumber: Pixabay.com

Menurut pandangan Islam, agama pertama di dunia adalah agama yang dibawa oleh Nabi Adam, yang juga dianggap sebagai manusia pertama dan juga nabi pertama. Dalam ajaran Islam, Allah menciptakan Nabi Adam dan memberikan petunjuk langsung kepadanya serta keturunannya. Keyakinan ini menegaskan bahwa agama tertua di dunia menurut Al Quran adalah tauhid, yaitu kepercayaan kepada satu Tuhan yang Maha Esa.

Dari uraian panjang di atas, dapat dipahami bahwa pengertian agama bukan hanya sekadar ritual, melainkan sistem kepercayaan yang membentuk kehidupan manusia. Definisi agama artinya mencakup keyakinan, nilai moral, pandangan hidup, dan arah kehidupan. Sejarah agama menunjukkan betapa kuatnya pengaruh keyakinan terhadap budaya dan politik.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang agama, sejarahnya, hingga peranannya dalam peradaban, belajar langsung dengan ahlinya adalah langkah terbaik. Temukan guru terbaikmu di Superprof, dan mulai perjalanan untuk memahami sejarah dengan lebih mendalam.

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

4.05 (42 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang