β€œKuliah hukum mengajarkan saya satu hal: bagaimana menangani dua situasi yang sama persis dan menunjukkan perbedaan keduanya.” -Hart Pomerantz

Baik kita menyukainya atau tidak, kita harus pergi sekolah selama tahun-tahun formatif untuk memperoleh pendidikan dan mempersiapkan masa depan yang sukses. Sekolah di tingkat SMP dan SMA tetap wajib karena tidak mungkin mendapatkan posisi pekerjaan yang layak tanpa gelar dari sekolah wajib.

Namun, ini keputusan setiap orang, jika Anda tidak memiliki orang tua yang mendorong Anda untuk menghadiri, untuk memilih apakah harus pergi ke pendidikan lanjutan di universitas atau kampus.

Meskipun benar bahwa ada banyak karir luar biasa yang tersedia bagi mereka yang hanya lulusan SMA, kemungkinan besar, pekerjaan impian Anda hanya menjadi nyata dengan gelar universitas. Pintu menuju karir yang menarik dengan gaji tinggi lebih terjamin jika Anda menerima pelatihan khusus dari pusat pendidikan lanjutan.

Jadi, jika Anda ingin bekerja sebagai pengacara, dokter, guru, insinyur, atau wirausahawan, Anda mungkin ingin mengevaluasi berapa tahun belajar yang diharuskan pekerjaan impian Anda.

Tanpa menunda-nunda lagi, pada artikel hari ini, kita akan membahas di mana hukum dipelajari, berapa tahun yang diperlukan untuk belajar hukum dan menjadi advokat atau penasihat hukum, serta beberapa kiat tak ternilai agar jalur pelatihan pengacara terasa menyenangkan.

Tersedia guru-guru Hukum terbaik
Joshua
4.9
4.9 (17 ulasan)
Joshua
Rp110,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Adi
5
5 (27 ulasan)
Adi
Rp500
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Griselda
4.9
4.9 (11 ulasan)
Griselda
Rp90,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Giras dewangga
5
5 (22 ulasan)
Giras dewangga
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Panca b
5
5 (8 ulasan)
Panca b
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Bagus s prabowo sh mh
4.9
4.9 (9 ulasan)
Bagus s prabowo sh mh
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Suci hajratul aswad
5
5 (12 ulasan)
Suci hajratul aswad
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nenes
5
5 (12 ulasan)
Nenes
Rp80,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Joshua
4.9
4.9 (17 ulasan)
Joshua
Rp110,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Adi
5
5 (27 ulasan)
Adi
Rp500
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Griselda
4.9
4.9 (11 ulasan)
Griselda
Rp90,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Giras dewangga
5
5 (22 ulasan)
Giras dewangga
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Panca b
5
5 (8 ulasan)
Panca b
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Bagus s prabowo sh mh
4.9
4.9 (9 ulasan)
Bagus s prabowo sh mh
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Suci hajratul aswad
5
5 (12 ulasan)
Suci hajratul aswad
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nenes
5
5 (12 ulasan)
Nenes
Rp80,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Di Mana Hukum Dipelajari?

Belajar hukum memiliki banyak prospek kerja di masa depan, source: mh.uma.ac.id

Di manapun Anda tinggal di dunia, beberapa profesi tidak bisa dikerjakan tanpa menghadiri sekolah selama beragam tahun di pusat pendidikan terkemuka seperti universitas. Pengacara adalah salah satu profesi tersebut. Untuk dapat bekerja sebagai advokat atau pengacara, seseorang harus sudah memperoleh gelar atau menyelesaikan studi yang cukup untuk memiliki keahlian yang sepadan.

Namun, di mana hukum dipelajari di Indonesia? Di seluruh Indonesia, calon pengacara masa depan harus menghadiri kelas di beragam universitas yang menyediakan program hukum. Mahasiswa sarjana mengambil Sarjana Hukum, atau jurusan yang berlatar belakang tinggi hukum, menyelesaikan ujian pendidikan khusus profesi, dan menyiapkan diri untuk magang/program pelatihan.

Tempat-tempat terbaik di Indonesia yang bisa Anda hadiri untuk belajar hukum adalah beberapa universitas dan pusat pendidikan berikut:

  • Universitas Indonesia
  • Universitas Brawijaya
  • Universitas Diponegoro
  • Univesitas Gadjah Mada
  • Universitas Padjajaran
  • Universitas Sriwijaya
  • Universitas Udayana
  • Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Binus University
  • Universitas Semarang

Banyak dari kampus hukum yang disebutkan sebelumnya unggul di semua aspek; namun, tingkat penerimaan mahasiswa ke program hukum sangat tipis di pusat-pusat pendidikan terkenal seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.

Layak dikatakan bahwa beberapa program online juga membantu memfasilitasi mahasiswa yang penuh rasa ingin tahu agar menjadi pengacara di masa depan. Namun sebagian besar kuliah online sarjana dan magister hukum diawasi oleh pusat-pusat pendidikan di penjuru Indonesia atau negara-negara lain.

Waktu yang diperlukan untuk mempelajari program hukum untuk sebagian besar jenis profesi pengacara relatif sama, hanya mereka fokus pada tugas-tugas yang berbeda, kami akan membahasnya di artikel ini.

Berapa Lama yang Diperlukan untuk Menjadi Advokat?

ilmu hukum dipelajari di seluruh kampus besar
Belajar untuk menjadi advokat dapat dilakukan di sebagian besar kampus hukum di Indonesia. (Sumber : Unsplash)

Di Indonesia jumlah pengacara masih terbatas. Hingga pertengahan 2019, diperkirakan jumlah advokat baru ada sekitar 50.000 orang, jumlah yang sangat kecil mengingat jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan sebanyak 270 juta jiwa. Sebagian besar advokat bekerja secara individu dan biasanya menjadi pengacara di mimbar.

Namun, mereka yang bekerja dalam praktik kerja menerima pekerjaan di lembaga pemerintah, perusahaan swasta, atau badan aman.

Penasihat hukum secara rutin menerima gaji sekitar Rp 8 juta atau lebih tergantung klien mereka dan di kota mana mereka bekerja. Namun, untuk memiliki gaji bulanan yang luar biasa, penasihat hukum belajar keras selama universitas untuk mempersiapkan diri mereka dengan keterampilan yang diperlukan.

Banyak yang mengira bahwa cara jadi pengacara hanya lulus dari sarjana hukum selama 4 tahun saja. Namun, kenyataannya ada beberapa tahapan setelah lulus sarjana hukum yang harus dilalui sebelum seseorang benar-benar diangkat dan disumpah menjadi advokat. Proses ini melibatkan pendidikan lanjutan, ujian, magang, dan akhirnya pengangkatan sebagai seorang advokat yang sah.

1. Harus Mengikuti PKPA

Setelah menempuh pendidikan hukum di tingkat sarjana, cara pertama yang harus ditempuh untuk mendapatkan gelar advokat adalah dengan mengikuti PKPA. Apa itu PKPA? Kepanjangan PKPA adalah Pendidikan Khusus Profesi Advokat. Yang merupakan pendidikan tambahan berbayar dan diselenggarakan oleh lembaga atau institusi yang sudah bekerja sama dengan organisasi advokat, seperti PKPA PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia).

PKPA artinya adalah program pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan sarjana hukum menjadi praktisi hukum yang siap bekerja di dunia advokasi. Program PKPA ini dirancang untuk memberikan pengetahuan tambahan mengenai profesi advokat yang tidak didapatkan selama masa kuliah di fakultas hukum. Selain itu, Pendidikan Profesi Advokat juga memberikan wawasan mengenai praktik hukum sehari-hari, baik dalam konteks litigasi (persidangan) maupun non-litigasi (penyusunan kontrak, konsultasi hukum, dan lain-lain).

Tekait PKPA berapa lama diadakan adalah bervariasi, tergantung lembaga yang menyelenggarakannya. Beberapa lembaga menyelenggarakan PKPA dengan durasi yang sangat singkat, ada yang hanya 2 hari, namun banyak juga yang berlangsung selama 7 hari atau bahkan lebih. Biaya PKPA sendiri berbeda-beda tergantung penyelenggara dan apakah Anda mengikuti kelas secara online atau offline. Biaya PKPA Online di UI tahun 2025 adalah Rp 5.350.000,-, sedangkan untuk kelas offline di kampus universitas yang bersangkutan, biayanya adalah Rp 6.250.000,-.

PKPA advokat menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh mereka yang ingin menjadi seorang advokat. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan hukum yang mendalam, tetapi juga mematangkan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam menjalani profesi sebagai advokat.

2. Mengikuti UPA (Ujian Profesi Advokat)

Setelah lulus dari pendidikan advokat dan mendapatkan sertifikat, langkah selanjutnya yang harus diikuti adalah Ujian Profesi Advokat (UPA). UPA adalah ujian yang diselenggarakan untuk menguji pengetahuan peserta mengenai hukum acara dan kode etik yang berlaku bagi seorang advokat.

Materi yang diujikan dalam UPA mencakup hal-hal yang telah diajarkan dalam program PKPA, seperti hukum acara perdata, hukum acara pidana, hukum acara perdata agama, dan kode etik advokat. Ujian ini penting untuk memastikan bahwa calon advokat memiliki pemahaman yang baik mengenai hukum dan etika yang berlaku dalam praktik profesi advokat.

Biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti UPA biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan biaya PKPA. Biaya untuk mengikuti UPA adalah sekitar Rp 1.000.000, yang harus dibayar oleh peserta untuk mengikuti ujian ini. Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan berbagai berkas yang dibutuhkan, seperti sertifikat dari PKPA dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pendaftaran UPA.

3. Mengikuti Magang Minimal 2 (Dua) Tahun di Kantor Advokat

Setelah lulus dari UPA, langkah selanjutnya yang harus diambil oleh calon advokat adalah magang di kantor advokat. Magang ini tidak hanya penting sebagai syarat administratif, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang sangat berharga bagi calon advokat.

Menurut Pasal 3 ayat (1) huruf g UU Advokat, magang bertujuan untuk memberikan calon advokat pengalaman praktis yang mendukung kemampuan, keterampilan, dan etika dalam menjalankan profesinya. Proses magang ini berlangsung di kantor advokat yang telah terdaftar dan diakui oleh organisasi advokat.

Selama masa magang, calon advokat akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja langsung dengan para advokat berpengalaman dalam menangani berbagai kasus. Meskipun begitu, magang ini tidak harus dilakukan di satu kantor advokat yang sama, namun yang terpenting adalah magang tersebut dilakukan secara terus-menerus dan berlangsung selama minimal 2 tahun. Pengalaman magang ini sangat berguna untuk mengasah keterampilan dan mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai dunia advokasi.

4. Pengangkatan dan Sumpah Advokat

Sumpah advokat hanya dilakukan di Pengadilan Tinggi, Source: Kongres Advokat Indonesia

Setelah menyelesaikan sekolah advokat, ujian UPA, dan magang selama 2 tahun, calon advokat akhirnya akan diangkat dan disumpah sebagai advokat oleh organisasi advokat yang bersangkutan. Proses ini merupakan tahap terakhir dalam perjalanan menjadi seorang advokat yang sah dan diakui oleh hukum.

Pada saat pengangkatan, calon advokat akan mengucapkan sumpah advokat yang menegaskan komitmennya untuk menjalankan tugasnya sebagai pengacara dengan penuh integritas, menjaga kerahasiaan klien, dan menegakkan hukum dengan adil. Pengangkatan ini juga disertai dengan pemberian gelar advokat yang sah, yang memungkinkan seseorang untuk mulai bekerja secara profesional sebagai pengacara di Indonesia.

Gelar advokat adalah gelar yang diberikan kepada mereka yang telah memenuhi semua persyaratan dan telah diangkat secara resmi oleh organisasi advokat. Dengan pengangkatan ini, seorang advokat dapat mulai berpraktik hukum secara mandiri atau bekerja di firma hukum.

Tersedia guru-guru Hukum terbaik
Joshua
4.9
4.9 (17 ulasan)
Joshua
Rp110,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Adi
5
5 (27 ulasan)
Adi
Rp500
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Griselda
4.9
4.9 (11 ulasan)
Griselda
Rp90,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Giras dewangga
5
5 (22 ulasan)
Giras dewangga
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Panca b
5
5 (8 ulasan)
Panca b
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Bagus s prabowo sh mh
4.9
4.9 (9 ulasan)
Bagus s prabowo sh mh
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Suci hajratul aswad
5
5 (12 ulasan)
Suci hajratul aswad
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nenes
5
5 (12 ulasan)
Nenes
Rp80,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Joshua
4.9
4.9 (17 ulasan)
Joshua
Rp110,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Adi
5
5 (27 ulasan)
Adi
Rp500
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Griselda
4.9
4.9 (11 ulasan)
Griselda
Rp90,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Giras dewangga
5
5 (22 ulasan)
Giras dewangga
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Panca b
5
5 (8 ulasan)
Panca b
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Bagus s prabowo sh mh
4.9
4.9 (9 ulasan)
Bagus s prabowo sh mh
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Suci hajratul aswad
5
5 (12 ulasan)
Suci hajratul aswad
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nenes
5
5 (12 ulasan)
Nenes
Rp80,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Berapa Lama Belajar yang Diharuskan untuk Menjadi Penasihat Hukum?

pentingnya profesi penasehat hukum
Penasihat hukum memenuhi syarat untuk bekerja di banyak firma hukum di penjuru Indonesia setelah lulus. (Sumber : Unsplah)

Bekerja sebagai penasihat hukum di penjuru Indonesia memiliki banyak keuntungan yang membuat seseorang tetap puas terhadap kehidupan profesional mereka. Misalnya, para penasihat hukum memberikan nasihat hukum ahli kepada orang-orang yang sedang mendapatkan kesulitan. Mereka juga berjuang untuk keadilan dan memastikan hukum ditegakkan untuk klien mereka.

Para penasihat hukum adalah juaranya keadilan dan dunia butuh lebih banyak individu yang berpikiran serupa.

Para penasihat hukum menerima posisi pekerjaan di firma hukum dan bekerja sebagai tim dengan orang lain yang berspesialisasi dalam bidang-bidang hukum berikut:

  • Litigasi Perdata,
  • Hukum Ketenagakerjaan,
  • Hukum Keluarga,
  • Hukum Hak Asasi Manusia,
  • Hukum Keimigrasian,
  • Hukum Properti,
  • Hukum Pajak.

Gaji untuk memulai sebagai penasihat hukum yang baru di angkatan kerja berkisar antara Rp 4 sampai Rp 6 juta per bulan. Namun, berapa lama yang diperlukan untuk mendapatkan kualifikasi agar dapat bekerja sebagai penasihat hukum? Dari awal hingga akhir, kualifikasi penasihat hukum memerlukan waktu enam hingga tujuh tahun.

Karena setelah berlakunya UU Advokat istilah penasihat hukum maupun advokat tidak lagi dibedakan, maka langkah-langkah yang diharuskan untuk menjadi penasihat hukum sama dengan advokat. Hanya saja, mungkin ketika magang, para penasihat hukum mengambil tugas pekerjaan yang berbeda dengan advokat.

Sementara advokat banyak bekerja di pengadilan dan membela klien, penasihat hukum cenderung mengerjakan kasus dan memberi nasihat pada klien serta bekerja di kantor bersama tim. Peran penasihat hukum menurut website Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) disebutkan, yaitu:

  • Menegakkan hukum dan keadilan
  • Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
  • Memperjuangkan profesi Advokat
  • Memperjuangkan hak para Advokat
  • Melaksanakan tugas-tugas, hak dan kewajiban

Dalam website tersebut terdapat pula pendaftaran untuk mendaftar Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) bagi para calon penasihat hukum di Indonesia.

Kiat-Kiat untuk Diterapkan Ketika Belajar Hukum

keterampilan penunjuang pengacara
Bekerja sama sebagai tim di kelompok belajar dan melemparkan ide satu sama lain adalah aset yang fantastis ketika belajar untuk menjadi pengacara. (Sumber : Unsplash)

Meninjau materi disiplin akademik apa pun selama tahun-tahun formatif adalah tugas yang menakutkan. Selama di universitas, tekanan belajar semakin kuat dan menjadi semakin intensif, terutama untuk topik-topik berat seperti hukum atau kedokteran.

Akan tetapi, menangani topik studi yang kompleks secara langsung dan antusias masih memungkinkan. Bagaimana? Dengan mengikuti saran dari orang-orang berpengalaman telah melalui proses tersebut sebelumnya. Jadi, tanpa menunda-nunda, berikut adalah beberapa kiat berguna untuk diterapkan ketika belajar menjadi pengacara:

  • Membaca: Tidak mengejutkan bahwa ada banyak kegiatan membaca buku pelajaran dan meninjau kasus-kasus lampau selama kuliah hukum. Karena itu, agar tidak tertinggal, pastikan Anda membaca semuanya, tidak peduli meskipun itu tampak tidak penting. Cobalah membaca buku pelajaran Anda atau catatan pelajaran ketika Anda merasa paling terjaga di siang hari dan temukan tempat yang sunyi untuk meninjau bacaan tanpa gangguan.
  • Membentuk atau Bergabung Kelompok Belajar: dari semua kiat dan trik untuk sukses selama kuliah hukum, membentuk kelompok belajar adalah salah satu yang terbaik karena ini memungkinkan Anda untuk membahas materi pelajaran dan meningkatkan pemahaman Anda dengan mendengarkan perspektif teman sekelas Anda. Kelompok belajar bertujuan untuk membantu satu sama lain secara mutual; oleh karena itu, Anda bisa menawarkan kiat-kiat belajar dan mendengarkan kiat-kiat mereka. Temukan teman belajar hukum yang memiliki tujuan dan kebiasaan belajar yang sama seperti Anda, karena kalau tidak, Anda akan menjadikan semua orang beban!
  • Bertanya: Jika Anda takut bertanya atau takut diejek atau dianggap bodoh, itu harus dihentikan. Bertanya adalah bagian vital dari pembelajaran dan tak seorang pun boleh membuat Anda merasa terpojok. Cobalah bertanya kepada sesama murid atau profesor tentang informasi yang belum Anda pahami sepenuhnya. Jika Anda tidak ingin bertanya di depan semua murid, mintalah waktu untuk bertanya kepada profesor hukum Anda.

Kesimpulannya, waktu yang diperlukan untuk belajar hukum agar menjadi advokat atau penasihat hukum sepadan dengan upayanya karena Anda akan menikmati karir yang membuahkan hasil dengan banyak uang dan kesempatan membantu orang yang sedang melalui pertempuran hukum.

Butuh Bantuan Belajar Hukum?

Jika Anda merasa kesulitan dalam mempelajari hukum atau membutuhkan bimbingan lebih lanjut mengenai pendidikan hukum, Anda bisa bergabung dengan Superprof sekarang juga. Di Superprof, Anda dapat menemukan berbagai pengajar hukum yang berpengalaman yang siap membantu Anda dalam memahami lebih dalam mengenai konsep-konsep hukum.

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

5.00 (3 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang