"Saya seorang Hindu karena Hinduisme yang membuat dunia ini berharga untuk dijalani. Saya seorang Hindu, maka saya tidak hanya mencintai manusia, tetapi semua makhluk hidup." -Mahatma Gandhi
Atman. Dharma. Varna. Purushartha. Brahman. Guru.
Apa arti kata-kata yang disebutkan sebelumnya?
Untuk memahami kata-katanya sejak awal, kita harus melakukan perjalanan keliling dunia untuk menemukan lebih banyak tentang salah satu agama yang paling banyak dipraktikkan umat manusia: Hindu.
Agama Hindu
Setelah mempertimbangkan dua agama terbesar di dunia, Kristen dan Islam, sangatlah logis untuk menyelesaikan pemeriksaan dan mendapatkan pengetahuan lebih lanjut tentang agama ketiga di dunia: Hinduisme. Dengan lebih dari 1 miliar orang yang percaya di seluruh planet ini, individu yang mempraktikkan agama Hindu mencakup lebih dari 15-16% populasi dunia.
Satu dari setiap enam penghuni planet bumi mengaku beragama Hindu.
Sebelum lebih jauh, mari kita sedikit membahas hal mendasar terlebih dahulu tentang pengertian agama atau apa itu agama. Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang MahaKuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Beberapa agama juga telah memiliki mitologi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan asal-usul kehidupan. Arti agama atau pemaknaan akan agama sering kali didudukkan bersama dengan iman ataupun sistem kepercayaan. Lantas apa itu agama Hindu?
Agama Hindu atau yang kerap kali juga disebut dengan Hinduisme merupakan agama dominan di Asia Selatan terumata wilayah India dan Nepal yang mencakup aneka ragam tradisi. Agama ini meliputi berbagai aliran, diantaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta, serta suatu pandangan luas akan hukum dan aturan tentang “moralitas sehari-hari” yang berdasar pada karma, darma, dan norma kemasyarakatan. Menggambarkan agama Hindu bukanlah seperti seperangkat keyakinan yang baku dan seragam, agama Hindu lebih kepada himpunan berbagai pandangan filosofis atau intelektual. Para ahli Barat memandang Hinduisme sebagai peleburan dari berbagai tradisi dan kebudayaan di India, dengan pangkal yang beragam dan tanpa tokoh pendiri. Disinilah poin yang membedakan agama Hindu dengan agama lain di dunia. Agama Hindu dipenuhi dengan tradisi yang heterogen dan independen. Di dalam Hindu, tidak ada yang mengklaim satu nabi saja, tidak memuja satu dewa, tidak menganut satu faham filosofis, tidak mengikuti atau mengadakan satu ritus keagamaan, tak lain dan tak bukan, agama Hindu itu merupakan suatu jalan hidup.
Dalam praktiknya, konsep ketuhanan yang diyakini oleh agama Hindu bersifat kompleks dan bergantung pada Nurani setiap umatnya atau pada tradisi dan filsafat yang diikuti masing-masing. Agama Hindu memiliki konsep Nirguna-brahman atau dalam arti esensi alam semesta, realitas sejati, atau Tuhan impersonal, sementara sebagian mazhab meyakini konsep Saguna-brahman yang menyebut Tuhan agama Hindu dengan nama Wisnu, Siwa, atau bahkan Sakti, seperti Saraswati. Dengan demikian, agama Hindu juga memiliki banyak kitab suci, beberapa diantaranya adalah Weda, Upanishad, Mahabhrata, Ramayana, Bhagawadgita, Purana, Manusmerti, dan Agama.
Sebagai agama ketiga terbesar di dunia setelah Islam dan Kristen, agama Hindu memiliki ciri khas toleransi paling tinggi karena tiadanya skisma meskipun ada kemajemukan tradisi yang bernaung di bawah simbol-simbol agama Hindu. Ciri khas lainnya terletak pada aturan simbolisme dan ikonografi yang ditampilkan dalam karya seni, arsitek, maupun Pustaka yang disaktikan. Lambang Hindu adalah suku kata om yang melambangkan Parabrahman dan swastika yang melambangkan keberuntungan. Dan beberapa petanda lainnya seperti tilaka yang merujuk oada aliran atau kepercayaan yang dianut.
Teruslah membaca untuk melihat bagaimana asal usul keyakinan Hindu, dan informasi seputar Hinduisme. Pelajari juga tentang keyakinan dasar dlaam Hinduisme. Lebih jauh, kini banyak serial TV yang menayangkan cerita India yang mengangkat kisah salah satu dewa yang dipercaya oleh agama Hindu. Anda juga dapat belajar banyak dari cerita inspiratif nama-nama besar dalam agama Hindu seperti Chandra Gaupta Maurya atau yang sering disebut Candragupta, pendiri Kekaisaran Maurya yang berhaisl menyatukan hampir seluruh subbenua India dan bergelar Samraat / Chakrawartin. Temukan lebih banyak cerita luar biasa lainnya!
Asal Usul Keyakinan Hindu

Penting untuk menyatakan bahwa orang-orang Hindu dapat dengan jujur menyombongkan diri bahwa mereka adalah pengikut agama paling kuno di dunia dengan asal-usul dan adat istiadat lebih dari 4000 tahun yang lalu.
Asal-usul dan sejarah Hinduisme yang tepat cukup menantang untuk dilacak dan dijelaskan karena tidak memiliki pendiri khusus. Apa yang membuat Hinduisme unik adalah kenyataan bahwa ia bukan satu agama melainkan kompilasi dari banyak tradisi dan filosofi.
Meskipun tidak ada tanggal tertentu yang dapat dengan mudah ditemukan, banyak ahli percaya bahwa kepercayaan Hindu dimulai kira-kira antara tahun 2300 dan 1500 SM.
Tetapi dimana?
Banyak penganut Hindu yang taat memperdebatkan asal usul karena mereka percaya bahwa tradisi mereka selalu ada dan tidak dapat dilacak kembali ke tanggal tertentu. Oleh karena itu, inilah alasan banyak orang mengidentifikasi Hindu sebagai Sanātana Dharma atau "tradisi abadi".
Namun, pada awal mulanya agama dan kebudayaan hindu tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kebudayaan dan peradaban awal India, yang dimulai di lembah Sungai Indus, sekarang bagian dari Pakistan barat dan India utara. Peradaban Indus, yang dikenal dengan nama peradaban Lembah Indus (Indus Valley Civilization), berkembang pesat sekitar 2500-1500 SM dan merupakan salah satu peradaban awal terbesar di dunia.
Karena agama Hindu diyakini berasal dari Pakistan, tidak mengherankan jika agama ini secara luas dianut di negara-negara Asia terdekat seperti India, Nepal, dan Mauritius.
Karena itu, mengapa para sejarawan percaya bahwa agama Hindu berasal dari Lembah Indus?
Sekitar 1500 SM, bangsa Arya, yang berasal dari Asia Tengah, memasuki India melalui Selat Khyber. Kedatangan mereka membawa perubahan besar pada tatanan sosial dan budaya di India. Bangsa Arya, yang merupakan kelompok yang lebih terorganisir dan memiliki sistem sosial dan religius yang kompleks, mulai berinteraksi dengan bangsa Dravida, penduduk asli India.
Bangsa Arya membawa serta sistem kasta dan praktik keagamaan yang kemudian menjadi bagian dari agama Hindu. Mereka juga membawa bahasa Sanskerta, yang menjadi bahasa liturgi dan sastra utama dalam tradisi Hindu.
Lahirnya agama hindu terjadi karena proses akulturasi antara bangsa Arya dan bangsa Dravida. Integrasi budaya ini menghasilkan kombinasi dari praktek-praktek religius Arya dengan kepercayaan lokal bangsa Dravida, menciptakan sebuah sistem religius yang kompleks dan kaya. Oleh sebab itu kita dapat menarik kesimpulan bahwa agama hindu berkembang pertama kali di negara India
Hindu, dalam bentuknya yang paling awal, menggabungkan elemen-elemen dari berbagai tradisi, seperti penyembahan dewa-dewa alam, ritual pertanian, dan sistem sosial yang diatur oleh kasta.
Bagaimana Perkembangan Agama Hindu di India?
Perkembangan agama Hindu di India merupakan perjalanan panjang yang mencerminkan evolusi agama ini dari fase awalnya hingga menjadi salah satu agama utama di dunia. Proses ini melibatkan berbagai perubahan sosial, filosofis, dan ritual yang membentuk agama Hindu seperti yang kita kenal sekarang. Berikut adalah rincian dari setiap fase perkembangan yang signifikan dalam sejarah Hindu:
a. Zaman Weda (1500-1000 SM)
Zaman Weda merupakan periode awal dari perkembangan agama Hindu yang ditandai dengan penulisan kitab-kitab suci Weda oleh bangsa Arya. Kitab-kitab ini berfungsi sebagai panduan dasar dalam ajaran Hindu dan mencakup berbagai aspek kosmologi, ritual, dan etika.
Kitab-Kitab Weda:
- Rigveda: Kumpulan himne yang berisi doa-doa dan pujian kepada berbagai dewa, serta panduan tentang ritual dan pengorbanan.
- Samaveda: Berisi nyanyian ritual yang digunakan dalam upacara-upacara keagamaan.
- Yajurveda: Memuat teks-teks yang berkaitan dengan praktik ritual dan pengorbanan, serta petunjuk untuk pelaksanaan upacara.
- Atharvaveda: Berisi mantera-mantera dan doa-doa untuk keperluan sehari-hari, termasuk penyembuhan dan perlindungan.
Sistem Kasta:
Pada masa ini, sistem kasta mulai terbentuk, membagi masyarakat menjadi empat kelompok utama: Brahmana (kaum pendeta), Kshatriya (kaum penguasa dan prajurit), Vaishya (kaum pedagang dan petani), dan Shudra (kaum pekerja). Sistem ini memainkan peran penting dalam struktur sosial dan ritus keagamaan Hindu.
Ritual dan Upacara:
Ritual-ritual yang dilakukan oleh kaum Brahmana termasuk pengorbanan Veda dan upacara pemujaan dewa-dewa. Ritual ini sering melibatkan pengorbanan hewan dan bahan-bahan lain sebagai persembahan kepada para dewa.
b. Zaman Brahmana (1000-750 SM)
Zaman Brahmana merupakan fase di mana teks Brahmana ditulis untuk menjelaskan dan memperluas ajaran yang terdapat dalam Weda. Fase ini menandai perkembangan lebih lanjut dari praktik ritual dan sosial dalam agama Hindu.
Teks Brahmana:
Teks-teks Brahmana memberikan rincian tentang pelaksanaan ritual dan upacara, serta menjelaskan makna dan tujuan dari ritual-ritual tersebut. Teks ini menguraikan cara pelaksanaan pengorbanan, doa, dan berbagai upacara keagamaan lainnya.
Konsep Karma dan Dharma:
Pada masa ini, konsep karma (hukum sebab-akibat) dan dharma (tugas dan kewajiban moral) mulai berkembang. Karma merujuk pada keyakinan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang memengaruhi kehidupan saat ini dan masa depan, sementara dharma adalah kewajiban moral dan sosial yang harus dipenuhi oleh setiap individu sesuai dengan kasta dan fase kehidupan mereka.
Pemujaan Dewa-Dewa:
Dewa-dewa utama dalam agama Hindu, seperti Indra (dewa petir), Agni (dewa api), dan Varuna (dewa hukum dan kosmos), mendapatkan tempat penting dalam ritual Brahmana. Pemujaan ini dilakukan untuk mendapatkan berkah dan perlindungan dari para dewa.
c. Zaman Upanisad (750-500 SM)
Zaman Upanisad menandai pergeseran dari ritualisme menuju pemikiran filosofis dalam agama Hindu. Upanisad memperkenalkan ajaran-ajaran penting mengenai hubungan antara jiwa individu (Atman) dan kesadaran universal (Brahman).
Teks Upanisad:
Upanisad adalah kumpulan teks filosofis yang menekankan meditasi dan refleksi tentang hakikat realitas. Teks-teks ini mengeksplorasi hubungan antara Atman (jiwa individu) dan Brahman (kesadaran universal), serta konsep karma dan reinkarnasi.
Filosofi Brahman dan Atman:
Brahman adalah prinsip tertinggi dalam kosmologi Hindu, dianggap sebagai realitas mutlak yang melampaui segala sesuatu. Atman adalah jiwa individu yang dianggap sebagai bagian dari Brahman. Ajaran Upanisad menekankan pencarian pengetahuan spiritual untuk memahami hubungan ini dan mencapai moksha (pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian).
Pentingnya Meditasi dan Yoga:
Upanisad memperkenalkan praktik meditasi dan yoga sebagai cara untuk mencapai pencerahan spiritual. Praktik ini membantu individu untuk memahami dan mengalami Brahman, serta mencapai kedamaian batin dan pembebasan.
d. Zaman Budha (500 SM-300 M)
Meskipun agama Budha adalah tradisi yang terpisah, ajaran-ajaran Buddha berdampak signifikan pada perkembangan agama Hindu, terutama dalam hal meditasi, etika, dan konsep pencerahan.
Pengaruh Ajaran Buddha:
Ajaran Buddha, yang diajarkan oleh Siddhartha Gautama (Buddha), menekankan pada praktik meditasi dan etika moral sebagai jalan menuju pencerahan. Konsep ini mempengaruhi perkembangan aliran-aliran dalam Hindu yang menekankan meditasi dan praktik spiritual.
Pertumbuhan Sekte dan Aliran Baru:
Pada periode ini, berbagai sekte dan aliran baru dalam Hindu mulai muncul, termasuk aliran Bhakti (devosi) yang menekankan pengabdian kepada Tuhan dan penyembahan pribadi. Aliran ini memperkenalkan bentuk-bentuk baru dalam pemujaan dan ritual, serta menekankan cinta dan pengabdian yang tulus kepada Tuhan.
Filsafat dan Teks Baru:
Selama periode ini, berbagai teks tambahan, seperti Purana dan teks-teks Bhakti, mulai ditulis. Purana mencakup mitos, legenda, dan kosmologi Hindu, sementara teks Bhakti menekankan ajaran-ajaran tentang devosi dan pengabdian kepada Tuhan.
e. Klasik dan Post-Klasik (300 M-abad ke-15)
Periode ini menyaksikan konsolidasi dan ekspansi ajaran Hindu, dengan fokus pada pengembangan aliran-aliran baru dan penyebaran agama Hindu ke wilayah lain.
Sekte-Sekte Bhakti:
Aliran Bhakti berkembang pesat selama periode ini, dengan fokus pada devosi kepada Tuhan dalam bentuk personal. Aliran ini mencakup penyembahan kepada dewa-dewa seperti Vishnu, Shiva, dan Devi (Dewi). Festival-festival Bhakti dan puja (ritual penyembahan) menjadi bagian penting dari kehidupan religius.
Kuil dan Arsitektur:
Pembangunan kuil-kuil Hindu menjadi lebih umum, dengan arsitektur kuil yang megah dan rumit mencerminkan kepercayaan dan kosmologi Hindu. Kuil-kuil ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial, serta tempat pemujaan dewa-dewa utama.
Penyebaran Agama Hindu:
Agama Hindu menyebar ke berbagai wilayah di luar India, termasuk Asia Tenggara, melalui perdagangan, penjajahan, dan misi keagamaan. Komunitas Hindu di wilayah-wilayah ini menjaga tradisi dan praktik mereka sambil beradaptasi dengan konteks lokal.
Informasi Yang Patut Disimak tentang Hinduisme dan Umat Hindu
Ketika mempelajari sebuah agama baru, sangatlah penting untuk tetap berpikiran terbuka dan mengingat bahwa meskipun adat istiadat mereka berbeda dengan kita, bukan berarti kita harus cuek.
Informasi penting seperti tempat ibadah, kitab suci atau tulisan kuno, tokoh terkemuka, dan simbol yang berbeda membuat agama-agama besar yang dianut saat ini unik satu sama lain. Oleh karena itu, ini akan dibahas dalam subpos berikut.
Pendiri Agama Hindu
Meskipun sering ditanya tentang pendiri agama Hindu, penting untuk dicatat bahwa agama Hindu tidak memiliki satu pendiri tunggal seperti beberapa agama lain. Sebaliknya, agama Hindu berkembang secara organik dari campuran berbagai tradisi dan ajaran yang ada di India kuno. Agama Hindu berasal dari perkembangan berkelanjutan dari kepercayaan dan praktik yang berkembang di wilayah tersebut selama ribuan tahun.
Selama sejarahnya, Hindu mengalami berbagai fase perkembangan, termasuk adaptasi dan perubahan yang memungkinkan agama ini bertahan dan berkembang di tengah perubahan sosial dan politik. Teks-teks suci, ritual, dan filosofi Hindu terus berkembang, mencerminkan dinamika sosial dan budaya India.
Tempat Ibadah

Sementara Muslim memiliki masjid dan Kristen memiliki gereja, di mana umat Hindu menyembah dewa mereka?
Karena banyaknya denominasi Hindu, ada berbagai ruang sakral atau tempat ibadah yang sering digunakan oleh pemeluk agama Hindu. Berikut ini adalah tempat ibadah paling populer bagi umat Hindu:
- Candi: Candi Hindu mungkin berbeda dalam ukuran dan signifikansinya, tetapi tujuannya tetap sama: struktur untuk menyatukan manusia dan dewa. Simbolisme candi Hindu yang dapat diamati di berbagai bagian Asia berakar dari tradisi Weda dan menyebarkan banyak lingkaran dan bujur sangkar. Setiap candi didedikasikan untuk dewa atau dewa tertentu dan dipandang oleh orang-orang Hindu sebagai tempat tinggal dewa di bumi. Candi Hindu yang terkenal termasuk Kuil Brihadishvara di India dan Angkor Wat di Kamboja. Kuil dapat dikunjungi oleh pengikut yang taat kapan saja; tidak diperlukan layanan yang diatur.
- Kuil: alih-alih menyembah dewa atau dewa di kuil umum, sebagian besar umat Hindu memiliki kuil di rumah mereka. Kuil rumah bisa berupa patung atau hanya gambar dewa atau dewi. Tempat kudus sering kali mencakup panca indera sehingga seluruh makhluk dapat disembah.
Kitab Suci
Dibandingkan dengan agama besar lainnya, penggunaan kitab suci sangat berbeda dalam agama Hindu. Bagaimana dengan itu? Umat Kristen, misalnya, menggunakan Kitab Suci sebagai teks utama mereka dan Muslim kebanyakan menggunakan Alquran sedangkan Hindu memiliki lebih dari satu kitab kuno.
Tulisan suci umat Hindu dikenal sebagai Weda dan disusun sekitar 1500 SM; itu adalah kumpulan dari ayat-ayat suci dan himne yang ditulis dalam bahasa Sanskerta dan berisi wahyu yang diterima oleh orang suci dan orang bijak kuno.
Oleh karena itu, tanpa basa-basi lagi, berikut adalah jenis-jenis tulisan suci seperti Weda yang digunakan oleh mereka yang menganut kepercayaan Hindu:
- Rig Veda,
- Samaveda,
- Yajurveda,
- Atharvaveda,
- Upanishad,
- Bhagavad Gita,
- Ramayana,
Tokoh Penting Agama Hindu
Karena Hinduisme adalah agama politeistik dengan kepercayaan pada lebih dari satu tuhan, kita dapat memasukkan daftar besar dewa dan tokoh berpengaruh dalam artikel hari ini; namun, karena kurangnya waktu, kami akan mempertimbangkan beberapa makhluk yang sangat diperlukan yang tidak dapat kami lupakan untuk dimasukkan seperti berikut ini:
- Sri Ramachandra: dikenal oleh umat Hindu sebagai avatar ketujuh Wisnu, kehidupan Ramachandra dianggap sebagai contoh sempurna dari pengabdian pada dharma. Pengalaman dan ajarannya dapat ditemukan di Ramayana.
- Sri Krishna: dikenal sebagai avatar Wisnu, kehidupan dan teladan Krishna dapat dibaca di Mahabharata yang luar biasa; Ia terus digunakan sebagai tokoh penting dalam Bhakti Yoga.
- Arjuna: salah satu pejuang terhebat di zamannya, dia dikenal sebagai salah satu murid Sri Krishna.
- Mahatma Gandhi: jika Anda belum pernah mendengar tentang Gandhi, Anda telah hidup di bawah batu selama beberapa dekade terakhir. Gandhi adalah seorang nasionalis dan politisi India yang memperjuangkan hak-hak perempuan, ketidakadilan sosial, dan memimpin protes tanpa kekerasan terhadap Inggris. Gandhi adalah seorang Hindu taat yang menerima kepercayaan fundamental dari semua agama dunia.
Simbol Ikonik Hindu

Mirip dengan semua agama besar, Hindu memiliki banyak simbol yang cukup ikonik dan unik. Berikut ini adalah yang paling populer dan mudah dikenali:
- Om: Om atau Aum adalah simbol Hindu yang paling universal dan dapat dikenali, dan suaranya terus digunakan dalam meditasi. Kata Om adalah ungkapan pertama yang diucapkan dalam doa apa pun dan diyakini melambangkan seluruh alam semesta dan realitas tertinggi.
- Swastika: meskipun digunakan secara negatif oleh Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, swastika adalah tanda keberuntungan dan kemakmuran. Empat sudutnya melambangkan empat penjuru Weda dalam kepercayaan Hindu.
Apakah Hinduisme terkait erat dengan Budha? Pelajari lebih lanjut dengan membaca artikel kami.
Keyakinan Dasar Hinduisme
Sebuah agama menjadi berbeda dan unik dari yang lain karena keyakinan inti dan doktrin fundamentalnya. Ketika pengikut tetap setia pada prinsip yang ditetapkan, mereka mendapat manfaat dan dikenal sebagai praktisi yang saleh.
Apa keyakinan dasar Hinduisme?
Umat Hindu berpegang teguh pada apa yang benar di mata mereka dan mengikuti keyakinan berikutnya yang secara jujur mengidentifikasi agama Hindu:
- Kepercayaan pada Samsara dan Karma: sebagian besar umat Hindu sangat bergantung pada doktrin samsara karma. Samsara adalah siklus kehidupan, kematian, dan reinkarnasi yang berkelanjutan. Karma adalah hukum sebab dan akibat universal. Pernahkah Anda mendengar, Karma a b *% @ #!
- Semua Pengikut Harus Mencapai Dharma: menjelaskan apa itu dharma bukanlah tugas yang mudah, dan tidak ada kata khusus dalam bahasa Indonesia yang dapat langsung diterjemahkan untuk membantu memperoleh pemahaman. Dharma dapat digambarkan sebagai perilaku yang benar, kebenaran, hukum moral, dan kewajiban. Pengikut yang taat yang berusaha melakukan hal-hal dengan cara yang benar dan mencapai dharma terus melakukan apa yang benar untuk orang lain.
- Menghormati Alam: karena salah satu prinsip dasar umat Hindu adalah gagasan bahwa tindakan dan pikiran orang secara langsung menentukan kehidupan mereka saat ini dan kehidupan masa depan, umat Hindu menghormati alam dan memandang hewan sebagai suci. Banyak orang beragama Hindu tidak makan daging babi atau daging sapi dan menjadi vegetarian.
Sementara aspek yang disebutkan sebelumnya adalah beberapa kepercayaan Hindu, doktrin inti lainnya seperti meditasi, moksa, dan memandang Weda sebagai otoritas tertinggi sangat penting bagi semua orang Hindu.
Penasaran dengan agama Yahudi? Baca artikel informatif kami!
Untuk memahami lebih dalam mengenai sejarah dan perkembangan berbagai aspek kebudayaan dan agama, termasuk sejarah Hindu yang telah kita bahas, sangat penting untuk mendapatkan bimbingan yang tepat dari para ahli di bidangnya. Sejarah adalah kunci untuk memahami bagaimana berbagai budaya dan agama berkembang dan berinteraksi satu sama lain sepanjang waktu.
Jika Anda tertarik untuk memperdalam pengetahuan Anda tentang sejarah hindu atau sejarah yang lainnya, Superprof adalah tempat yang tepat untuk memulai. Jangan ragu untuk mencari dan memilih tutor yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda. Dengan bimbingan yang tepat, Anda akan dapat menggali lebih dalam ke dalam aspek-aspek sejarah yang menarik dan kompleks, serta memahami konteks yang membentuk dunia saat ini.
Mantap gan,,,
Infonya keren,,,
Terima kasih, semoga bermanfaat :)
thx gan infox sgt bagus di tunggu artikel lainnya nuhun
Sama-sama :)
Ga dibahas tentang sistem kasta.
Mohon maaf atas kekurangan dan ketidaksempurnaan dari artikel ini :)
Bagus artikelnya, memahami Hindu dari objektivitas meninggalkan subjektivitas menjadikan khazanah ilmiah, menjadikan perbedaan menjadi keragaman yang indah mengisi bumi, karna yang kuasa menjadikan apa yang ada di dunia berbeda beda..
Terima kasih atas apresiasi nya :)
Bagus artikel ini. Bisa menambah wawasan tentang Hindu
Makasih buat apresiasinya :)
Konsep ketuhanan dalam agama Hindu adalah Panenteisme yang artinya Tuhan meliputi segala-galanya, ibarat seperti seekor ikan di dalam kolam, di dalam dan di luar ikan itu sendiri ada air. Konsep ketuhanan ini dijelaskan dalam kitab suci Upanishad dan Bhagavad Gita.
Para Dewa berbeda dengan Tuhan. Dewa sama seperti manusia hanya saja memiliki umur yang lebih panjang. Para Dewa ini memiliki tugasnya masing-masing, misalnya Dewa Brahma bertugas menciptakan alam semesta, Wisnu memelihara, dan Siwa bertugas melebur alam semesta. Baik para Dewa dan seluruh makhluk hidup masih mengalami kelahiran kembali, para dewa bisa lahir menjadi manusia begitupun juga sebaliknya. Ini dijelaskan dalam seluruh kitab suci wedha.
Dalam agama Hindu jiwa/roh yang menghuni badan manusia abadi tidak pernah diciptakan dan akan selalu ada, hanya saja roh/jiwa berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang baru. Jiwa/roh ini sama seperti Tuhan, ibarat seperti matahari dan sinarnya yang tidak bisa dipisahkan, yang memisahkan hanyalah badan sehingga kita lupa akan hakikat sejati diri kita. Itu sebabnya tujuan tertinggi dalam agama Hindu adalah Moksa yang artinya lebas dari dosa sehingga kita menyadari bahwa diri kita bersatu dengan Tuhan dan tidak ada bedanya dengan Tuhan. Ini dijelaskan dalam Kitab suci Weda Upanishad, kitab suci Weda Bhagavad Gita dan kitab suci Weda Bhagavata Purana.
Surga dan neraka dalam agama Hindu bukanlah Tujuan tertinggi, surga dan neraka itu tidak kekal karena yang kekal itu hanyalah Tuhan, dalam Hindu orang yang mencapai surga atau neraka akan dilahirkan lagi ke dunia. Ini dijelaskan di dalam seluruh kitab suci Weda.
Dalam agama hindu terdapat beragam tradisi yang berbeda tetapi esensinya sama. Dalam agama hindu tidak dikenal adanya doktrin. Itu artinya anda tidak dipaksa untuk percaya buta tetapi bisa membuktikan sendiri melalui pencerahan bukan bedasarkan katanya orang. Itu sebabnya dalam agama Hindu ada banyak jalan untuk mencapai Tuhan. Kita tidak harus selalu berpatokan pada kitab suci Weda, tetapi berpatokan pada Dharma atau kebaikan yang paling penting. Contohnya Buddha dia mencari pencerahannya sendiri.
Masih banyak lagi yang belum saya jelaskan tentang agama Hindu, karena saya capek ngetik hehe. Jika ingin tau tentang Hindu lebih baik tanya pada seorang guru kerohanian. Soalnya informasi-informasi tentang hindu yang beredar di masyarakat sangat berbeda dengan kenyataannya, termasuk yang dikatakan oleh ilmuan-ilmuan barat. Terima kasih.
Halo, terima kasih atas tambahan informasi nya :)
Terimakasih udah komen panjang kali lebar tapi komentarnya sangat bermanfaat
Setuju
didalam agama hindu hanya ada satu tuhan (moksatam jagadita yaca ity dharma). dan tidak ada duanya, sehingga tidak dikenal dengan adanya banyak tuhan. sedangkan dewa dalam agama hindu itu hanya sifat dari tuhan. dan dewa itu bukan tuhan.
Halo, terima kasih atas informasi tambahan nya :)
bagus mantap bisa dipakai bahan utk dipahami ttg ajaran yang bagus untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat hindu
Terima kasih atas apresiasinya :)
Artikel yg sangat bermanfaat
Terima kasih atas apresiasinya :)
menarik ..lugas..enak di baca dan perlu ….
Terima kasih atas apresiasinya :)