Jika kalian sedang menempuh kelas 11, kalian pasti akan mempelajari tentang Proposal Bahasa Indonesia. Itu adalah salah satu bab wajib pada pelajaran bahasa indonesia yang harus kalian pelajari. Kalian juga pasti akan diberi tugas membuat contoh proposal bahasa indonesia setelah mengikuti serangkaian penjelasan dari guru. Oleh sebab itu, mencari referensi sangatlah penting sehingga kalian lebih dari siap untuk menaklukkan tugas tentang contoh proposal bahasa indonesia kelas 11 yang diberikan oleh guru.
Sebenarnya proposal sudah sering ditulis oleh kalian yang aktif dalam kegiatan dan organisasi sekolah, seperti ketua kelas dan OSIS untuk rencana kegiatan siswa. Tanpa kalian sadari itu namanya adalah proposal. Tetapi mungkin penulisannya tidak seperti contoh sistematika proposal yang berlaku. Oleh karena itu, Kami akan membantu kalian memahami pengertian sebenarnya dari proposal, sistematika penulisannya, beserta contoh proposal yang benar. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Cara membuat kalimat efektif
Pengertian Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan adalah sebuah dokumen tertulis yang berisi rencana dan detail pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan utama dari proposal kegiatan adalah untuk mendapatkan persetujuan, dukungan, atau bantuan dari pihak terkait. Sebuah proposal kegiatan yang baik harus mencakup semua informasi yang diperlukan untuk memahami tujuan, manfaat, dan cara pelaksanaan kegiatan tersebut.
Secara umum, proposal kegiatan harus mencakup beberapa elemen penting, seperti latar belakang, tujuan, sasaran, anggaran, dan jadwal kegiatan. Elemen-elemen ini disusun dalam suatu sistematika yang jelas dan terstruktur agar mudah dipahami oleh pembaca.
Baca juga: Pengertian dan cara menentukan ide pokok
Sistematika Penulisan Proposal

Proposal haruslah mengikuti sistematika penulisan yang benar agar mudah dipahami sehingga memperbesar kemungkinan proposal disetujui oleh pihak terkait. Berikut adalah cara penulisan proposal:
I. Judul
Di awal proposal wajib menuliskan nama kegiatan yang direncanakan dengan singkat dan padat. Hindari pemborosan kata dan penggunaan kalimat yang panjang. Penyusunan nama kegiatan menjadi sebuah rangkaian frasa yang bagus akan menjadi nilai tambah.
II. Pendahuluan
Pada umumnya, pendahuluan dalam proposal akan berisi latar belakang dan tujuan. Latar belakang berisikan alasan kuat yang melatar-belakangi pentingnya kegiatan tersebut harus diselenggarakan. Sedangkan tujuan berisikan target atau harapan yang diinginkan dari kegiatan tersebut.
A. Latar Belakang
B. Tujuan
III. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang Lingkup terdiri dari rincian kegiatan yang akan dilaksanakan. Biasanya berisikan antara lain: tema, macam kegiatan, siapa pesertanya, peralatan yang dibutuhkan, serta waktu dan lokasi pelaksanaan.
A. Tema
B. Macam Kegiatan
C. Peserta
D. Peralatan
E. Waktu Dan Tempat
Cek di sini untuk les bahasa indonesia dan kursus online bahasa Indonesia
IV. Susunan Acara
Susunan acara berisikan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan secara terperinci.
V. Susunan Kepanitiaan
Berisikan nama-nama panitia beserta tugas dan tanggung jawab yang diemban selama pelaksanaan kegiatan.
VI. Anggaran Dana
Bagian ini menjadi salah satu yang terpenting dalam proposal karena anggaran dana menjadi pertimbangan penting bagi sponsor. Sangat penting untuk menulis anggaran dana yang detail dan terperinci agar pengajuan dana dapat disetujui pihak pemberi dana.
VII. Penutup
Pada bagian penutup, umumnya tidak hanya berisikan ucapan terima kasih. Penambahan kalimat yang optimis terhadap kegiatan yang akan diselenggarakan akan dapat meyakinkan pihak terkait untuk menyetujui proposal yang diajukan.
Baca juga: Pengertian dan contoh esai
Kaidah Kebahasaan dalam Proposal
Kebahasaan proposal memainkan peran yang sangat penting dalam menandai bahwa sebuah tulisan merupakan proposal kegiatan . Kebahasaan proposal mencakup beberapa elemen penting yang harus diperhatikan oleh penulis proposal agar dokumen tersebut dapat diterima dan diakui sebagai usulan yang valid dan meyakinkan. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan dalam penulisan sebuah proposal:
1. Pernyataan Argumentatif
Salah satu ciri utama dari kebahasaan proposal adalah adanya pernyataan argumentatif. Pernyataan ini biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi kausalitas seperti "sebab," "karena," "oleh karena itu," dan lain sebagainya. Pernyataan argumentatif berfungsi untuk membangun logika yang kuat dalam proposal, menjelaskan hubungan sebab-akibat, dan mendukung tujuan utama dari kegiatan yang diusulkan. Dengan menyusun argumen yang baik dan logis, penulis proposal dapat meyakinkan pembaca tentang pentingnya kegiatan tersebut dan mengapa kegiatan tersebut harus dilakukan.
2. Pernyataan Persuasif
Salah satu alasan mengapa proposal menggunakan bahasa yang bersifat persuasif adalah untuk meyakinkan penerima usulan agar bersedia menyetujui atau mendukung proposal tersebut. Bahasa persuasif dirancang untuk menarik perhatian pembaca, membangkitkan emosi positif, dan membuat argumen yang kuat agar pembaca merasa terlibat dan terdorong untuk memberikan dukungan.
Penggunaan bahasa persuasif adalah inti dari sebuah proposal karena tanpa kemampuan untuk membujuk, proposal tersebut mungkin tidak akan mencapai tujuan utamanya, yaitu mendapatkan dukungan atau persetujuan.
3. Kata-Kata Teknis
Penggunaan kata-kata teknis atau istilah ilmiah sangat penting dalam kebahasaan proposal, terutama jika proposal tersebut berkaitan dengan bidang tertentu seperti sains, teknologi, pendidikan, atau kesehatan. Istilah teknis membantu menjelaskan konsep atau metode yang digunakan dalam proposal secara tepat dan ilmiah. Ini juga menunjukkan bahwa penulis proposal memiliki pemahaman yang mendalam tentang bidang yang dibahas.
Namun, penting juga untuk mempertimbangkan audiens proposal. Jika proposal ditujukan kepada pihak yang mungkin tidak familiar dengan istilah teknis tertentu, maka perlu disertakan penjelasan singkat atau definisi dari istilah tersebut untuk memastikan pemahaman yang lebih baik.
4. Kata Kerja Tindakan
Dalam proposal, kata kerja tindakan digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah atau metode yang akan diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan. Kata kerja tindakan sangat penting karena mereka menggambarkan aktivitas konkret yang akan dilakukan, sehingga memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca tentang bagaimana tujuan proposal akan dicapai.
Penggunaan kata kerja tindakan juga menunjukkan bahwa penulis proposal telah merencanakan setiap langkah secara rinci dan siap untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan.
5. Kata Pendefinisian
Kata-kata yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konsep atau istilah juga merupakan bagian penting dari kaidah proposal. Penggunaan kata-kata pendefinisian seperti "merupakan," "adalah," "yaitu," dan "yakni" membantu memperjelas konsep atau istilah yang dibahas dalam proposal. Kata-kata ini memastikan bahwa pembaca memiliki pemahaman yang tepat tentang topik yang sedang dibahas, yang sangat penting dalam konteks proposal yang bersifat teknis atau ilmiah.
Penggunaan kata pendefinisian juga penting untuk menghindari kesalahpahaman atau ambiguitas, terutama jika proposal dibaca oleh orang-orang dari berbagai latar belakang keilmuan atau profesional.
6. Kata Perincian
Kata-kata perincian berfungsi untuk memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dipahami. Dalam kebahasaan proposal, penggunaan kata-kata perincian seperti "selain itu," "pertama," "kedua," "ketiga," dan seterusnya membantu menyusun informasi dengan cara yang logis dan sistematis.
Penggunaan kata perincian sangat penting ketika menjelaskan rencana kegiatan, metode, atau anggaran dalam proposal. Struktur yang jelas dan terorganisir ini dapat memudahkan pembaca untuk mengikuti dan memahami setiap aspek yang diusulkan.
7. Kata Keakanan
Kata keakanan adalah salah satu ciri khas dalam kebahasaan proposal. Kata keakanan adalah kata-kata yang menunjukkan rencana atau sesuatu yang akan dilakukan di masa depan, seperti "akan," "direncanakan," "diharapkan," dan "bakal." Penggunaan kata-kata ini penting karena proposal merupakan dokumen rencana yang berorientasi pada masa depan, yang menggambarkan apa yang akan terjadi jika usulan tersebut disetujui.
Kata keakanan juga mencerminkan perencanaan yang matang dari pihak yang mengusulkan proposal, menunjukkan bahwa setiap detail telah dipikirkan dan dipersiapkan dengan baik.
8. Kata Denotatif
Penggunaan kata-kata denotatif atau kata-kata yang bermakna lugas dan jelas adalah aspek penting lainnya dalam kebahasaan proposal. Kata-kata denotatif membantu menghindari kesalahpahaman atau interpretasi ganda, yang dapat terjadi jika bahasa yang digunakan terlalu ambigu atau metaforis.
Penggunaan bahasa yang lugas dan denotatif memastikan bahwa pembaca memahami dengan tepat apa yang dimaksud dalam setiap bagian proposal.
Syarat-Syarat Penyusunan Proposal yang Efektif
Dalam penulisan proposal, baik itu untuk kegiatan atau penelitian, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar proposal tersebut dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh pihak yang berkepentingan. Berikut adalah tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam penyusunan proposal:
1. Kelengkapan Isi Proposal
Syarat proposal yang pertama adalah memastikan bahwa proposal tersebut lengkap. Kelengkapan ini berarti semua bagian penting dalam proposal harus ada dan disusun dengan baik. Bagian-bagian ini biasanya meliputi:
- Latar Belakang:Bagian ini menjelaskan konteks atau alasan mengapa kegiatan atau penelitian tersebut perlu dilakukan. Latar belakang memberikan dasar logis bagi pembaca untuk memahami pentingnya proposal yang diajukan.
- Tujuan dan Sasaran:Proposal harus dengan jelas menyebutkan tujuan yang ingin dicapai, baik itu dalam bentuk hasil penelitian atau hasil dari kegiatan yang direncanakan.
- Metode atau Cara Pelaksanaan:Bagian ini menjelaskan bagaimana kegiatan atau penelitian akan dilaksanakan. Ini termasuk detail teknis, seperti jadwal, lokasi, metode yang digunakan, dan siapa saja yang terlibat.
- Anggaran:Bagian anggaran harus mencakup perincian biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan atau penelitian. Anggaran ini harus realistis dan disusun dengan rinci agar dapat dipertanggungjawabkan.
- Lampiran:Jika ada dokumen pendukung seperti jadwal rinci, surat izin, atau daftar pustaka, lampiran ini harus disertakan dalam proposal untuk memberikan informasi tambahan yang mungkin diperlukan oleh pembaca.
Kelengkapan ini penting karena sebuah proposal yang tidak lengkap dapat dianggap tidak serius atau kurang dipersiapkan, yang bisa mengurangi kemungkinan proposal tersebut diterima.
2. Kejelasan Penulisan Proposal
Syarat proposal yang kedua adalah kejelasan. Kejelasan dalam penulisan proposal mencakup penggunaan bahasa yang mudah dipahami, kalimat yang tidak ambigu, dan alur logika yang jelas. Kejelasan ini penting agar maksud dan tujuan proposal dapat dipahami oleh pembaca tanpa kebingungan.
- Bahasa yang Mudah Dipahami:Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang sulit dipahami oleh audiens yang lebih umum, kecuali jika proposal tersebut ditujukan kepada pihak yang sudah akrab dengan istilah-istilah tersebut.
- Struktur Kalimat yang Sederhana:Usahakan untuk menggunakan kalimat yang singkat dan jelas. Kalimat yang terlalu panjang atau kompleks dapat membuat pembaca kesulitan untuk memahami maksud penulis.
- Logika yang Konsisten:Pastikan bahwa setiap bagian proposal saling berkaitan dengan baik dan mengikuti alur logika yang konsisten. Misalnya, tujuan kegiatan harus sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, dan metode yang diusulkan harus dapat menjawab atau menyelesaikan masalah tersebut.
- Pemilihan Kosakata yang Tepat:Pilih kosakata yang tepat untuk menggambarkan setiap bagian dari proposal. Penggunaan kata-kata yang tepat dan sesuai dengan konteks akan membantu memperjelas maksud dari setiap bagian proposal.
Dengan memastikan kejelasan dalam setiap bagian proposal, pembaca akan lebih mudah memahami dan menerima isi proposal tanpa perlu meminta klarifikasi tambahan.
3. Daya Tarik dalam Penyajian Proposal
Syarat proposal yang ketiga adalah menarik. Dalam penyusunan proposal, daya tarik penyajian sangat penting karena akan mempengaruhi kesan pertama pembaca terhadap proposal tersebut. Beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk membuat proposal menarik meliputi:
- Tata Letak yang Rapi:Tata letak proposal harus disusun dengan rapi dan terstruktur. Penggunaan margin, spasi, dan alur visual yang konsisten akan membuat proposal terlihat lebih profesional.
- Penggunaan Ilustrasi atau Grafik:Jika diperlukan, gunakan ilustrasi, grafik, atau diagram untuk memperjelas poin-poin tertentu dalam proposal. Visualisasi data atau informasi dapat membantu pembaca untuk memahami konsep yang lebih kompleks dengan lebih mudah.
- Pemilihan Jenis dan Ukuran Huruf:Gunakan jenis huruf yang mudah dibaca seperti Arial atau Times New Roman, dengan ukuran huruf yang tidak terlalu kecil (biasanya 11-12 point). Konsistensi dalam penggunaan jenis dan ukuran huruf juga penting untuk menjaga keseragaman dan keterbacaan proposal.
- Desain yang Profesional:Meskipun proposal adalah dokumen formal, tidak ada salahnya untuk memperhatikan desain agar terlihat profesional dan menarik. Misalnya, penggunaan cover page yang sederhana namun elegan, atau penambahan heading dan subheading yang jelas untuk membagi bagian-bagian dalam proposal.
- Gaya Penulisan yang Menarik:Selain tata letak dan desain, gaya penulisan juga harus menarik. Ini bisa dicapai dengan penggunaan kalimat yang variatif, tetapi tetap menjaga formalitas dan kejelasan. Penulis juga harus berusaha menyusun proposal sedemikian rupa sehingga mengundang pembaca untuk terus membaca sampai akhir.
Daya tarik proposal tidak hanya terletak pada isi, tetapi juga pada cara penyajian. Proposal yang disajikan dengan menarik lebih cenderung mendapatkan perhatian dan dipertimbangkan lebih serius oleh pihak yang membacanya.
jadi apakah kalian bisa sebutkan hal-hal yang dipersiapkan dalam menyusun proposal?
Cek di sini untuk les bahasa indonesia di jakarta
Contoh Proposal

Berikut adalah contoh proposal yang dapat kalian pelajari:
I. Judul Proposal
Pagelaran Pentas Seni Dan Bakat Dalam Rangka Penyambutan Siswa Baru Kelas X SMA Tunas Kelapa
II. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Peraturan sekolah yang mewajibkan siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler seringkali membuat siswa baru kebingungan memilih cabang ekstrakurikuler sehingga tidak sedikit yang pada akhirnya salah pilih. Melalui kegiatan pentas seni dan bakat, siswa dapat menampilkan bakat dan kegemarannya serta menggali kreativitasnya di luar potensi akademik.
B. Tujuan
Tujuan dari pagelaran ini adalah agar siswa baru dapat mengenal dan menyalurkan bakat non-akademiknya sehingga dapat dengan mudah memilih cabang ekstrkurikuler yang sesuai dengan bakat dan kegemarannya.
III. Ruang Lingkup
A. Tema
Dalam pentas seni dan bakat kali ini, para panitia telah sepakat untuk mengangkat tema “Kreatifitas untuk Mencapai Kesuksesan”. Tujuan dari tema ini adalah agar seluruh siswa-siswi SMA Tunas Kelapa menyadari pentingnya kreativitas untuk meraih keberhasilan di masa depan.
B. Macam Kegiatan
- Sendra tari
- Musik band
- Pencak silat
- Teater
- Seni islami
- Stand up comedy
C. Peserta
Peserta dalam acara ini adalah siswa dan siswi dari setiap kelas X SMA Tunas Kelapa.
D. Waktu dan Tempat
Waktu : Senin, 18 Juli 2022
Pukul : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Aula terbuka SMA Tunas Kelapa
E. Susunan Panitia
Penanggung Jawab Kegiatan : Kepala Sekolah Bpk. Zawanun., M.Si
Pengarah Kegiatan : Fathur Rahman., Phd
Ketua Kegiatan Pentas Seni : Farah
Wakil Kegiatan Pentas Seni : Riko Mahmud
Sekretaris : Riska
Bendahara : Adiba
Seksi Acara : Faizun
Seksi Perlengkapan : Mohammad Ribut
Seksi Humas : Adri Loko
Seksi Keamanan : Astro Waluyo
Seksi Dokumentasi : Fahamzah Zun
Seksi Konsumsi : Jokowi Bowo
- Anggaran Dana
Transportasi juri : 5 orang x @ Rp 100.000 = Rp 500.000
Air mineral : 50 dus x Rp 30.000 = Rp 1.500.000
Konsumsi peserta : 250 bungkus x Rp 10.000 = Rp 2.500.000
Konsumsi juri : 5 bungkus x Rp 20.000 = Rp 100.000
Konsumsi panitia : 12 bungkus x Rp 15000 = Rp 180.000
Snack : Rp 500.000
Perlengkapan pentas : 500.000 x 6 kegiatan = Rp 3.000.000
P3K : Rp 500.000
Sewa perlengkapan : Rp 5.000.000
Lain-lain : Rp 3.000.000
Total : Rp 16.780.000
IV. Penutup
Demikian proposal ini kami susun. Besar harapan kami atas dukungan dari sekolah agar acara yang bermanfaat ini terselenggara seperti yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Disahkan di :
Kota Tunas Kelapa, 18 Maret 2022
Mengetahui,
Ketua Panitia Ketua OSIS
Farah Dwiko Erlangga
Kepala Sekolah
SMA Tunas Kelapa
Zawanun., M.Si
Bagaimana Super People ? Mudah bukan membuat proposal? Jika kalian membutuhkan pembahasan suatu topik, silakan ajukan di kolom komentar ya sob. Kami akan berusaha memenuhi kebutuhan pengetahuan kalian. Jadilah pelajar yang lapar akan pengetahuan, semangat!
Baca juga: Pengertian unsur ekstrinsik cerpen
Jika Anda ingin memperdalam kemampuan bahasa Indonesia atau mengasah keterampilan menulis dan berbicara dengan lebih baik, jangan ragu untuk mencari guru privat yang sesuai dengan kebutuhan Anda di Superprof. Dengan bimbingan langsung dari guru yang berpengalaman, Anda akan lebih cepat mencapai tujuan belajar Anda. Temukan guru privat terbaik di Superprof sekarang dan mulai perjalanan belajar bahasa Indonesia Anda dengan langkah yang tepat!


















