Dalam karya fiksi seperti novel, cerpen, puisi, dan drama tidak hanya hadir sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan pesan, kritik sosial, dan refleksi terhadap kondisi manusia. Novel atau cerpen lebih banyak diminati dibandingkan dengan buku non fiksi, terutama di kalangan generasi muda karena lebih mengasyikan. Saat suasana mulai membosankan dan gadget bukan lagi jadi pilihan menarik, buku fiksi adalah pendamping yang tepat. Banyak pilihan genre novel yang ditawarkan. Sehingga, semakin menarik minat orang untuk membacanya.

Keberhasilan sebuah karya sastra dalam menyampaikan makna dan menarik perhatian pembaca tidak lepas dari unsur-unsur pembentuknya yang bisa membuat cerita jadi lebh hidup. Para pembaca pun akan semakin tenggelam pada cerita di dalamnya. Unsur unsur cerita terbagi menjadi dua kategori utama: unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Artikel ini akan jelaskan unsur intrinsik secara mendalam tentang Apa itu instrinsik dan apa itu ekstrinsik serta perbedaan dan hubungan antara unsur intrinsik dan ekstrinsik. Melalui pemahaman yang komprehensif, kita dapat menghargai kompleksitas dan keindahan yang terkandung dalam karya sastra, serta mengembangkan kemampuan analisis yang lebih kritis dan reflektif terhadap teks-teks sastra yang kita baca. Berikut penjelasan tentang apa itu intrinsik dan ekstrinsik :

Cek di sini untuk kursus bahasa indonesia di Jakarta

Tersedia guru-guru Bahasa Indonesia terbaik
Lydia dumaria
4.9
4.9 (39 ulasan)
Lydia dumaria
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Prastiyo aji
5
5 (45 ulasan)
Prastiyo aji
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Anugrah
5
5 (12 ulasan)
Anugrah
Rp125,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Raditya
5
5 (39 ulasan)
Raditya
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Atikah
5
5 (13 ulasan)
Atikah
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Astri
4.9
4.9 (12 ulasan)
Astri
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Monalisa
5
5 (14 ulasan)
Monalisa
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Risca
5
5 (23 ulasan)
Risca
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Lydia dumaria
4.9
4.9 (39 ulasan)
Lydia dumaria
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Prastiyo aji
5
5 (45 ulasan)
Prastiyo aji
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Anugrah
5
5 (12 ulasan)
Anugrah
Rp125,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Raditya
5
5 (39 ulasan)
Raditya
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Atikah
5
5 (13 ulasan)
Atikah
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Astri
4.9
4.9 (12 ulasan)
Astri
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Monalisa
5
5 (14 ulasan)
Monalisa
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Risca
5
5 (23 ulasan)
Risca
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Apa Itu Unsur Instrinsik?

seorang penulis cerpen atau novel harus mengetahui unsur intrinsik agar cerita menjadi menarik, source:freepik

Unsur intrinsik dan ekstrinsik memiliki peranan sangat penting dalam membangun sebuah cerita. Dengan memahami kedua unsur tersebut, Anda jadi dapat mengerti dan tidak hanya dari sisi isi saja, melainkan makna khusus yang tersirat dalam suatu cerita. Biasanya, para penulis selalu menuangkan makna-makna tersirat di dalam setiap karya tulisnya. Meskipun, tidak semua penulis atau cerita dapat mengandung makna tersirat tertentu. Ada beberapa penulis yang lebih suka dengan jalan cerita simple dan terang-terangan. Biasanya novel demikian banyak dijumpai pada genre-genre buku yang tidak terlalu rumit seperti genre romantis, slice of life, dan lain sebagainya.

Berbeda hal nya dengan genre novel horor, misteri, thriller, fantasi, dan sejenisnya yang pada umumnya banyak mengandung makna tersirat (makna tersembunyi). Contohnya seperti buku novel yang berjudul ‘Laut Bercerita’ dan ‘Bumi Manusia.’

Unsur instrinsik adalah elemen-elemen yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri dan secara langsung membentuk cerita. Elemen-elemen ini berperan penting dalam mengembangkan narasi, karakter, tema, dan keseluruhan struktur karya sastra.

Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

Memahami unsur intrinsik adalah langkah pertama yang penting dalam menganalisis dan mengapresiasi karya sastra, salah satunya analisis cerpen. Unsur intrinsik tersebut kemudian digunakan agar memudahkan dalam menganalisis karya sastra.

Unsur-unsur intrinsik cerpen, meliputi tokoh dan penokohan, narasi, latar, sudut pandang, tema, pesan, dan gaya. Begitupula karya sastra fiksi lain yang juga memiliki unsur intrinsik sebuah cerita. Para ahli punya perbedaan pendapat tentang konsep unsur intrinsik. Inilah pendapat para ahli tentang unsur intrinsik yang perlu diketahui:

  • Nurgiyantoro (2009)
    Menurut pendapat Nurgiyantoro, penyusun karya sastra disebut sebagai unsur dalam dan unsur luar. Dimana unsur intrinsik dan ekstrinsik sebuah karya sastra tidak bisa dipisahkan dan saling mempengaruhi. Unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra seperti novel atau cerpen merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra yang pada akhirnya dapat membentuk inti sebuah cerita.
  • Pradopo (2003)
    Pradopo berpendapat, unsur intrinsik merupakan unsur karya sastra yang mempunyai sifat konkrit. Ciri-cirinya ada pada jenis sastra maupun genre, pemikiran, perasaan, gaya bahasa, gaya naratif, dan struktur karya sastra.
  • Sangidu (2004)
    Menurut Sangidu, unsur intrinsik yang melekat merupakan pendekatan struktural dan strukturalisme. Strukturalisme adalah disiplin ilmu yang memiliki pandangan terhadap sastra sebagai struktur yang tersusun dari beberapa struktur lain yang saling berhubungan, antara lain seperti adanya unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam penciptaan suatu karya sastra.
  • Ratna (2014)
    Ratna berpendapat bahwa unsur intrinsik merupakan unsur yang meliputi tema, tokoh, gaya bahasa, alur, dan lain-lain.
  • Sehandi (2014)
    Sehandi sendiri mengungkapkan, unsur intrinsik merupakan teori strukturalis yang  dapat menekankan analisis yang dibentuk unsur intrinsik. Menurut Sehandi, unsur intrinsik meliputi alur, penokohan, latar, tema, pesan, sudut pandang, dan gaya bahasa. Berikut adalah penjelasan mendetail tentang unsur unsur intrinsik utama dalam karya sastra:

1. Tema

Tema adalah gagasan utama atau ide pokok yang mendasari sebuah cerita. Tema sering kali merupakan refleksi dari pandangan penulis tentang kehidupan, isu sosial, moral, atau nilai-nilai tertentu. Misalnya, tema cinta, perjuangan, ketidakadilan sosial, atau pencarian jati diri. Tema memberikan arah dan fokus pada cerita, serta membantu menghubungkan berbagai elemen cerita menjadi satu kesatuan yang utuh. Tema menjadi dasar dalam membangun atau merancang tema agar jadi lebih berkembang dalam bentuk karya sastra. Dengan begitu, tema menjadi dasar atau gagasan utama dalam sebuah karya cerita.

2. Alur (Plot)

Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita dan saling terkait untuk membentuk struktur cerita. Alur biasanya terdiri dari tahapan-tahapan seperti pengenalan, pengembangan, konflik, klimaks, dan penyelesaian. Alur yang baik akan membuat cerita menjadi menarik dan membuat pembaca terus ingin mengikuti perkembangan cerita.

Secara umum, plot atau alur dalam karya sastra tidak begitu sederhana sebab penulis harus menyusunnya berdasarkan hubungan sebab akibat. Alur cerita merupakan sebuah rangkaian cerita yang terdiri dari beberapa fase peristiwa yang dipadukan menjadi satu hingga melahirkan sebuah cerita, ada beberapa macam fase yang membangun alur plot atau intrik. Antara lain:

  • Tahap awal
    Pada bagian plot ini, merupakan fase dimana para tokoh cerita disajikan beserta ciri-ciri, karakter, latar belakang, dan lain-lain. Sangat disarankan setiap tokoh cerita memiliki keunikan masing-masing agar lebih mudah dikenal oleh pembaca.
  • Munculnya konflik
    Setelah membayangkan siapa tokoh beserta sifat atau wataknya, aksi bergerak menuju tahap konflik. Pada tahapan ini, pembaca diminta untuk membiasakan diri dengan adanya konflik yang ada dalam karya sastra atau suatu cerita. Termasuk dalam fase ini, dimana konflik biasanya dibumbui bersama drama menarik yang dapat memungkinkan karya sastra atau cerita jadi berkembang. Beberapa konflik yang muncul, tentu saja mempengaruhi semua tokoh atau karakter yang ada di dalam cerita, dalam hal ini pembaca juga tau tentang bagaimana alur atau plot dari cerita ini dibuat.
  • Komplikasi
    Tahap komplikasi pada elemen intrinsik adalah tahap peningkatan konflik. Semakin banyak peristiwa terjadi pada tahapan ini, maka semakin banyak konflik pendukung muncul ketika mencoba memperkuat konflik utama jalan cerita.
  • Klimaks   
    Klimaks sendiri merupakan tahap puncak konflik yang terdapat di dalam sebuah karya sastra. Pada titik ini, klimaks ketegangan bisa langsung dimulai dari awal cerita.
  • Resolusi
    Saat klimaks terjadi, maka akan muncul fase disolusi. Dimana tingkat resolusi dapat menunjukkan jalan keluar dari setiap konflik cerita. Umumnya pada bagian ini berisi teka-teki yang muncul dalam setiap konflik dari awal hingga pada akhir cerita. Pada bagian resolusi Anda juga dapat menjumpai karakter asli tokoh dalam sebuah cerita .
  • Akhir Cerita
    Pada bagian akhir atau fase alur unsur dalam adalah bagian terakhir yang menjadi bagian akhir cerita. Dalam semua tahapan, tahapan ini merupakan tahapan pemecahan masalah karena berbagai konflik diselesaikan, meskipun tidak semuanya berakhir bahagia.

    Unsur-unsur intrinsik yang dapat membentuk sebuah karya sastra tentu tidak hanya mempunyai tahapan atau alur, akan tetapi juga memiliki alur berbeda-beda. Alur dibagi menjadi empat bagian :
    - Alur Maju
    Disebut juga dengan alur progresif, biasanya alur maju menyajikan cerita secara runut atau urut. Dimulai dari fase pengenalan karakter hingga akhir atau final. Sebuah cerita dengan alur maju biasanya menggambarkan kesan cerita yang ringan dan tidak sulit atau mudah dipahami. Plot ini menarik dan mengejutkan pembaca.

    - Alur Mundur
    Berbeda halnya dengan alur maju, alur mundur (atau alur balik) merupakan cara bercerita yang tidak urut dan tidak runtut. Pada bagian ini, cerita dimulai dari konflik, lalu baru dijelaskan penyelesaiannya di akhir. Biasanya, penulis menceritakan latar belakang atau masa lalu tokoh, dengan klimaks muncul di awal cerita.

    Yang menarik dari alur ini adalah adanya rahasia besar yang belum dibuka sejak awal. Alur mundur ini tidak selalu logis atau mudah dipahami, karena urutannya bisa dimulai dari akhir cerita, lalu ke antiklimaks, klimaks, komplikasi, resolusi, dan kembali ke awal.

    - Alur Campuran
    Alur campuran merupakan alur yang terdiri dari gabungan alur maju dan alur mundur. Plot ini umumnya dimulai pada klimaks cerita kemudian akan dilanjutkan dengan melihat ke masa lalu cerita. Setelahnya, cerita akan memasuki tahap akhir.

    Dalam bagian ini, pengarang pada umumnya menceritakan unsur-unsur intrinsik tokoh utama, dimulai dari klimaks, komplikasi, awal, antiklimaks, dan akhir sampai penutup.

    - Alur Sorot Balik
    Alur sorot balik membawa pembaca ke akhir cerita lalu kembali lagi pada awal cerita, dalam keadaan berantakan. Pengarang sendiri bisa berangkat dari klimaks cerita menuju awal cerita, kemudian berlanjut ke akhir dan seterusnya.

3. Tokoh dan Penokohan

Tokoh merupakan karakter yang terdapat di dalam cerita, berbeda dengan penokohan yang merupakan cara penulis menyajikan karakter, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Tokoh utama merupakan bagian pusat dari cerita, berbeda dengan tokoh pendukung yang tugasnya membantu pengembangan cerita. Penokohan sendiri mencakup karakterisasi secara langsung (melalui deskripsi langsung oleh penulis) dan karakterisasi tidak langsung (melalui tindakan, ucapan, pikiran, dan interaksi dengan tokoh lain).

4. Latar (Setting)

Latar dibagi menjadi tempat, waktu, dan suasana cerita berlangsung. Latar juga membantu dalam menciptakan konteks bagi peristiwa yang terjadi dan mempengaruhi mood atau suasana hati cerita. Latar yang kuat dan detail semakin membantu pembaca dalam membayangkan setting cerita dengan lebih jelas.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan bagian yang menjelaskan tentang posisi dari mana cerita disampaikan. Sudut pandang mempengaruhi jalan cerita dan informasi yang disampaikan kepada pembaca. Jenis-jenis sudut pandang yang umum digunakan adalah:

  • Sudut Pandang Orang Pertama (Aku): Pada sudut pandang ini cerita disampaikan melalui perspektif tokoh utama atau tokoh lain yang sedang menceritakan tentang dirinya.
  • Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas (Dia): Pada sudut pandang ini melalui yang disampaikan dari perspektif orang ketiga, mengetahui pikiran dan perasaan satu atau beberapa tokoh.
  • Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu (Omniscient): Pada sudut pandang ini cerita disampaikan dari perspektif orang ketiga yang mengetahui segala sesuatu tentang semua tokoh, termasuk pikiran dan perasaan mereka.

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan cara penulis menggunakan bahasa dalam menyampaikan sebuah cerita, termasuk penggunaan metafora, simile, ironi, personifikasi, aliterasi, serta berbagai perangkat sastra lainnya. Gaya bahasa dapat membantu menciptakan suasana, mengungkapkan karakter, hingga memperdalam tema.

7. Amanat

Amanat adalah pestisan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan penulis melalui karyanya. Amanat biasanya dapat ditemukan di akhir cerita atau disiratkan melalui perilaku tokoh dan alur cerita. Amanat sering kali berkaitan dengan tema dan nilai-nilai yang diusung dalam cerita.

Sementara itu, jika unsur-unsur di atas merupakan unsur intrinsik. Maka, berikut yang tidak termasuk unsur intrinsic cerpen adalah unsur ekstrinsik, seperti latar belakang masyarakat, latar belakang penulis dan nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen.

Baca juga: Pengertian kalimat efektif

Pengertian Unsur Ekstrinsik

Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah salah satu unsur yang mempengaruhi penulis dalam mengarang cerita. Sumber: Pixabay

Sesuai dengan namanya, unsur ekstrinsik adalah unsur atau komponen yang terletak di luar cerpen. Meskipun terletak di luar cerpen, unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang mempengaruhi penulis dalam mengarang cerita. Salah satu contoh unsur ekstrinsik adalah kondisi emosional penulis, pengalaman penulis, lokasi tempat mengarang cerita, dll.

Sebenarnya bukan hanya cerpen yang dipengaruhi oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik. Ada banyak karya tulis yang juga memiliki kedua unsur tersebut. Beberapa diantaranya adalah novel, dongeng, drama, puisi, dan karya sastra lainnya.

Penulisan sebuah cerita tidak bisa lepas dari unsur ekstrinsik ini karena unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh pada cerita yang akan ditulis. Misalnya penulis sedang mengalami putus cinta, maka kondisi tersebut akan mempengaruhi keseluruhan alur cerita baik diksi yang digunakan maupun pesan yang akan dia tulis dalam cerita. Diksi yang digunakan akan dipenuhi dengan kata romantis yang dapat membuat pembaca menjadi sedih atau berbunga-bunga.

Baca juga: Pengertian dan cara mencari ide pokok paragraf

Unsur-unsur Ekstrinsik Cerkak (Cerpen)

Definisi unsur ekstrinsik cerkak membuat unsur tersebut sebenarnya tidak terbatas pada beberapa unsur saja, karena sangat banyak unsur di luar cerita yang dapat mempengaruhi penulisan cerita. Tetapi Kami telah menuliskan beberapa unsur ekstrinsik secara umum.

1. Latar Belakang Penulis

Latar belakang pengarang adalah hal-hal yang meliputi kehidupan pengarang secara keseluruhan dan keadaan kejiwaan ketika cerpen sedang ditulis. Unsur latar belakang penulis ini sangat mempengaruhi cerita yang ditulis. Bisa meliputi segala hal tentang profil penulis, kondisi psikologis, sampai aliran sastra penulis.

a. riwayat hidup penulis

Riwayat dan pengalaman penulis menjadi faktor yang mempengaruhinya dalam menulis cerpen. Penulis yang memiliki pegalaman dirampok dapat menuliskan cerita perampokan yang jauh lebih baik daripada penulis yang tidak pernah dirampok. Dan seseorang yang berpengalaman ditinggal kekasih mampu menuliskan cerita dengan pemilihan kata yang jauh lebih menyentuh. Pengalaman penulis bisa menjadi kekuatan tersendiri dalam menulis cerpen karena bukan hanya kata yang tersampaikan kepada pembaca, tetapi juga rasa.

b. kondisi psikologis penulis

Kondisi psikologis dapat memotivasi penulis dalam mengarang sebuah cerita. Suasana hati atau psikologis menjadi salah satu penentu alur cerita dalam cerpen. Sama seperti unsur latar belakang, unsur psikologis penulis juga bisa menjadi kekuatan tersendiri saat menulis cerita. Seseorang yang memiliki suasana hati sedih dapat menulis cerita sedih yang lebih mendalam daripada seseorang yang mengarang bebas cerita sedih tanpa ada ikatan emosi pada cerita yang ditulis. Berbeda cerita jika seorang yang sedang bersedih menulis cerita bahagia, perasaan bahagia itu akan sulit tersampaikan kepada pembaca. Selama penulis membuat cerita yang sama dengan kondisi hatinya, bisa dikatakan dia bukan hanya menulis cerita tetapi juga menulis mantra yang dapat membuat pembaca terbawa sangat dalam kedalam alur cerita. Karena cerita yang ditulis dari hati akan mudah sampai ke hati pembaca.

c. aliran sastra penulis

Aliran sastra adalah jenis sastra yang menjadi karakteristik penulis dalam menulis cerita. Gaya bahasa dan alur cerita sangat dipengaruhi oleh aliran sastra penulis.

Cek di sini jika sedang mencari guru bahasa Indonesia online

2. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat adalah unsur ekstrinsik yang terdapat di sekitar masyarakat tempat penulis mengarang cerita atau terhadap terbentuknya jalan cerita. Pemahaman tersebut bisa dalam bentuk pengkajian ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonimo pasa suatu masyarakat itu sendiri.

Unsur latar belakang masyarakat dalam cerpen juga dapat mempengaruhi penulis dalam mengarang cerita. Unsur tersebut antara lain :

  1. Ideologi suatu negara
  2. kondisi ekonomi
  3. kondisi sosial
  4. Kondisi politik

3. Nilai Dalam Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen adalah
Setiap cerpen memiliki nilai yang terkandung di dalamnya. Sumber: Geodesign

Unsur ekstrinsik cerpen lainnya adalah nilai yang terkandung dalam cerpen. Unsur ini tidak tertulis secara gamblang dalam cerpen, tetapi dapat kita tangkap saat kita membaca keseluruhan cerpen. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen bisa berupa nilai moral, sosial, agama, dan budaya. Nilai nilai cerpen ini memberikan pelajaran atau pesan tertentu kepada pembaca dan sering kali mencerminkan pandangan penulis terhadap berbagai aspek kehidupan.

a. Nilai Agama

   Nilai agama berkaitan dengan ajaran dan kepercayaan religius yang terdapat dalam cerita. Nilai ini sering kali mencerminkan keyakinan penulis atau masyarakat pada saat itu.

b. Nilai Moral

   Nilai moral berkaitan dengan etika, budi pekerti, dan norma susila yang mengajarkan tentang baik buruknya perilaku manusia.

c. Nilai Sosial

   Nilai sosial mencakup hubungan antarmanusia, solidaritas, dan tanggung jawab sosial yang menggambarkan interaksi di dalam masyarakat.

d. Nilai Budaya

   Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan kebiasaan atau suatu tradisi yang sudah sangat melekat pada suatu daerah tertentu. Biasanya berkaitan dengan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan yang melekat pada suatu masyarakat.

Menurut Rene Wellek dan Austin Warren dalam karyanya Tjahajono (1988:450) telah disebutkan di dalamnya bahwa ketika mengkaji unsur kestrinsik terdiri atas empat hal yang harus dimengerti di antaranya yaitu :

  • Memahami hubungan di anatara karya sastra yang ada secara psikologi ataupu  biografi penulis. Dikarenakan setiap penulis mempunyai sudut pandang berbeda-beda. Sehingga, bisa mempengaruhi karya sastra yang dibuat.
  • Memahami hubungan karya sastra termasuk cerpen dan novel dengan beberapa aspek diantaranya seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan Pendidikan.
  • Memahami hubungan di antara karya sastra dengan pemikiran manusia, ideolog, filsafat, pengetahuan serta teknologi.
  • Di bagian terakhir, memahami hubungan karya sastra dengan semangat zaman, atmosfer atau iklim yang terbaru.

Contoh nilai budaya dalam karya sastra dapat mencakup berbagai aspek kehidupan seperti diantaranya gotong royong, sopan santun, menghormati orang yang lebih tua, toleransi dalam bragama, Syukur terhadap alam, serta saling tolong menolong. Hal tersebut telah digambarkan dalam novel Bumi Manusia, cerita rakyat, atau hikayat tradisional.

Nilai-nilai tersebut penting dipelajari sebab sastra memiliki fungsi sebagai cerminan dan pelestari budaya masyarakat. contoh nilai budaya dalam cerpen.

Jika Anda juga ingin mempelajari tentang proposal, silakan ikuti tulisan kami di website Superprof. Selamat Belajar!

salah satu contoh cerpen yang dapat di analisis unsur intriksi dan ekstrinsik agar lebih paham, source: YouTube
Tersedia guru-guru Bahasa Indonesia terbaik
Lydia dumaria
4.9
4.9 (39 ulasan)
Lydia dumaria
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Prastiyo aji
5
5 (45 ulasan)
Prastiyo aji
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Anugrah
5
5 (12 ulasan)
Anugrah
Rp125,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Raditya
5
5 (39 ulasan)
Raditya
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Atikah
5
5 (13 ulasan)
Atikah
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Astri
4.9
4.9 (12 ulasan)
Astri
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Monalisa
5
5 (14 ulasan)
Monalisa
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Risca
5
5 (23 ulasan)
Risca
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Lydia dumaria
4.9
4.9 (39 ulasan)
Lydia dumaria
Rp75,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Prastiyo aji
5
5 (45 ulasan)
Prastiyo aji
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Anugrah
5
5 (12 ulasan)
Anugrah
Rp125,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Raditya
5
5 (39 ulasan)
Raditya
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Atikah
5
5 (13 ulasan)
Atikah
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Astri
4.9
4.9 (12 ulasan)
Astri
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Monalisa
5
5 (14 ulasan)
Monalisa
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Risca
5
5 (23 ulasan)
Risca
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Perbedaan Antara Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

1. Definisi dan Sumber

Unsur Intrinsik:

Unsur intrinsik adalah elemen-elemen yang berasal dari dalam teks karya sastra itu sendiri dan secara langsung membentuk cerita. Unsur-unsur ini termasuk tema, alur, tokoh, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Mereka adalah bagian integral dari teks dan bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur dan isi cerita.

Unsur Ekstrinsik:

Unsur ekstrinsik adalah elemen-elemen yang berasal dari luar teks karya sastra tetapi tetap mempengaruhi pembentukan dan pemahaman terhadap karya tersebut. Unsur-unsur ini meliputi latar belakang pengarang, kondisi sosial dan budaya, nilai-nilai, keadaan psikologis penulis, serta tempat dan waktu penulisan. Mereka memberikan konteks eksternal yang memperkaya pemahaman kita tentang karya sastra.

2. Pengaruh Terhadap Cerita

Unsur Intrinsik:

Unsur intrinsik berpengaruh langsung terhadap cerita karena mereka adalah bagian dari struktur naratif itu sendiri. Mereka menentukan bagaimana cerita berkembang, karakter-karakter berinteraksi, dan tema yang diangkat. Unsur intrinsik membentuk narasi dari dalam dan memberikan fondasi bagi alur cerita dan perkembangan karakter.

Unsur Ekstrinsik:

Unsur ekstrinsik tidak secara langsung membentuk struktur cerita, tetapi mereka memberikan konteks yang penting bagi pembaca untuk memahami dan menginterpretasikan karya sastra. Unsur ekstrinsik mempengaruhi bagaimana cerita ditulis dan bagaimana pembaca menafsirkan makna di balik teks.

3. Keterlihatan dalam Teks

Unsur Intrinsik:

Unsur intrinsik terlihat jelas dalam teks karena mereka adalah bagian dari cerita itu sendiri. Pembaca dapat dengan mudah mengidentifikasi unsur intrinsik seperti alur, karakter, dan latar melalui pembacaan teks.

Unsur Ekstrinsik:

Unsur ekstrinsik tidak selalu terlihat jelas dalam teks dan sering kali memerlukan penelitian tambahan atau pengetahuan tentang latar belakang penulis dan konteks sosial budaya pada saat penulisan karya. Mereka memberikan dimensi tambahan yang memperkaya pemahaman kita terhadap teks.

Periksa di sini jika sedang mencari kursus bahasa indonesia

Hubungan Antara Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

setiap cerpen pasti memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik, source: Freepik

Meskipun berbeda, unsur intrinsik dan ekstrinsik saling berkaitan dan bekerja sama untuk menciptakan karya sastra yang kaya dan kompleks. Berikut adalah beberapa cara di mana kedua jenis unsur ini berinteraksi dan saling melengkapi:

1. Konteks dan Pemahaman

Unsur intrinsik memberikan struktur dasar cerita, sementara unsur ekstrinsik memberikan konteks yang memperkaya pemahaman kita tentang cerita tersebut. Unsur ekstrinsik membantu pembaca memahami latar belakang sosial, budaya, dan historis yang mempengaruhi cerita dan karakter.

2. Pengembangan Tema dan Karakter

Unsur intrinsik seperti tema dan karakter sering kali dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik seperti pengalaman pribadi penulis atau kondisi sosial pada saat penulisan karya. Pengalaman hidup dan pandangan dunia penulis tercermin dalam tema dan perkembangan karakter dalam cerita.

3. Relevansi Sosial dan Kultural

Unsur intrinsik dan ekstrinsik bekerja bersama untuk menciptakan relevansi sosial dan kultural dalam karya sastra. Sementara unsur intrinsik membentuk narasi dan karakter, unsur ekstrinsik menghubungkan cerita dengan isu-isu sosial, politik, dan budaya yang lebih luas.

Baca juga: Contoh penulisan esai yang benar

Unsur Intrinsik Novel

Seperti hal nya cerpen, novel juga memiliki 7 unsur instrinsik. Tanpa adanya unsur-unsur ini, novel jadi tidak lengkap atau biasa disebut rumpang. Berikut unsur-unsur novel dan penjelasannya:

1. Tema

Tema merupakan pokok atau suatu ide cerita yang dikembangkan menjadi novel. Tema harus ditentukan lebih dulu sebelum penulis menggarap novelnya. Terdapat berbagai jenis tema seperti fantasi, horor, percintaan, keluarga, petualangan, misteri, komedi, psikologi, bahkan sampai Sejarah.

2. Tokoh

Tokoh merupakan salah satu unsur novel yang memiliki makna orang-orang yang mengisi peran dalam novel. Setiap tokoh mempunyai penggambaran fisik dan sifat yang berbeda-beda. Umumnya, penggambaran fisik setiap tokoh juga mewakili watak yang dimiliki. Seperti, tokoh Voldemort pada novel Harry Potter digambarkan memiliki postur tubuh kurus, tinggi, berkulit putih, botak, dan mengenakan jubah hitam. Selaras dengan sifat Voldemort yang jahat dan angkuh.

3. Latar

Latar merupakan penggambaran situasi meliputi waktu, tempat, dan suasana yang terkandung di dalam novel. Latar memiliki fungsi untuk menghidupkan cerita sekaligus memberi konteks terhadap peristiwa yang berlangsung. Latar sebaiknya digambarkan sangat detail agar pembaca bisa sampai membayangkannya.

4. Alur dan Plot

Alur merupakan proses berjalannya sebuah cerita, berbeda dengan plot yang merupakan serangkaian peristiwa yang mengandung hubungan sebab akibat. Tanpa alur dan plot, isi cerita akan menjadi berantakan dan tidak jelas arahnya kemana. Alur dibagi menjadi 3, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan cara penulis dalam menyampaikan suatu tindakan dan situasi dalam cerita. Unsur sudut pandang dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

a. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama

Sudut pandang ini memiliki ciri menggunakan kata ‘Aku.’ Sementara, penulis berperan sebagai tokoh utama atau tokoh sentral yang ada dalam cerita.

b. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan

Meskipun tetap menggunakan kata ‘Aku’, sudut pandang orang pertama pelaku sampingan tidak memposisikan diri sebagai tokoh sentral. Dalam novel, sudut pandang tersebut memiliki peran sebagai saksi atas kejadian yang menimpa tokoh utama.

c. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba tahu

Sudut pandang orang ketiga serba tahu menggunakan nama tokoh cerita atau kata ‘Dia’. Sudut pandang ini, penulis menceritakan kehidupan para tokoh se-detail mungkin, termasuk pikiran dan perasaan yang dialami mereka.  

d. Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas

Sudut pandang orang ketiga terbatas hanya menceritakan tokoh sesuai dengan apa yang diamati. Pada unsur ini, penulis tidak tahu perasaan dan pikiran para tokoh cerita. Sudut pandang orang ketiga terbatas juga disebut sebagai sudut pandang pengamat.

6. Amanat

Amanat sendiri merupakan pesan moral yang ada dalam novel. Amanat biasanya memiliki sifat tidak langsung. Penulis menyampaikannya pada cerita sehingga pembaca bisa mengambil kesimpulan sendiri.

7. Gaya Bahasa Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa dalam sebuah karangan. Penulis bisa menggunakan kiasan atau menyampaikan cerita secara lugas.

Unsur Intrinsik Novel

Unsur ekstrinsik novel merupakan unsur pembangun yang berasal dari luar novel. Maksudnya adalah unsur ekstrinsik bisa dikatakan sebagai penilaian dari embaca dalam memaknai kisah dalam sebuah novel. Berikut adalah unsur ekstrinsik novel.

  1. Nilai-Nilai kehidupan
    Nilai-nilai kehidupan yang dimaksud yakni sebagai unsur ekstrinsik novel tidak lain adalah nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, dan nilai estetika.
  2. Latar Belakang Pengarang
    Berikut ini merupakan beberapa hal yang temasuk di dalam latar belakang pengarang/penulis, yaitu :
    - Riwayat hidup penulis
    - Kondisi psikologis penulis
    - Latar belakang pengarang
  3. Latar Belakang Masyarakat

Berikut ini merupakan hal-hal yang termasuk dalam unsur latar belakang masyarakat, antara lain :

  • Kondisi politik
  • Ideologi negara
  • Kondisi Sosial
  • Kondisi perekonomian masyarakat

Memahami unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik novel bukan hanya membantu kita dalam mengapresiasi sebuah karya, tetapi juga memperkaya wawasan dan kemampuan analitis kita terhadap teks-teks sastra. Dengan pemahaman yang mendalam, kita dapat menikmati keindahan sastra secara lebih menyeluruh dan menghargai pesan-pesan yang disampaikan oleh penulis.

Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang bahasa Indonesia, termasuk analisis sastra, pemahaman tata bahasa, dan berbagai aspek lainnya, Superprof adalah tempat yang tepat untuk memulai. Di Superprof, Anda dapat menemukan tutor berpengalaman yang siap membantu Anda menguasai materi-materi bahasa Indonesia dengan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan ragu untuk mencari tutor bahasa Indonesia di Superprof dan mulai perjalanan belajar Anda sekarang juga!

Dengan tutor yang tepat, Anda bisa memperdalam pemahaman tentang sastra, menulis dengan lebih baik, dan menguasai bahasa Indonesia secara menyeluruh. Temukan tutor yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar Anda di Superprof, dan jadikan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat.

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

4.00 (5 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang