"Pengacara memiliki tugas sebagai warga negara, tetapi mereka juga memiliki tugas khusus sebagai pengacara. Kewajiban mereka jauh lebih dalam daripada mencari nafkah sebagai spesialis di bidang hukum korporasi atau perpajakan. Mereka memiliki tanggung jawab yang berkelanjutan untuk menegakkan prinsip-prinsip dasar keadilan yang menjadi dasar hukum yang tidak bisa dilepaskan. " -Robert Kennedy

Jika Anda bertanya kepada anak berusia 7 tahun apa yang mereka inginkan ketika besar nanti, kemungkinan besar mereka akan menjawab; seorang dokter, seorang pemadam kebakaran, seorang polisi, seorang astronot, seorang ilmuwan atau seorang guru. Mereka mungkin memilih pekerjaan ini karena mereka ingin membantu orang dan dipandang sebagai pahlawan di zaman modern.

Sangat jarang anak muda bercita-cita menjadi seorang pengacara. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa anak kecil kurang memahami tugas kerja seorang pengacara. Namun, pengacara adalah pahlawan modern dengan setelan jas! Coba periksa berapa gaji pengacara.

Dalam masyarakat saat ini, pengacara dibenci oleh mayoritas masyarakat karena fakta bahwa mereka membutuhkan banyak biaya, mengambil keuntungan dari pendapatan yang diperoleh dengan susah payah dan memiliki ego yang cukup besar!

Stereotip ini sering kali bias dan diskriminatif karena banyak pengacara yang bekerja saat ini membantu dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ada banyak pengacara yang bekerja di bidang lingkungan, hak asasi manusia dan kasus kriminal yang semuanya berkontribusi untuk membantu umat manusia.

Jika Anda telah mengembangkan keterampilan untuk menjadi pengacara selama beberapa tahun terakhir di sekolah menengah atau Anda adalah orang dewasa yang sedang mencari perubahan karier, Superprof ada di sini untuk membantu Anda melalui tahapan bagaimana menjadi pengacara di Indonesia.

 

Apa Itu Praktisi Hukum?

Secara sederhana, praktisi hukum adalah seseorang yang memiliki keahlian dan pengetahuan tentang hukum dan menerapkannya untuk memberikan nasihat atau perwakilan hukum bagi klien. Praktisi hukum bekerja di berbagai bidang hukum, mulai dari pengacara, jaksa, notaris, hingga hakim.

Pengacara berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat dan sistem peradilan. Mereka tidak hanya membantu klien dalam menyelesaikan permasalahan hukum, tetapi juga berperan aktif dalam menegakkan hak-hak dan keadilan. Lalu, apa saja syarat menjadi advokat atau pengacara di Indonesia?

Apa Saja Syarat Menjadi Advokat di Indonesia

Syarat menjadi pengacara di Indonesia cukup ketat, karena profesi mereka adalah untuk menegakkan keadilan.

Menjadi seorang advokat di Indonesia tidaklah mudah. Profesi ini memiliki tanggung jawab besar karena advokat adalah pihak yang membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah hukum dan menegakkan keadilan. Selain itu, profesi advokat juga diatur dengan ketat oleh undang-undang dan organisasi profesi. Untuk menjadi seorang advokat, anda harus memenuhi serangkaian syarat yang cukup panjang, mulai dari pendidikan formal hingga proses magang dan ujian. Berikut adalah rincian lengkap mengenai syarat menjadi advokat di Indonesia:

1. Warga Negara Indonesia (WNI)

Salah satu syarat advokat yang paling dasar adalah bahwa seorang calon advokat harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Karena advokat akan berpraktik di wilayah hukum Indonesia dan bekerja sesuai dengan sistem hukum nasional, maka menjadi WNI adalah persyaratan utama.

2. Memiliki Gelar Sarjana Hukum

Langkah pertama dalam cara menjadi advokat adalah menyelesaikan pendidikan formal di jurusan pengacara atau lebih tepatnya, hukum. Anda harus lulus dari perguruan tinggi dengan gelar Sarjana Hukum (S1). Gelar ini wajib karena profesi advokat menuntut pemahaman mendalam tentang hukum, undang-undang, serta peraturan yang berlaku di Indonesia.

Selama menjalani pendidikan hukum, anda akan mempelajari berbagai aspek hukum, termasuk hukum pidana, hukum perdata, hukum administrasi, hukum tata negara, hukum internasional, dan lainnya. Pendidikan ini akan memberikan landasan teori yang kuat bagi calon advokat untuk bisa menangani kasus hukum di kemudian hari.

3. Mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA)

Setelah lulus dari jurusan pengacara, anda harus mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA). PKPA adalah pendidikan lanjutan yang diadakan oleh organisasi advokat yang telah diakui, seperti PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia). Tujuan PKPA adalah memberikan pelatihan praktis kepada calon advokat tentang bagaimana cara kerja di lapangan, menyelesaikan kasus, serta penerapan hukum secara nyata.

PKPA biasanya berlangsung selama beberapa bulan dan mencakup materi-materi yang lebih praktis, seperti prosedur pengadilan, teknik advokasi, strategi litigasi, negosiasi, serta kode etik profesi advokat.

4. Lulus Ujian Advokat

Setelah menyelesaikan PKPA, anda harus mengikuti dan lulus ujian advokat yang diadakan oleh organisasi advokat resmi. Syarat advokat ini menjadi salah satu tahapan paling penting dalam proses cara menjadi advokat. Ujian advokat ini bertujuan untuk menguji sejauh mana pemahaman anda terhadap hukum dan prosedur yang akan di hadapi dalam praktik.

Ujian advokat mencakup berbagai materi hukum, termasuk hukum pidana, hukum perdata, etika profesi, serta simulasi kasus. Penting untuk mempersiapkan ujian ini dengan baik, karena kelulusannya menjadi syarat mutlak sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

5. Melakukan Magang di Kantor Advokat

Setelah lulus dari ujian advokat, anda harus melakukan magang di kantor advokat yang sudah berlisensi resmi. Magang ini berlangsung selama minimal dua tahun dan menjadi salah satu persyaratan menjadi advokat yang sangat penting. Tujuan dari magang ini adalah untuk memberikan pengalaman praktis bagi anda, sehingga mereka dapat merasakan langsung bagaimana menangani kasus-kasus hukum di lapangan.

Selama magang, anda akan bekerja di bawah pengawasan advokat senior yang telah berpengalaman. Anda akan belajar tentang proses pengadilan, penyusunan dokumen hukum, berinteraksi dengan klien, serta strategi penyelesaian kasus. Dalam masa magang ini, anda diharapkan dapat menangani sejumlah kasus baik perdata maupun pidana sebagai bagian dari pelatihan mereka.

6. Mengucapkan Sumpah Advokat di Pengadilan Tinggi

Setelah menyelesaikan program magang, anda harus mengucapkan sumpah di Pengadilan Tinggi sesuai dengan wilayah domisili mereka. Pengucapan sumpah ini adalah salah satu syarat jadi pengacara yang menegaskan komitmen anda untuk menjalankan profesi dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan kode etik.

Sumpah ini meliputi janji untuk menjalankan profesi advokat dengan jujur, tidak menerima suap, menjunjung tinggi keadilan, dan menghormati konstitusi serta undang-undang yang berlaku. Setelah mengucapkan sumpah, anda akan mendapatkan Berita Acara Sumpah (BAS) yang menjadi bukti resmi bahwa mereka telah sah sebagai advokat.

Resep menjadi pengacara dari Hotma Sitompul, source: YouTube

Setelah memenuhi semua persyaratan menjadi advokat, anda dapat mulai berpraktik dan memberikan bantuan hukum kepada masyarakat, sekaligus berperan penting dalam menegakkan keadilan di Indonesia.

Cek disini untuk tutor hukum online.

Tersedia guru-guru Hukum terbaik
Adi
5
5 (30 ulasan)
Adi
Rp500
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Joshua
4.9
4.9 (17 ulasan)
Joshua
Rp110,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Griselda
4.9
4.9 (11 ulasan)
Griselda
Rp90,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Megasyifa
4.9
4.9 (9 ulasan)
Megasyifa
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Giras dewangga
5
5 (22 ulasan)
Giras dewangga
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Panca b
5
5 (8 ulasan)
Panca b
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Bagus s prabowo sh mh
4.9
4.9 (9 ulasan)
Bagus s prabowo sh mh
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Suci hajratul aswad
5
5 (12 ulasan)
Suci hajratul aswad
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Adi
5
5 (30 ulasan)
Adi
Rp500
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Joshua
4.9
4.9 (17 ulasan)
Joshua
Rp110,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Griselda
4.9
4.9 (11 ulasan)
Griselda
Rp90,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Megasyifa
4.9
4.9 (9 ulasan)
Megasyifa
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Giras dewangga
5
5 (22 ulasan)
Giras dewangga
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Panca b
5
5 (8 ulasan)
Panca b
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Bagus s prabowo sh mh
4.9
4.9 (9 ulasan)
Bagus s prabowo sh mh
Rp65,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Suci hajratul aswad
5
5 (12 ulasan)
Suci hajratul aswad
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Berapa Lama Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Pengacara Selama Kuliah?

universitas memberi pengalaman bagaimana di tempat sidang
Pelajaran di universitas selama bertahun-tahun akan memberi Anda kepercayaan diri yang Anda butuhkan saat berperang di ruang sidang. (Sumber: Visual Hunt)

Sebelum memulai karir masa depan Anda, akan sangat membantu untuk mengetahui sebelumnya berapa tahun yang akan Anda habiskan untuk belajar. Mendaftar ke sekolah hukum untuk melanjutkan studi hukum bukanlah hal yang mudah dan perlu dipikirkan dengan cermat.

Pengacara memiliki reputasi sebagai profesional yang paling banyak membaca dan berpendidikan.

Di Indonesia, profesi hukum tumbuh dengan sangat cepat. Beberapa statistik yang diterbitkan oleh Law Society pada tahun 2017 menunjukkan bahwa ada 139.624 pengacara dengan sertifikat praktik dan 181.968 orang secara total di seluruh daftar pengacara. Jumlah pengacara dengan sertifikat praktik lebih tinggi 2,5% dari tahun sebelumnya.

Statistik ini didaftarkan tahun lalu dan tren menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda penurunan pada tahun 2020.

Meningkatnya popularitas untuk belajar hukum di Indonesia telah menyebabkan banyak orang mempertanyakan berapa banyak tahapan yang diperlukan dan berapa tahun yang dibutuhkan untuk menjadi pengacara atau notaris.

Sekarang mari kita analisis tiga tahap utama dan berapa banyak waktu belajar yang dibutuhkan.

Tahap Akademik

Tahap ini dapat dipenuhi dengan memperoleh gelar sarjana hukum sebagai gelar pertama Anda yang mungkin didapat di banyak universitas di Indonesia, Universitas Indonesia adalah salah satunya.

Sarjana Hukum ini membekali siswa dengan keterampilan hukum dan akademis yang penting untuk menjadi sukses dalam mempraktikkan hukum. Untuk memperoleh gelar ini diperlukan studi penuh waktu 4 tahun.

Beban kerja keseluruhan dibagi secara berbeda selama 4 tahun dengan sekitar 10 jam kontak dengan profesor dan 60 jam membaca terarah dan pembelajaran pribadi per minggu:

Tahun 1: 83% pembelajaran terjadwal, 17% pembelajaran mandiri.

Tahun 2: 75% pembelajaran terjadwal, 25% pembelajaran mandiri.

Tahun 3: 75% pembelajaran terjadwal, 25% pembelajaran mandiri.

Tahun 4: 25% pembelajaran terjadwal, 75% pembelajaran mandiri

Kuliah ini sangat umum dan mencakup semua dasar-dasar hukum. Jika seorang siswa ingin lulus dengan gelar di bidang hukum khusus, mereka dapat memilih di antara 4 jalur seperti Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Internasional, Hukum Tata Negara. Pilihan ini bisa dilakukan di akhir tahun kedua Anda.

Mulailah belajar hukum di Jakarta.

Tahap Kejuruan

Setelah lulus dan berhasil menerima gelar Sarjana Hukum, Anda dapat melanjutkan ke tahap pelatihan berikutnya. Jika Anda berniat menjadi pengacara di masa depan, Anda perlu mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat dan jika Anda memiliki rencana untuk menjadi notaris, Anda perlu mengikuti Magister Kenotariatan.

Pendidikan Khusus Profesi Advokat

Pendidikan ini telah dikembangkan untuk membantu calon pengacara menerima keterampilan dan pengetahuan hukum relevan yang diperlukan agar berhasil dalam karirnya. Beberapa latihan yang dapat dipilih berbasis pro-bono yang memberi Anda pengalaman hidup nyata selama belajar. Pendidikan ini berlangsung selama satu tahun studi.

Sadarilah bahwa sebelum mendaftar untuk kursus ini, pelamar harus mengajukan berbagai persayaratan yang diminta agar bisa mengikuti pendidikan ini.

Magister Kenotariatan

Pendidikan ini dirancang untuk mempersiapkan siswa dan memberi mereka praktik yang relevan sebagai notaries terampil. Pendidikan ini dipelajari selama dua tahun dan silabus dibagi menjadi 2 tahap.

Selama tahun pertama, siswa mempelajari inti ilmu kenotariatan, modul wajib seperti Hukum dan Praktik Bisnis, Hukum Properti, dan Litigasi. Keterampilan inti dilatih untuk lebih berpengalaman di bidang hukum seperti Advokasi, Perancangan, Pendugaan , Penulisan dan Riset Hukum Praktis.

Dapatkan tutor hukum di Bandung.

Karir Profesional

seoramg pengacara terikat dengan membaca
Pengacara adalah orang yang sangat pandai membaca dan individu yang sangat cerdas. (Sumber: Visual Hunt)

Untuk menjadi pengacara atau notaris yang terdaftar, diperlukan tahap ketiga dan terakhir dari pelatihan.

Bagi mereka yang ingin menjadi pengacara, setelah menyelesaikan PKPA, peserta pelatihan perlu melakukan kerja magang, di mana dia belajar dari pengacara yang memenuhi syarat yang telah dipasangkan dengan mereka. Selama periode dua tahun ini, calon pengacara menghabiskan waktu sebagai pekerja magang di ruang pengacara atau area lain yang disetujui yang merupakan bagian firma hukum

Setelah magang selesai, peserta magang bebas menjadi pengacara swasta atau bekerja di kantor hukum sebagai pengacara yang memenuhi syarat.

Bagi mereka yang mengambil jalur lain dan ingin menjadi notaris, diperlukan pelatihan profesional yang berbeda. notaris perlu menjalani program pendidikan magister selama 2 tahun. Magang di kantor notaris adalah syarat wajib jika Anda ingin menjadi notaris profesional. Beberapa keterampilan profesional yang diajarkan meliputi keterampilan komunikasi, kerjasama dengan klien, dan standar profesional. Program ini melengkapi calon notaris dengan magang dan persiapan hukum yang mereka butuhkan agar sukses bekerja.

Sekarang kita tahu bahwa ada 3 tahapan kunci utama untuk menjadi pengacara yang berkualitas. Dibutuhkan total lebih dari 5 tahun untuk menjadi pengacara dan 6 tahun pelatihan untuk menjadi notaris. Kesempatan kerja di masa depan sepadan dengan usahanya!

Bagaimana Cara Jadi Pengacara yang Sukses

berkomunikasi baik harus dimiliki pengacara
Seorang pengacara dengan kemampuan komunikasi yang baik membuat kliennya merasa nyaman. (Sumber: Visual Hunt)

Menjadi seorang pengacara yang sukses bukan hanya tentang menyelesaikan studi hukum dan memenuhi syarat formal untuk menjadi advokat, tetapi juga tentang bagaimana membangun keterampilan, pengalaman, dan reputasi yang dapat membuat Anda dikenal sebagai profesional yang terpercaya dan kompeten. Berikut ini adalah beberapa langkah kunci dan strategi untuk cara menjadi pengacara yang sukses:

1. Memiliki Pengetahuan Hukum yang Kuat dan Terus Mengasahnya

Sebagai pengacara, pengetahuan mendalam tentang hukum adalah fondasi kesuksesan. Selama Anda berkarier sebagai pengacara, sangat penting untuk tetap belajar dan memperbarui pengetahuan tentang peraturan hukum yang terus berkembang. Setiap tahun ada perubahan dalam undang-undang, putusan pengadilan, serta regulasi baru yang harus dikuasai oleh seorang pengacara.

Selain itu, memilih spesialisasi hukum tertentu bisa membantu Anda lebih terfokus. Misalnya, beberapa pengacara memilih fokus pada hukum bisnis, hukum pidana, hukum perdata, hukum keluarga, atau hukum internasional. Spesialisasi ini tidak hanya membantu membangun keahlian di bidang tertentu tetapi juga memberikan nilai tambah bagi klien yang mencari pengacara dengan keahlian spesifik.

2. Mengasah Keterampilan Komunikasi

Kemampuan komunikasi yang baik, baik verbal maupun tertulis, adalah salah satu keterampilan paling penting yang harus dimiliki seorang pengacara sukses. Dalam persidangan, pengacara dituntut untuk menyampaikan argumen dengan jelas dan persuasif di hadapan hakim dan lawan pengacara. Di luar persidangan, pengacara juga harus mampu menjelaskan situasi hukum yang rumit kepada kliennya dalam bahasa yang mudah dipahami.

Pengacara yang sukses sering kali mampu merangkai kata dengan baik, baik saat bernegosiasi atau saat menulis dokumen hukum seperti gugatan, kontrak, atau surat-surat resmi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan kemampuan berkomunikasi, misalnya dengan ikut serta dalam kegiatan debat, pelatihan komunikasi, atau menulis artikel di jurnal hukum.

3. Membangun Reputasi dengan Integritas dan Etika

Salah satu modal utama dalam profesi pengacara adalah reputasi. Reputasi yang baik dibangun melalui konsistensi dalam menjunjung tinggi etika dan integritas dalam setiap pekerjaan. Pengacara yang sukses selalu berpegang pada prinsip kejujuran dan etika profesi. Tidak hanya fokus pada kemenangan dalam kasus, tetapi juga pada bagaimana prosesnya dijalankan dengan adil dan transparan.

Bertindak secara etis adalah suatu keharusan dalam dunia hukum. Menghindari konflik kepentingan, menolak praktik suap, dan menjaga kerahasiaan klien adalah bagian dari kode etik yang harus dipegang teguh. Pengacara yang memiliki reputasi baik biasanya lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari klien dan rekan sejawat, yang dapat berdampak positif pada perkembangan karier.

4. Mengembangkan Jaringan (Networking)

Kesuksesan dalam cara menjadi pengacara juga sangat bergantung pada jaringan atau koneksi yang dimiliki. Membangun relasi dengan sesama pengacara, hakim, jaksa, serta berbagai pihak di dunia hukum adalah hal yang sangat penting. Networking dapat membantu Anda mendapatkan informasi tentang peluang pekerjaan, kasus-kasus baru, serta memperluas lingkaran pengaruh Anda dalam dunia hukum.

Berpartisipasi dalam asosiasi profesi, seminar, lokakarya, atau acara-acara yang melibatkan komunitas hukum adalah cara yang efektif untuk mengembangkan jaringan. Jangan ragu untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawat, bertukar pengalaman, dan membangun reputasi Anda di kalangan praktisi hukum lainnya.

5. Menguasai Seni Negosiasi

Selain bertarung di pengadilan, banyak masalah hukum yang dapat diselesaikan melalui negosiasi di luar pengadilan. Keterampilan negosiasi yang baik bisa menjadi salah satu senjata utama pengacara yang sukses. Kemampuan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi klien tanpa harus melalui proses litigasi yang panjang adalah keunggulan tersendiri.

Negosiasi tidak hanya melibatkan kemampuan tawar-menawar tetapi juga kecakapan dalam membaca situasi, memahami kebutuhan kedua belah pihak, dan menemukan solusi yang adil. Pengacara yang terampil dalam bernegosiasi sering kali mampu menyelesaikan kasus dengan lebih cepat dan lebih efisien.

Cara menjadi pengacara yang sukses tidak hanya melibatkan pemenuhan syarat jadi pengacara secara formal, tetapi juga memerlukan pengembangan keterampilan pribadi, integritas, serta komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada klien. Pengacara sukses adalah mereka yang terus belajar, memiliki jaringan yang luas, mampu berkomunikasi dengan baik, serta menjaga etika profesi dengan ketat.

Jika Anda membutuhkan tutor privat untuk mendalami ilmu hukum, baik untuk mempersiapkan ujian, memperdalam pengetahuan, Superprof hadir untuk membantu Anda! Di Superprof, Anda bisa menemukan tutor-tutor berpengalaman yang siap membimbing Anda dengan cara yang efektif dan sesuai kebutuhan. Jangan ragu untuk mencari tutor privat terbaik di Superprof!

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

4.54 (35 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang