Membicarakan kalimat, kita akan sering bersentuhan dengan konjungsi (kata hubung) yang mana merupakan bagian tak terpisahkan dalam penyusunan teks. Salah satu jenis kata hubung yang akan kita bahasa dalam artikel ini adalah konjungsi temporal. Apa itu konjungsi temporal, fungsi, dan jenisnya, semua akan kita kupas tuntas dalam artikel ini.
Apa Itu Konjungsi Temporal?
Konjungsi temporal adalah jenis kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat atau klausa yang memiliki hubungan dengan waktu. Dalam bahasa Indonesia, konjungsi ini berperan penting untuk menunjukkan urutan waktu antara dua peristiwa atau kejadian. Penggunaan konjungsi temporal akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kapan suatu kejadian atau peristiwa terjadi dalam kaitannya dengan peristiwa lain.
Secara sederhana, konjungsi temporal dapat dipahami sebagai kata penghubung yang menjelaskan urutan waktu antara dua kejadian yang berbeda, seperti peristiwa yang terjadi sebelum, setelah, atau pada waktu yang sama dengan peristiwa lain.
Konjungsi temporal biasanya digunakan dalam berbagai konteks, baik dalam teks berita, narasi, prosedur, maupun dalam percakapan sehari-hari. Tanpa konjungsi temporal, kalimat yang saling berkaitan dengan waktu bisa terasa terputus-putus dan membingungkan.
Kenali juga tentang definisi teks biografi yang benar!
Bagaiamana Definisi Konjungsi Temporal Menurut Para Ahli?
Konjungsi urutan waktu telah dibahas oleh banyak ahli dalam bidang linguistik dan bahasa Indonesia. Berikut beberapa definisi dan pandangan dari para ahli:.
1. Sulis Setiawati
Menurut Sulis Setiawati dalam jurnalnya Aspek Kohesi Konjungsi dalam Wacana Opini pada Majalah Tempo dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia (2016), konjungsi temporal merupakan hubungan atau pertalian waktu yang menunjukkan terjadinya suatu peristiwa dari tahap awal hingga tahap berikutnya.
2. M. Ramlan
M. Ramlan dalam bukunya Bahasa Indonesia yang Salah dan Benar (1984) memberikan pandangan yang lebih mendalam mengenai konjungsi temporal. Menurutnya, konjungsi temporal adalah hubungan pertalian waktu antara dua kalimat yang saling berkaitan. Kalimat pertama biasanya menyatakan suatu kejadian atau keadaan, sementara kalimat kedua menjelaskan kapan atau dalam konteks waktu apa kejadian tersebut terjadi.
Fungsi Konjungsi Temporal

Ada dua fungsi utama dari jenis kata hubung ini. Yang pertama adalah sebagai penghubung dalam pembentukan kalimat majemuk dimana yang kita tahu kalimat majemuk memiliki dua jenis: sederajat dan tidak sederajat. Fungsi berikutnya adalah sebagai penunjuk waktu dari suatu kalimat atau ujaran yang darinya bisa kita ketahui kapan suatu peristiwa terjadi. Dari dua fungsi ini, bisa kita ketahui bahwa jenis konjungsi temporal banyak dan sering kita jumpai pada jenis teks prosedural dan naratif yang di dalamnya menjelaskan proses sekuensial berurutan dari suatu aktivitas maupun peristiwa. Kata hubung ini bisa kita dapati pada beberapa tingkatan dalam penyusunannya baik antar frasa, antar klausa atau bahkan antar kalimat.
Jika Anda juga ingin tahu tentang fungsi tanda baca, silahkan baca artikel Kami lainnya!
Ciri-Ciri Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal memiliki beberapa ciri atau karakteristik yang membedakannya dari yang lainnya. Ciri-ciri kalimat yang menggunakan konjungsi temporal adalah sebagai berikut:
1. Berfungsi sebagai Subjungtif
Konjungsi urutan waktu memiliki fungsi sebagai subjungtif, yang berarti bahwa konjungsi ini menegaskan kemungkinan atau ketentuan waktu dalam suatu kalimat. Subjungtif sendiri merupakan modus yang menyatakan kemungkinan objektif di dalam suatu kalimat.
Penggunaan konjungsi temporal akan membuat kalimat menjadi lebih lengkap dan koheren, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami urutan kejadian yang terjadi.
Dengan kata lain, konjungsi temporal memberikan kejelasan mengenai hubungan waktu dalam kalimat dan menjamin bahwa makna yang disampaikan tidak ambigu, serta mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
2. Bisa Ditempatkan di Mana Saja
Salah satu ciri khas konjungsi temporal adalah fleksibilitasnya dalam penempatan kalimat. Konjungsi ini bisa diletakkan di awal, tengah, atau akhir kalimat, tergantung pada konteks dan makna yang ingin disampaikan.
Penempatan konjungsi temporal di bagian manapun dalam kalimat tidak akan mengubah makna kalimat tersebut, selama kata hubung yang digunakan sesuai dengan urutan waktu yang dimaksudkan.
3. Bertindak Sebagai Tautan
Konjungsi waktu berperan sebagai penghubung atau tautan antara dua klausa atau kalimat yang memiliki hubungan waktu. Dalam sebuah kalimat majemuk, konjungsi temporal menghubungkan klausa utama dengan klausa waktu, memberikan makna tambahan yang menjelaskan urutan kejadian.
Tautan ini memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahami keterkaitan antar-peristiwa dan kronologi yang dimaksudkan oleh penulis atau pembicara.
Contoh konjungsi waktu:
"Kami akan pergi ke pasar setelah menyelesaikan pekerjaan."
Dalam kalimat ini, konjungsi temporal "setelah" menghubungkan dua klausa yang berkaitan dengan waktu: menyelesaikan pekerjaan dan pergi ke pasar.
4. Menghubungkan Kalimat yang Memiliki Unsur Waktu
Ciri utama konjungsi temporal adalah bahwa konjungsi ini hanya digunakan untuk menghubungkan kalimat yang memiliki unsur waktu. Dengan kata lain, konjungsi temporal hanya berfungsi ketika dua kalimat yang dihubungkan mengandung informasi tentang waktu kejadian atau peristiwa.
Konjungsi ini tidak dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat yang tidak mengandung unsur waktu, karena fungsinya adalah untuk memperjelas urutan waktu dalam kalimat.
Jenis-Jenis Konjungsi Temporal

Konjungsi waktu dibedakan menjadi dua jenis utama berdasarkan sifat hubungan waktu yang mereka jelaskan, yaitu konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat. Masing-masing jenis konjungsi ini memiliki aturan dan fungsi yang berbeda dalam membentuk kalimat yang terstruktur dengan baik.
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Konjungsi temporal sederajat adalah jenis konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat majemuk yang setara atau memiliki kedudukan yang sama. Artinya, kedua kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi ini saling berhubungan tanpa ada hierarki atau perbedaan tingkat kepentingan antara keduanya.
Ciri-ciri konjungsi temporal sederajat:
- Digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang memiliki kedudukan setara.
- Penempatannya biasanya di tengah kalimat, meskipun dapat ditempatkan di awal atau akhir kalimat dengan bantuan konjungsi lain.
- Tidak menunjukkan hubungan waktu yang bertingkat atau urutan yang sangat tegas antara kedua kalimat.
Contoh konjungsi temporal sederajat adalah: "kemudian," "lalu," "selanjutnya," "setelahnya," "sebelumnya," dan "setelah itu."
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Konjungsi temporal tidak sederajat digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang tidak setara atau memiliki kedudukan yang berbeda. Dalam hal ini, satu kalimat lebih mendahului atau lebih penting dari kalimat lainnya. Konjungsi ini dapat menunjukkan hubungan waktu yang lebih fleksibel, dan penempatannya bisa berada di awal, tengah, atau akhir kalimat tanpa mengubah makna kalimat.
Ciri-ciri konjungsi temporal tidak sederajat:
- Digunakan untuk menghubungkan kalimat yang tidak setara atau bertingkat.
- Penempatannya lebih fleksibel, dapat berada di awal, tengah, atau akhir kalimat.
- Menunjukkan hubungan waktu yang lebih kompleks, misalnya dengan menggambarkan kejadian yang lebih utama atau lebih penting dari kejadian lainnya.
Contoh kata konjungsi temporal tidak sederajat adalah: "sambil," "ketika," "sejak," "apabila," "sampai," "sementara," "tatkala," dan "selama."
Periksa di sini untuk kursus bahasa Indonesia
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal

Berikut adalah beberapa konjungsi temporal contohnya yang menghubungkan dua peristiwa atau kejadian yang memiliki hubungan waktu.
- Ibu berangkat lebih dahulu ke warung sejak pukul 06.00 WIB tadi menggunakan sepeda motor, lalu ayah pukul 07.00 WIB juga berangkat ke sawah dengan berjalan kaki.
- Sejak tadi pagi, anak itu termenung di depan rumah, lalu ibu mendekatinya dengan perlahan untuk menanyakan kondisinya karena mengetahui bahwa anak itu ternyata diusir dari rumah.
- Dea sudah memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya, lalu ia memutuskan melanjutkan kuliahnya dan fokus dengan pendidikannya karena ia tidak bisa membagi waktu antara sekolah dan bekerja.
- Dina sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya, lalu ia bergegas pergi ke dapur untuk membantu ibunya yang sedang menyiapkan sarapan keluarga.
- Tadi malam, Meli bercerita kalau ponselnya dicuri, lalu ia menangis sesenggukan karena menyesal telah lalai.
- Karina akhirnya selesai mengerjakan skripsinya, kemudian ia memilih untuk langsung mencari pekerjaan sesuai dengan minat dan juga pendidikannya.
- Baru saja, Reza sampai rumah, kemudian ia langsung masuk ke kamar dan ibu belum tahu kedatangan putra kesayangannya tersebut.
- Kakak mengetahui semua yang disembunyikan olehku, kemudian ia curiga dan mulai bertanya-tanya tentang kondisiku.
- Ibu guru memintaku membantu mengambil dokumen yang tertinggal di kantor, kemudian aku segera menuruti perintahnya.
- Dwiana terlihat kelelahan mencari kucingnya, kemudian ia berhenti sejenak dan duduk di tepi jalan sambil membeli minuman.
- Selesai makan malam, ibu selanjutnya meminta anak-anak untuk membereskan meja makan.
- Waktu ujian telah habis, selanjutnya mahasiswa diminta untuk segera keluar meninggalkan ruangan.
- Karena perlombaan ini dimenangkan oleh Hendra, selanjutnya ia harus bersiap melawan orang yang lebih hebat lagi.
- Rena meminta Indah untuk pergi dulu, lalu ia menyusul pelan-pelan agar tidak ketahuan guru.
- Jika tugas yang diberikan oleh ibu guru selesai, selanjutnya ada tugas lainnya yang harus dikerjakan.
- Laporan penelitian telah diselesaikan dengan baik oleh Dewi, setelahnya ia memilih untuk segera pulang ke rumah sebelum hujan semakin deras.
- Tiara memilih untuk membersihkan rumah yang berantakan, baru setelah itu ia bersantai dan beristirahat.
- Wendi tidak mengaku bersalah dalam kasus itu, setelahnya ia malah langsung pergi begitu saja.
- Ayah sudah pulang dari kantor, setelahnya beliau mandi dan menyusul kami makan malam di depan.
- Kakak ternyata telah memberi makan burung piaraanku, setelahnya ia juga membersihkan kotorannya.
- Sambil gelisah, Rania terlihat pergi terburu-buru tanpa kami tahu apa penyebabnya.
- Sambil tertawa, Dimas tanpa rasa bersalah menghina temannya yang kesusahan.
- Sambil mendengar musik, kakak tetap memasak di dapur.
- Sambil memberi kabar jika sudah dalam perjalanan pulang, Ayah meminta Ibu untuk bersiap.
- Sambil menonton YouTube, Rizka makan di depan rumah.
- Apabila sudah merasa tidak dihargai, sebaiknya pergi.
- Apabila badanmu terasa panas, sebaiknya segera periksa ke dokter.
- Apabila sudah sore, sebaiknya kamu pulang bersama Ken.
- Apabila terlalu lelah, sebaiknya beristirahat dulu di gardu.
- Kami memilih tidak berangkat ke acara itu apabila hujan lebat.
- Sementara ibu memasak, Gita sudah bersiap di meja makan dan menyiapkan alat makan.
- Sementara kakak dalam perjalanan pulang, adik sudah menunggu di depan rumah.
- Sementara yang lain ramai dan lalu lalang di kelas, Rian hanya termenung seharian.
- Ruli hanya asyik bermain game, sementara ia tidak sadar bahwa adiknya tertabrak sepeda.
- Deni tidak menghiraukan perkataan Lia, sementara Lia sudah berusaha meminta maaf.
- Ketika kamu sudah tidak kuat, sebaiknya diakhiri saja.
- Ketika hari sudah sore, Intan memutuskan segera pulang kerja.
- Ketika Jihan sakit, Sofi setia mendampingi kembarannya setiap saat.
- Risa datang ketika Feri baru saja pergi.
- Ketika menyapu kamar, kakak melihat ada uang jatuh dari kasur.
- Semenjak kepergian Dika, Feri seperti tidak ada semangat hidup lagi.
- Lisa tidak pernah keluar dari rumah semenjak Covid-19 melanda.
- Sementara itu, nenek sudah duduk di depan teras.
- Untuk sementara waktu, sebaiknya kamu jangan dulu berkunjung ke rumah sakit.
- Tidak apa-apa jika sementara ini kamu izin.
- Sebelum itu terjadi, kami harus memastikan semua dokumen sudah lengkap.
- Saat menunggu, teringat akan masa kecilku di kampung halaman.
- Hingga kini, perjalanan Gita belum selesai.
- Setiap kali mendengar suara itu, aku selalu teringat pada dia.
- Selama liburan ini, Farid berencana untuk belajar karate.
Apakah Anda sudah memahami tentang jenis konjungsi temporal? Bagaimana dengan jenis majas?
Nah, demikianlah penjelasan terkait dengan konjungsi temporal yang sering kita jumpai dan gunakan di kehidupan sehari-hari. Tentunya, tidak terlihat sulit dan mudah dipahami terkait dengan pengertian, jenis dan contoh penggunaannya dalam kalimat. Masih banyak lagi tentang konjungsi dan materi lain yang perlu kita ketahui dan tidak selalu bisa kita pelajari sendiri. Oleh karena itu, segera dapatkan guru privat Superprof di dekat Anda untuk membantu Anda menguasai materi bahasa Indonesia dengan lebih baik lagi bersama tutor terbaik kami.
Silahkan klik disini untuk mempelajari tentang pengertian buku fiksi dan nonfiksi!









