Anggapan bahwa origami merupakan sebuah kesenian Jepang adalah sesuatu yang keliru; buktinya banyak orang dari budaya lain yang bisa membuat origami.

Sebagai contoh, tidak sedikit anak-anak dari seluruh penjuru dunia bisa membuat pesawat kertas. Tidak terhitung pula berapa perahu kertas yang telah berlayar dengan berbagai ukuran.

Bahkan mungkin Anda sendiri pernah membuat perahu atau pesawat kertas.

Origami, yang secara harfiah berarti ‘melipat kertas’, hanyalah satu dari sekian banyak kata dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk mendeskripsikan seni kertas. Ada juga kirigami - ‘memotong kertas’ dan kusudama, sebuah bola origami yang terdiri dari banyak potongan identik yang kemudian ditempel atau dijahit menjadi satu.

Kusudama secara harfiah berarti ‘bola obat’. Seni ini, jika ditelusuri, berasal dari budaya Jepang kuno, dimana bentuknya sebagian besar menyerupai bunga atau rerumputan dan dibakar sebagai dupa atau sebagai hiasan.

Terlepas dari istilahnya, anggapan bahwa origami merupakan budaya Jepang sama saja dengan mendiskreditkan origami dan budaya itu sendiri; lagi pula, setiap budaya memiliki sebuah kekhasan yang sudah tidak lagi khas pada saat ini.

Masyarakat Jepang sudah sangat modern, bahkan dalam banyak hal menjadi simbol dari kemajuan di dunia, sehingga tentu keliru jika menganggap bahwa budaya orang Jepang banyak menghabiskan waktu mereka hanya untuk duduk dan melipat origami saja.

Anggapan ini juga akan mendiskreditkan para pelipat kertas dari negara barat yang telah banyak berkontribusi dalam perkembangan kerajinan ini.

Masalahnya bukan pada apakah origami merupakan kesenian Jepang atau bukan - dan memang bukan, tapi pada kuatnya pengaruh seni origami kuno terhadap budaya Jepang hingga hari ini.

Ayo kita bahas lebih dalam lagi!

Tersedia guru-guru Bahasa Jepang terbaik
Christian
4.9
4.9 (44 ulasan)
Christian
Rp129,999
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Maria
5
5 (22 ulasan)
Maria
Rp175,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Herlita
5
5 (62 ulasan)
Herlita
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Umbuk
5
5 (41 ulasan)
Umbuk
Rp70,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Adhifan
5
5 (52 ulasan)
Adhifan
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Muhammad reza
5
5 (72 ulasan)
Muhammad reza
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Anjani
5
5 (26 ulasan)
Anjani
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Sherafina
5
5 (183 ulasan)
Sherafina
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Christian
4.9
4.9 (44 ulasan)
Christian
Rp129,999
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Maria
5
5 (22 ulasan)
Maria
Rp175,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Herlita
5
5 (62 ulasan)
Herlita
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Umbuk
5
5 (41 ulasan)
Umbuk
Rp70,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Adhifan
5
5 (52 ulasan)
Adhifan
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Muhammad reza
5
5 (72 ulasan)
Muhammad reza
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Anjani
5
5 (26 ulasan)
Anjani
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Sherafina
5
5 (183 ulasan)
Sherafina
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Sejarah Origami

origami pada buku
Bukankah ini juga termasuk origami buku Sumber: Pixabay

Tentu masuk akal jika kita berasumsi bahwa seni kertas tidak akan ada jika kertas belum ditemukan.

Bukan berarti bahwa tidak ada media tulis yang tipis yang bisa digulung sebelum seorang politisi Cina bernama Cai Lun pada tahun 105 M menemukan kertas halus yang dibuat dari bubur berserat yang disaring dengan kain.

Papirus, perkamen, dan vellum bahkan sudah ada jauh sebelum kertas ada, namun ketiga benda tersebut tidak mudah dilipat dan tidak dapat bertahan bentuknya jika dilipat.

Ketiganya mirip dengan kain; bahkan yang paling kaku sekali pun, lipatan kain tidak akan bertahan lama bentuknya dan akan kembali seperti semula.

Jadi, meskipun seni melipat sudah ada sebelum pembuatan kertas, tapi seni melipat kertas baru ada beberapa abad kemudian.

Orang Cina, yang menemukan kertas jenis baru tersebut, pun segera menyadari potensi seni dari kertas, namun butuh waktu beberapa abad hingga kertas mulai masuk ke Jepang.

Tidak diketahui dengan pasti kapan tepatnya biksu Budha dari Cina menunjukkan kaisar Jepang cara membuat kertas, namun pada periode Edo (1603 hingga 1603), orang Jepang sudah mulai melipat kertas untuk bersenang-senang, latihan, dan bahkan acara seremonial.

Sementara itu, di belahan bumi lainnya, kertas juga semakin banyak digunakan, terutama untuk kerajinan bagi anak-anak.

Ayo dalami sejarah kertas dan hingga bagaimana origami sangat erat kaitannya dengan Jepang...

Origami Melambangkan Apa?

Kertas origami standar berbentuk persegi, biasanya juga memiliki dua sisi, dan memiliki ukuran yang beragam. Tapi tentu saja Anda bisa membuat origami dengan kertas apapun yang bisa menahan lipatan atau bertahan bentuknya setelah dilipat.

Ada yang menggunakan uang kertas untuk membuat origami kupu-kupu, ada juga yang menggunakan bungkus permen karet untuk membuat tempat serbet, gelang, dan bahkan mencetak Guinness Book of Record.

Memang, jenis-jenis kertas tersebut tidak sesuai standar origami - tentu saja uang kertas yang kita miliki berbeda ukurannya dengan kertas Washi. Tapi, kalau memang sudah cinta terhadap seni melipat, tidak ada salahnya, kan?

Sekilas, banyak yang menilai bahwa origami melambangkan kesabaran dan kegigihan.

Di satu sisi...apakah origami memiliki aspek budaya? Apakah origami memiliki nilai budaya atau nilai keindahan?

Kanada boleh jadi bangga dengan seniman kertas mereka yang telah berhasil memecahkan rekor, dan orang-orang pun bisa saja membuat origami kemeja dengan uang kertas mereka, tapi kecil kemungkinan origami seperti ini akan dipajang di museum seni...

Ikuti kursus bahasa Jepang hari ini.

contoh origami
Origami bangau memiliki nilai tersendiri dalam budaya Jepang. Sumber: Pixabay

Namun, di belahan dunia lainnya, origami tradisional memiliki standar budaya tersendiri.

Di Jepang, budaya ‘imut’, kawaii, sangat tersebar luas.

Orang-orang Jepang sangat suka dengan hal-hal yang tampak kekanakan dan menggemaskan, hal ini tampak pada karakter anime hingga kecintaan mereka terhadap kucing.

Maka jangan heran jika Anda menemukan tutorial online cara melipat kertas untuk membuat Pikachu, sebuah karakter anime yang mirip kucing dan tentu saja imut.

Terlepas dari keimutan itu, ada sebuah simbol yang sarat makna yang terkandung dalam origami Jepang: semua hewan origami yang mereka buat berkaitan dengan kepercayaan Shinto mereka.

Misalnya, origami naga mereka merepresentasikan dewa air yang bisa berubah menjadi manusia, dan capung yang merepresentasikan kekuatan, keberanian, dan kebahagiaan.

Apa makna origami bunga? Bagaimana dengan origami bangau...dan apa kisah yang melatarbelakangi orang Jepang membuat ratusan origami bangau?

Coba pelajari makna di balik desain origami tradisional di Jepang.

Kenapa Origami Begitu Penting dalam Budaya Jepang?

Jika Anda diminta untuk mendeskripsikan orang-orang Jepang dalam tiga kata, kata apa saja yang akan Anda pilih?

Bukan bermaksud untuk stereotip; tapi tidak sedikit hal positif yang kita kaitkan dengan Jepang sebenarnya ada dasarnya.

Secara umum, orang Jepang senang dengan keteraturan.

Mulai dari harus membuka sepatu sebelum masuk rumah hingga keteraturan dalam meletakkan barang sehari-hari mereka, orang Jepang sangat teratur dalam hampir segala hal.

Karakter yang sangat perhatian terhadap detail tersebut lah yang sangat tampak pada origami di Negara Matahari Terbit tersebut.

Anda mungkin pernah mendengar diskusi mengenai apakah kebiasaan mengikuti instruksi cara membuat origami sejak anak-anak yang membuat mereka menjadi sedemikian telitinya, atau apakah ketelitian mereka yang justru melahirkan begitu banyak ragam origami.

Anda bisa kursus bahasa Jepang di Jakarta melalui ini.

belajar origami menghilangkan kebiasaan jelek
Kebiasaan membungkuk sudah lama ditinggalkan oleh bangsa kita, kecuali mungkin pada lomba pacuan kuda! Sumber: Pixabay

Orang Jepang sangat senang dengan formalitas.

Di kebanyakan negara, kebiasaan mengangkat topi sebagai bentuk salam atau penghargaan sudah mulai pudar, namun di Jepang, membungkuk masih menjadi norma yang lestari di masyarakatnya.

Di jalanan, stasiun kereta, dan di ruang rapat di manapun di Jepang, membungkuk adalah tanda penghormatanSemakin rendah bungkukannya menunjukkan penghormatan yang semakin besar pula.

Salam dengan membungkuk telah ada lebih dari 1500 tahun yang lalu, dimana kebiasaan tersebut berasal dari negara lain di Asia.

Sejak saat itu, membungkuk pun menjadi ciri khas Shogun, dimana cara membungkuk yang lebih kompleks menunjukkan bahwa ia adalah seorang pejuang yang berpengalaman. Kemudian, semua orang pun melakukan hal tersebut baik para pejuang atau bukan.

Membungkuk sempat memudar namun kembali hidup di awal tahun 1600an, hingga kemudian ojigi (membungkuk) pun menjadi bagian penting dari budaya Jepang.

Uniknya, selama Shogun memimpin Jepang lah seni lipat origami menjadi bagian dari budaya Jepang.

Para pejuang senior akan mengajarkan para pejuang muda cara membuat origami dan meminta mereka membuat origami dengan desain yang semakin rumit seiring waktu. Latihan ini konon akan melatih disiplin dan presisi mereka.

Origami kertas memang menuntut kemampuan visualisasi - tidak seperti seni visual lainnya, kertas origami sulit dibayangkan akan seperti apa hasil akhirnya nanti.

Saat ini, beberapa merek kertas Jepang membuat kertas origami yang dilengkapi dengan garis  pola lipatan sehingga Anda bisa membayangkan apakah kertas origami tersebut akan menjadi origami burung, jangkrik, atau bahkan bola.

Itulah dua alasan kenapa origami merupakan bagian penting dalam budaya Jepang; menurut Anda, apakah ada lagi?

Cara Membuat Origami Sederhana

Setelah pembahasan yang panjang mengenai budaya Jepang dan seni melipat kertas yang seringkali dikaitkan dengan mereka, mungkin Anda sudah tidak sabar ingin segera membuat origami...atau apakah Anda sedang mencari ide origami untuk anak Anda?

Sebelum Anda buru-buru mengambil kertas dari printer Anda, perlu Anda ketahui bahwa kertas origami lebih tipis dan lebih sulit robek daripada kertas lainnya. Tapi, untuk latihan, tidak masalah menggunakan kertas jenis apapun asalkan berbentuk persegi.

Silakan potong kertas Anda menjadi persegi; kami tunggu.

Biasanya, untuk membuat ukuran kertas menjadi persegi, lipatlah kertas secara diagonal, sehingga bagian atas kertas akan sejajar dengan bagian sampingnya. Kelak, semakin Anda mendalami origami, Anda akan menemukan fungsi-fungsi lainnya dari lipatan diagonal.

Sekarang, lipat kertas Anda di bagian tengah seperti sedang menutup buku; pastikan Anda melipatnya dengan baik. Selanjutnya bukalah lipatan tersebut; kertas itu akan berbentuk V yang disebut sebagai lipatan lembah (valley fold).

Sekarang, putar kertas 90 derajat, balikkan dan lipat lagi dengan cara yang sama, pastikan Anda melipatnya dengan baik. Buka kembali lipatannya; lipatan menyerupai huruf V terbalik disebut dengan lipatan gunung (mountain fold).

Lipatan gunung dan lembah sangat penting dalam membuat origami, sebagaimana lipatan akordeon (pleat), lipatan gelombang (crimp fold), dan lipatan membalik keluar (reverse fold). Anda bisa latihan dengan bentuk yang sederhana seperti origami bentuk hati atau bintang, kemudian lanjut lagi dengan bentuk yang lebih kompleks, hingga akhirnya Anda bisa membuat origami tiga dimensi.

Rasanya, kami sudah tidak sabar ingin melihat origami keren yang Anda hasilkan setelah Anda berhasil mempelajarinya!

Kirimkan kami hasilnya ya!

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

5.00 (1 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang