Apa yang Anda ketahui tentang sistem koloid? Tahukah Anda pengertian koloid? Mungkin bagi sebagian besar orang, istilah koloid masih terdengar asing. Namun pada kenyataannya, penerapan sistem koloid mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Anda mungkin tidak menyadari bahwa ada banyak contoh koloid yang dekat dengan keseharian kita, seperti susu, santan, ataupun mayones. Kendati demikian, jika dilihat dari jenis koloid, santan dan mayones merupakan jenis koloid yang berbeda.
Pada materi koloid ini, Anda akan belajar banyak tentang pengertian koloid, sifat koloid, jenis koloid, beserta contoh-contohnya.
Bagi Anda yang menyukai pelajaran kimia, ada banyak hal dalam kehidupan kita yang berkaitan dengan materi kimia, bahkan dalam hal yang paling sederhana. Dapatkah Anda menyebutkan contohnya? Ya, koloid ini misalnya. Adakah lainnya? Tuliskan pada kolom komentar!
Untuk membantu Anda belajar kimia dengan lebih mudah dan menyenangkan, mengikuti kursus privat bersama Superprof adalah solusi terbaik. Guru pilihan kami di Superprof dapat merancang program belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda.
Mari kita lihat materi koloid berikut ini.
Pengertian sistem koloid
Menurut KBBI, koloid adalah zat yang berpencar dalam zat pelarut, dan butirannya lebih besar dari molekul, serta tidak dapat dilihat dengan mata kecuali lewat mikroskop. Atau juga dapat diartikan Koloid adalah jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan. Koloid tergolong campuran heterogen walau tampak homogen secara makroskopis, karena perbedaan partikel kedua fase masih dapat diamati secara mikroskopis.
Dalam Modul Kimia Kemdikbud, sistem koloid merupakan jenis campuran antara larutan (campuran homogen) dan suspensi (campuran heterogen).
Karena keadaannya bercampur dari larutan dan suspensi, maka sifat koloid bisa berada di antara kedua jenis campuran tersebut.
Misalnya pada larutan, dikenal dengan istilah zat pelarut dan terlarut, pada koloid istilah itu disebut fase terdispersi dan medium pendisfersi. Apa sih bedanya?
Fase terdispersi adalah zat yang mengalami penyebaran secara merata dalam suatu zat lain, sedangkan medium pendispersi adalah zat yang menyebabkan terjadinya penyebaran secara merata. Nantinya, hasil dari fase terdispersi dan medium pendisfersi ini akan menentukan jenis koloid.
Berikut ini terdapat sejumlah pendapat mengenai pengertian koloid menurut para ahli, yaitu:
Purba
Pengertian koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah).
Retnowati
Pengertian koloid merupakan suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi (campuran kasar).
Kamaludin
Koloid terdiri dari dua bentuk, yaitu fase terdispersi (zat yang didispersikan) dan medium pendispersi (medium yang digunakan untuk mendispersikan).
Klik di sini untuk mempelajari tentang titrasi asam basa!
Untuk lebih memahami perbedaan koloid dengan larutan dan suspensi, perhatikan ciri-ciri koloid berikut ini.
- Terlihat homogen bila dilihat mata, namun berbentuk heterogen bila diamati menggunakan mikroskop ultra.
- Terdapat fase terdispersi dan medium pendispersi.
- Partikel berdimensi antara 1-100 nm.
- Bersifat stabil.
- Tidak dapat disaring, kecuali menggunakan alat penyaringan ultra.

Atau secara umum, Anda dapat memperhatikan perbedaan dari masing-masing campuran berikut ini.
| Latutan | Koloid | Suspensi |
|---|---|---|
| Tidak dapat disaring | Bisa disaring hanya dengan membran semipermeabel | Bisa disaring |
| 1 fade | 2 fase | 2 fase |
| stabil | stabil | tidak stabil, antara zat pasti akan memisah |
| homogen | heterogen | heterogen |
| Ukuran diameter partikel nya <10-7cm | Ukuran diameter partikel nya 10-7–10-5cm | Ukuran diameter partikel nya >10-5cm |
Pahami juga apa pengertian kesetimbangan kimia dalam tulisan Kami!
Sifat Koloid

Koloid memiliki 8 sifat, yaitu sebagai berikut.
- Gerak Brown
Ini adalah gerakan partikel koloid yang terjadi secara acak atau zig-zag, karena adanya tumbukan. Semakin kecil partikelnya maka gerakan ini bisa menjadi cepat. - Efek Tyndall
Sifat berikut dihasilkan dari efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Contohnya, hamburan cahaya dari motor akan sangat terlihat di jalan yang berdebu. - Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses penyerapan ion oleh partikel koloid, sehingga ion dapat menempel ke permukaannya, bisa itu ion negatif atau ion positif. - Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa pengendapan dari partikel koloid, karena adanya pemanasan, penambahan koloid atau elektrolit, sehingga zat tidak stabil. - Elektroforesis
Sifat ini termasuk pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Metode ini digunakan untuk proses identifikasi DNA, dan penyaringan debu dari cerobong asap pabrik. - Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak terjadi koagulasi. Contoh sifat ini bisa terlihat pada sabun, detergen, atau pembuatan es krim yang memakai gelatin. - Dialisis
Dialisis yaitu sifat yang dihasilkan dari proses pemurnian koloid, supaya terbebas dari ion-ion pengganggu. Contoh sifat ini ada pada proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. - Koloid Liofil dan Liofob
Sifat koloid berikut dapat ditemukan pada sol. Koloid liofil yaitu jenis koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi berupa cairan, sehingga sifatnya kental.
Sementara koloid liofob adalah partikel zat terdispersi yang tidak dapat menarik medium, sehingga sifatnya encer.
Ikuti penjelasan Kami tentang bentuk molekul berikut!
Jenis jenis koloid beserta contohnya

Pada sistem koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi sistem koloid dikelompokkan menjadi berikut ini:
- Sol
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya: sol emas, tinta, dan cat.
- Padat
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya padatan. Contohnya: gelas berwarna, dan intan hitam.
- Emulsi
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya cairan. Contohnya: susu, santan, dan minyak ikan.
- Emulsi padat atau gel
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya: jelly, mutiara, dan keju.
- Aerosol padat
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya: asap dan debu.
- Aerosol cair
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya: kabut, awan, dan hair spray.
- Buih
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya: buih sabun, dank rim kocok.
- Buih padat
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya: karet busa dan batu apung.
Kini sudahkah Anda memahami pengertian sistem koloid dan contoh-contohnya? Jika perlu, Anda juga dapat mengikuti kursus privat kimia bersama Superprof.
Baca juga artikel Kami lainnya tentang rumus molekul dan rumus empiris!


















