Belajar melukis dengan seniman profesional dengan pengalaman lebih dari 16 tahun! Mahasiswa Terbaik Seni Lukis FSRD ITB lulus dengan predikat Cum Laude. Aktif berpameran dan berprestasi internasional

Cari tahu lebih banyak tentang Yogie

• 1) Kapan Anda mulai berlatih? Bagaimana Anda menemukan passion Anda?

  Saya menyukai seni rupa dari usia pra sekolah. Mendiang ayah saya bekerja di industri tekstil sebagai drafter, sebuah posisi yang bekerja diantara desainer dan mesin cetak, bagian dari proses printing yang akhirnya pada era digital diganti dengan proses komputerisasi. Ayah seringkali membawa pekerjaannya ke studio di rumah, di mana terdapat peralatan dan material seni yang sangat lengkap. Saya terekspos pada alat-alat ini dari usia dini, kenangan terindah saya adalah saat-saat dimana ayah bekerja dan membiarkan saya berkreasi dengan pensil warna, cat kertas dan apapun yang aman untuk anak-anak di bawah pengawasannya. Ibu saya juga adalah seseorang ibu rumah tangga yang sangat kreatif, gambar-gambarnya sangat bagus, bahkan pernah suatu ketika ibu diminta oleh pengurus PKK (organisasi perempuan yang terdiri atas relawan di tingkat RT / Distrik) untuk membuat poster mengenai penyuluhan gizi untuk balita. Saya pikir peran orang tua saya sangat berpengaruh pada bagaimana akhirnya seni rupa menjadi passion saya. Saya berhutang banyak pada orang tua saya.

• 2) Artis atau karya mana yang paling mempengaruhi Anda?

  Yasumasa Morimura (Jpn), Yue Min Jun (Chn), David Hockney (Eng), Caravaggio (Ita), Raden Saleh (Ina), Ronald Ventura (Ph).

• 3) Apa kualitas dan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat berhasil di bidang ini?

  Penguasaan materi perihal material dan teknik adalah hal paling mendasar yang harus dikuasai oleh seorang seniman. Ini adalah modal utama seniman, karena bagaimana mungkin seniman dapat mengekspresikan gagasan dan konsepnya ketika ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan apa saja alat yang ia butuhkan? Kunci dalam penguasaan material dan teknik adalah sistem pembelajaran dan kurikulum yang jelas yang teraplikasikan melalui praktik yang eksploratif dan terarah. Berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menemukan keunikan dan karakteristik anda yang dapat terlihat oleh siapapun ketika mereka melihat karya anda. Terus produktif berkarya dan berpameran. Hal selanjutnya yang krusial adalah ketekunan dan kesabaran, terbuka terhadap kritik yang konstruktif dan kemampuan untuk merepresentasikan diri sebagai seniman profesional.

• 4) Apa saran paling berharga yang dapat Anda berikan untuk membantu seseorang tetap fokus pada proyek kreatif?

  Cobalah untuk membuat rancangan / sketsa / rencana atau apapun istilah yang cocok bagi anda. Tahap ini sangat penting untuk menghindari distraksi yang mungkin muncul dalam proses dan menjaga anda tetap fokus pada proyek tertentu. Bersungguh-sungguh dalam pekerjaan anda, konsisten, tekun dan nikmati saja prosesnya. Bangun kepercayaan diri dengan terus berupaya untuk meningkatkan potensi yang anda miliki.

• 5) Bagaimana Anda menggambarkan passion Anda; Bagaimana perasaan Anda?

  Passion adalah sesuatu yang mampu membuat saya bahagia dalam kondisi apapun.

• 6) Prestasi kreatif apa yang sangat Anda banggakan?

  Lukisan terbaik dalam Kompetisi Seni Lukis Jawa Barat (2006, 2007). Finalis dalam Akili Museum of Art Award (2008). Nominasi untuk Soemardja Art Award (2012). Runner Up dalam Sovereign Asia Art Prize (2013), Public Vote Winner dalam Sovereign Asia Art Prize (2017)

• 7) Pernahkah Anda terkejut oleh seorang siswa; oleh kemampuan mereka atau perkembangan mereka yang sangat cepat? Jika pernah, bagaimana ceritanya?

  Tidak hanya seorang, ada beberapa: Saya cukup takjub dengan kemampuan Gala (13 thn) yang menyerap materi dengan cukup baik meski materi yang saya berikan padanya adalah materi yang diperuntukan bagi mahasiswa Seni Rupa di tingkat Perguruan Tinggi.
  
  Danish (8 thn) menunjukkan daya imajinasi yang kuat, namun di sisi lain karya-karyanya merupakan hasil pengamatan yang detail terhadap benda-benda serta rangkaian kejadian yang ia alami sehari-hari. Karya-karyanya indah dan menyenangkan.
  
  Ibu Tjutju (84 thn) adalah yang paling membuat saya dan siapapun yang mengenalnya menjadi takjub. Beliau mulai menempuh jenjang pendidikan S1 di bidang Seni Rupa pada usia 60 tahun dan lulus sebagai Doktor di bidang yang sama di usia beliau yang ke 82 tahun. Saya membimbing beliau dari sejak pertama kali beliau menempuh pendidikan S1 hingga S3. Tekadnya yang kuat untuk terus belajar dan beradaptasi pada hal-hal baru yang menantang memberikan kesan positif yang mendalam pada diri saya.

• 8) Apa rahasia menjadi seorang guru teladan dalam bidang seni?

  Kurikulum yang jelas dan terstruktur yang diaplikasikan menggunakan pendekatan yang personal dan fleksibel.