Belajar catur sejak dini, membuka banyak potensi ajaib seorang anak! Terlepas apakah ia mau menjadikan catur karir profesional atau tidak, catur selalu bermanfaat luar biasa!

Cari tahu lebih banyak tentang Jeremiah

• 1) Kapan Anda mulai berlatih? Bagaimana Anda menemukan passion Anda?

  " Sangat banyak subjek yang saya ajarkan. Terkait latihan, saya mulai berlatih secara disiplin, konsisten, dan persisten dalam segala aspek kehidupan (yang saya pahami sangat berhubungan dengan seluruh hal-hal yang saya ajarkan sekaligus --karena mentalitas, karakter, serta neuron-neuron di otak juga terlatih) sejak tahun 2012. Kilas balik pada masa lalu, saat-saat tersebut merupakan saat-saat yang sangat bermakna, yakni ketika saya sedang mencari dan menemukan passion yang membuat diri saya energized dan termotivasi. Setelah pergulatan dan perenungan yang dalam dan panjang, akhirnya saya menemukan bahwa saya memiliki semangat dan gairah untuk mengembangkan orang lain. Spesifiknya, saya ingin menjadi Strategic Advisor yang mengoptimisasi Indonesia dengan keberlimpahan Sumber Daya Alam-nya (SDA), melalui pemberdayaan Sumber Daya Manusia-nya (SDM).
  Untuk ini, saya mulai mempelajari, berlatih, dan berguru untuk hal-hal yang dapat memaksimalkan potensi-potensi setiap manusia. Saya mulai belajar mengenai consulting, strategic advising, coaching, dan ilmu pengembangan diri. Sambil belajar dan praktik (mengajar kelas-kelas yang tersedia bagi saya isi), saya semakin tajam dan memiliki pemahaman yang holistik. Sempat membina banyak individu, beberapa grup-grup / komunitas kecil, dan beberapa bisnis / UKM, saya sangat semangat untuk pencapaian visi tersebut.
  Kemudian, saya belajar catur sejak 2013 karena saya percaya bahwa catur memiliki pembelajaran hidup dan nilai-nilai filosofis yang mendalam. Sekaligus, saya meningkatkan kemampuan dan daya dari neuron-neuron serta sinapsis yang ada di otak saya untuk berperforma dengan optimal. Pada tahun yang sama, saya juga mempelajari ilmu personaliti (dimulai dari DISC) dan mengambil sertifikasi satu tahun kemudian. Saya kemudian juga menambah pengetahuan di bidang personaliti dan humaniora --spesifiknya MBTI dan Enneagram, karena sangat menarik bagaimana ini menunjukkan arketipe-arketipe manusia serta bagaimana mereka bisa menjadi diri yang paling sehat, mencapai potensi, dan mastery atas segenap dirinya. Saya menginkorporasikan seluruh ilmu-ilmu ini yang saya intisarikan dan tarik kebijaksanaan dari pengetahuan multidisipliner ini untuk mengembangkan setiap insan yang bersentuhan dengan saya dan pekerjaan saya dengan cara yang holistik dan terintegrasi.
  Hal ini tandem dengan saya mencapai gelar Magister (S2) saya di bidang International Communication for Business Development (lanjutan dari studi Sarjana saya di bidang International Relations) dengan predikat Cum Laude dan mencapai penghargaan Best Student atau Mahasiswa Terbaik. Secara akademis, saya juga mempelajari banyak sekali teori-teori dan ilmu yang sangat berguna untuk riset, penulisan karya ilmiah, skripsi, dan tesis. Adapun, saya juga saat ini menjadi dosen di almamater saya tersebut --The London School of Public Relations Jakarta.
  Setelah menguasai ilmu komunikasi secara mendalam, saya semakin efektif dalam penyampaian pengajaran-pengajaran tersebut. Pada tahun 2016, saya mendalami kehidupan Spiritual dan mulai menyelami keindahan misteri dari kehidupan ini. Termasuk di dalamnya saya mempelajari Meditasi. Banyak metode dan cabang yang saya nikmati serta sintesakan menjadi hal yang saya sampaikan kepada murid-murid saya. Sekarang, inilah hal-hal yang saya lakukan dan nikmati. Sembari saya melihat segenap kebaikan diciptakan secara kontinyu di kehidupan sekitar saya."

• 2) Artis atau karya mana yang paling mempengaruhi Anda?

  "Mengenai artis atau karya, saya sangat menikmati semuanya. Baik itu film, buku fiksi & non-fiksi, puisi, maupun lagu. Saya mengapresiasi semuanya dan percaya bahwa selalu ada karya yang tepat untuk situasi spesifik. Tapi, karya "I Am That" merupakan salah satu kebijaksanaan yang sangat dalam."

• 3) Apa kualitas dan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat berhasil di bidang ini?

  " Persistensi, Kejujuran, dan Fleksibilitas.
  Persistensi merupakan kualitas yang memampukan semua orang untuk bertumbuh dan mencapai apapun. Tanpa persistensi, manusia tidak memiliki ketekunan dan kegigihan --mengakibatkan seseorang akan layu dan lapuk ketika ada kesulitan. Perjalanan kehidupan adalah jangka panjang; tanpa mentalitas yang tangguh, siapapun (seberapa hebat, berbakat, dan pintar mereka) akan menyerah.
  Kejujuran adalah dasar yang paling murni. Manusia harus senantiasa jujur, mengenai siapa dirinya, apa yang ia rasakan & pikirkan, keadaannya yang sesungguhnya, kesedihan & ketakutannya, serta tujuan & harapannya. Tanpa kejujuran, hati manusia yang begitu kompleks dan tricky akan dapat menjerat, manusia di tempat yang nyaman dan familiar. Kejujuran membuat manusia bisa tenang, damai, dan aligned dengan dirinya yang sejati dan mencapai segenap potensi.
  Fleksibilitas adalah kualitas terakhir yang harus dikuasai siapapun. Fleksibilitas memampukan manusia keluar dari identifikasi dan penghakiman yang ada. Ia bisa keluar dari tubuh, pikiran, perasaan, dan pola-pola yang selama ini membelenggunya. Di sini, ia bisa memutuskan kemungkinan apa yang diinginkan. Ia dapat menjadi, mencapai, dan mengerjakan apapun."

• 4) Apa saran paling berharga yang dapat Anda berikan untuk membantu seseorang tetap fokus pada proyek kreatif?

  "Jangan menghakimi dan diidentifikasikan oleh opini. Karena engkau kekal tanpa wujud. Bila ingin penjelasan lebih lanjut, silahkan hubungi saya. Metode ini akan membebaskanmu seutuhnya."

• 5) Bagaimana Anda menggambarkan passion Anda; Bagaimana perasaan Anda?

  "Bagaikan keheningan yang sempurna -- 'The Living Void'. Di sini ialah Kekekalan dengan segenap Potensi Ilahi yang dapat menciptakan apapun. Segalanya adalah Satu dan Satu adalah segalanya. Memanifestasikan secara materiil hanyalah bagian refleksi dari Kekekalan ini dan segalanya mungkin. Perasaan saya ialah tenang, utuh, dan Satu."

• 6) Prestasi kreatif apa yang sangat Anda banggakan?

  "Saya tidak ada kebanggaan. Tapi saya menikmati setiap momen yang ada. Saya mensyukuri setiap saya bisa bernafas, bekerja, mengajar, beristirahat, dan berekreasi. Bila semua makhluk demikian, tentu dunia akan menjadi tempat yang sangat indah untuk dinikmati."

• 7) Pernahkah Anda terkejut oleh seorang siswa; oleh kemampuan mereka atau perkembangan mereka yang sangat cepat? Jika pernah, bagaimana ceritanya?

  "Tentu saja. Beberapa siswa bisa menemukan sebuah kesalahan yang tidak saya deteksi sebelumnya. Saya langsung mengapresiasi mereka. Saya sangat senang melihat mereka berkembang dengan sangat eksponensial dan konsisten."

• 8) Apa rahasia menjadi seorang guru teladan dalam bidang seni?

  "Tidak ada perpisahan antara 'kamu' dan 'aku'; antara 'guru' dan 'murid'; antara 'pengalaman' dan 'mengalami'. Semuanya adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Mengalami semuanya tanpa penghakiman baik-buruk / benar-salah, membuat kita bisa mensyukuri segala yang ada. Ini membuat seni dan segala pekerjaan menjadi benar-benar indah. Inilah rahasia yang bukan rahasia, yang sebenarnya bisa disadari oleh semua orang."