Teknik sulam adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kreativitas yang tertuang dalam berbagai bentuk pola dan gambar pada kain sebagai hiasan. Seni menyulam memiliki sejarah yang panjang bagi umat manusia, yang telah mewarnai budaya dan tradisi di berbagai belahan dunia. Tidak hanya sekadar keterampilan, menyulam juga merupakan seni yang telah berkembang dan terus dihargai hingga saat ini. Lantas, bagaimana sejarah menyulam itu? Mari kita bahas lebih dalam tentang sejarah menyulam ini!

Tersedia guru-guru Menjahit terbaik
Sarlina
5
5 (20 ulasan)
Sarlina
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Tari
4.9
4.9 (16 ulasan)
Tari
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Djanti
4.9
4.9 (14 ulasan)
Djanti
Rp85,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Tania
5
5 (6 ulasan)
Tania
Rp200,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Hidayatul
5
5 (11 ulasan)
Hidayatul
Rp80,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Elvira
5
5 (6 ulasan)
Elvira
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Agus
5
5 (7 ulasan)
Agus
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Juwita
5
5 (3 ulasan)
Juwita
Rp120,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Sarlina
5
5 (20 ulasan)
Sarlina
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Tari
4.9
4.9 (16 ulasan)
Tari
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Djanti
4.9
4.9 (14 ulasan)
Djanti
Rp85,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Tania
5
5 (6 ulasan)
Tania
Rp200,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Hidayatul
5
5 (11 ulasan)
Hidayatul
Rp80,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Elvira
5
5 (6 ulasan)
Elvira
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Agus
5
5 (7 ulasan)
Agus
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Juwita
5
5 (3 ulasan)
Juwita
Rp120,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Apa yang Dimaksud dengan Menyulam?

Sebelum mengetahui tentang sejarah menyulam, kita bahas terlebih dahulu mengenai apa itu menyulam. Pengertian menyulam adalah seni menghias kain atau tekstil dengan menggunakan benang dan jarum. Proses ini melibatkan pembuatan pola atau gambar pada kain dengan cara menjahit benang melalui kain, serat demi serat. Teknik ini tidak hanya menghasilkan pola indah, tetapi juga memerlukan ketelitian dan keahlian khusus agar hasilnya maksimal.

Menyulam cenderung dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan, yang membuat setiap karya menjadi unik dan memiliki sentuhan personal dari pembuatnya. Istilah "sulam" seringkali identik dengan "bordir," yang diambil dari istilah bahasa Inggris "embroidery" yang artinya sulaman. Dari waktu ke waktu, menyulam telah menjadi keterampilan yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan sering digunakan untuk menghiasi pakaian, selimut, hingga berbagai barang rumah tangga.

Ada berbagai teknik sulam yang digunakan untuk menciptakan karya seni yang luar biasa. Beberapa teknik menyulam yang paling umum antara lain:

  1. Menyulam Permukaan
    Teknik ini melibatkan penambahan benang di atas permukaan kain untuk membuat pola atau gambar. Biasanya digunakan untuk menghias pakaian atau selimut, dan seringkali digunakan untuk membuat desain yang besar dan menarik.
  2. Menyulam Renda
    Teknik sulam renda menciptakan pola dengan membuat lubang-lubang kecil pada kain, lalu menghubungkannya dengan benang. Teknik ini sering digunakan untuk membuat desain yang lebih transparan, seperti pada kerudung atau kain yang dihiasi dengan detail yang indah.
  3. Menyulam Kruus Stich
    Salah satu teknik yang sangat sederhana, menyulam dengan Kruus Stich melibatkan menjahit benang dalam bentuk salib atau X. Teknik ini seringkali digunakan oleh pemula karena mudah dikuasai.
  4. Menyulam Satin
    Teknik ini memberikan efek halus dan mengkilap pada permukaan kain. Benang disusun rapat di atas kain untuk menciptakan permukaan yang mulus dan bersinar, sangat cocok untuk desain yang ingin tampak lebih elegan.
Ada banyak sekali teknik menyulam yang telah berkembang dalam sejarah, source: YouTube

Dengan berbagai teknik ini, Anda dapat mengembangkan keterampilan menyulam sesuai dengan gaya dan tujuan Anda, dari yang sederhana hingga yang rumit. Menyulam memberikan kebebasan untuk berekspresi dan menciptakan karya seni yang cantik.

Bagaimana Sejarah Menyulam?

Seni sulaman adalah hal yang telah ada sejak zaman kuno, bahkan hingga kini, tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Bahkan di era modern, dengan berbagai alat dan bahan yang lebih bervariasi, menyulam masih menjadi aktivitas yang digemari. Pada zaman dahulu, menyulam seringkali dianggap sebagai "pekerjaan tangan perempuan," yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Kegiatan menyulam memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri ribuan tahun ke belakang. Meskipun sulit untuk memastikan asal mula yang tepat, banyak catatan sejarah yang menunjukkan bahwa seni ini pertama kali dikenal di Mesir kuno, Cina, dan Persia. Di berbagai peradaban kuno ini, menyulam bukan hanya sekadar aktivitas menghias, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam.

Mencari kursus menjahit di Jakarta?

Konon, Sulaman Sepanjang Sejarah Dimulai pada Zaman Perunggu

Contoh pola sulaman paling awal yang dikonfirmasi di dunia Barat berasal dari Zaman Perunggu. Sebuah kuburan Celtic dari periode Hallstatt (abad ke-6 SM) di Hohmichele telah memiliki sulaman tusuk tikam jejak dan tusuk lilit di ujung bawah hem kemeja wanita; temuan Yunani di Kerameikos berasal dari abad ke-5 SM. Di Skandinavia Zaman Perunggu, tusuk tikam jejak dan berbagai jahitan jarum kembar dan lubang kancing digunakan untuk memperindah pakaian.

Pelajari cara menyulam dengan tutorial pemula kami.

Sulaman Zaman Besi dan Zaman Kegelapan

Pada abad ke-5/ke-6 M, ketika Mesir adalah bagian dari Kekaisaran Bizantium, tunik lebar yang meriah pada periode itu dihiasi dengan roundel dan panel. Sebagian besar strip dekoratif dengan desain kelautan dan pastoral ini ditenun dengan teknik yang serupa dengan tenun Jacquard. Namun beberapa roundel bertahan dalam tusuk belah, tusuk tikam jejak, dan sulam rantai.

Seperti contoh Zaman Kegelapan yang lebih akhir di mana jahitan garis digunakan untuk mengisi bentuk, garis besar gambar dijahit terlebih dahulu, dengan sulaman yang berlanjut dalam spiral ke dalam hingga bagiannya terisi.

Sulam rantai adalah teknik yang kami temukan lagi pada tekstil Zaman Kegelaman yang lebih akhir; pada abad ke-7, pakaian pemakaman Ratu Merovingian Bathilda menggunakan sulam rantai untuk meniru perhiasannya yang berharga – saat dia mundur ke Biara Chelles di akhir hidupnya, dia mungkin telah meninggalkan perhiasan aslinya atau menyumbangkannya ke biara. Untuk menghormati status ratunya, shift putih sederhana yang dikenakannya di pemakaman tersebut dijahit dengan deretan kalung dan beberapa bros.

Sulaman abad ke-10 dari Mammen di Denmark menggunakan tusuk tikam jejak dan sulam herringbone untuk gambar binatang dan pita yang menggambarkan daun acanthus dan wajah manusia. Meskipun jahitan-jahitan tersebut terlalu terpisah untuk diketahui dengan pasti, jahitan-jahitan itu mungkin menghiasi jubah atau tunik.

Juga temukan bagaimana Anda bisa memulai menyulam.

Membuat Kerajinan Emas pada Zaman Kegelapan

Emas telah lama memesona umat manusia dengan kilaunya yang kaya dan kegagalannya untuk teroksidasi. Mereka menemukan cara untuk memakainya – membuatnya menjadi perhiasan, dan akhirnya menambahkan hiasan emas sulaman ke pakaian mereka. Benang emas umumnya dibungkus dengan wol dan kemudian benang sutra karena tidak dapat dijahit dalam pengertian tradisional.

Meskipun emas mungkin dimasukkan ke dalam pakaian pada masa yang jauh lebih awal, salah satu penggunaan sulaman emas paling awal yang dikonfirmasi berasal dari makam Ratu Merovingian, Arnegunde, dari abad ke-6 SM. Pakaian luarnya memiliki manset sulaman emas dalam desain roset.

pola sulaman pakaian Ratu Arnegunde
Kerajinan emas dari manset lengan Ratu Arnegunde. Die Franken Wegbereiter Europas. Katalog Pameran. Mainz von Zabern, 1996.

Sebuah fragmen kecil dari akhir abad ke-8 dan ke-9 dari Maaseik, Belgia menggunakan pelapis permukaan untuk benang emas dan tusuk belah di latar belakangnya – pendahulu Opus Anglicanum pada periode abad pertengahan.

Stole dan meniple St. Cuthbert menggunakan tusuk tikam jejak untuk garis luarnya dan lagi-lagi, tusuk belah untuk mengisi gambarnya. Benang emas untuk latar belakangnya ditahan di tempat dengan couching sederhana.

Temukan bagaimana Anda bisa belajar menjahit dengan pola sulaman yang mudah!

Tersedia guru-guru Menjahit terbaik
Sarlina
5
5 (20 ulasan)
Sarlina
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Tari
4.9
4.9 (16 ulasan)
Tari
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Djanti
4.9
4.9 (14 ulasan)
Djanti
Rp85,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Tania
5
5 (6 ulasan)
Tania
Rp200,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Hidayatul
5
5 (11 ulasan)
Hidayatul
Rp80,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Elvira
5
5 (6 ulasan)
Elvira
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Agus
5
5 (7 ulasan)
Agus
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Juwita
5
5 (3 ulasan)
Juwita
Rp120,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Sarlina
5
5 (20 ulasan)
Sarlina
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Tari
4.9
4.9 (16 ulasan)
Tari
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Djanti
4.9
4.9 (14 ulasan)
Djanti
Rp85,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Tania
5
5 (6 ulasan)
Tania
Rp200,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Hidayatul
5
5 (11 ulasan)
Hidayatul
Rp80,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Elvira
5
5 (6 ulasan)
Elvira
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Agus
5
5 (7 ulasan)
Agus
Rp150,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Juwita
5
5 (3 ulasan)
Juwita
Rp120,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Jahitan Sulam untuk Permadani Abad Pertengahan

Orang-orang di dunia abad pertengahan yang memiliki uang, baik itu raja kastil, pedagang kaya, atau biara, menutupi dinding batu dengan permadani untuk menahan panas. Beberapa dari permadani-permadani itu adalah kain tenun, dan beberapa adalah sulaman.

Tusuk Bayeux

sulaman khas pada Permadani Bayeux
Permadani Bayeux adalah karya terbesar dari sulaman refilsaum yang bertahan. Sumber : Visualhunt

Mungkin karya sulaman paling terkenal dari Abad Pertengahan adalah Permadani Bayeux abad ke-11, secarik kain sepanjang 50 cm dan hampir sepanjang 70 meter yang menceritakan kisah pertempuran Hastings pada 1066. Menurut legenda, permadani tersebut dipesan khusus dan sebagian disulam oleh Ratu Mathilda, istri William Sang Penakluk. Permadani ini berbeda dengan permadani-permadani belakangan karena latar belakangnya dibiarkan kosong, dengan hanya gambar-gambar yang disulam. Sedangkan pada permadani-permadani belakangan, tusuk tikam jejak digunakan sebagai garis luar, dengan sebagian besar gambarnya dibuat dengan teknik yang dikenal dalam bahasa Inggris kebanyakan sebagai Bayeux stitch (tusuk Bayeux), metode laid-and-couched di mana serangkaian jahitan pertama diletakkan di jahitan satin; kemudian jahitan tunggal diletakkan melintang dan dilapisi.
Tusuk Bayeux umumnya mangacu pada karya yang diletakkan dan dilapisi (laid and couched); di Skandinavia, tempat asalnya, disebut Refilsaum.

Tusuk Kloster

Di biara Jerman Utara, biarawati membuat hiasan dinding yang rumit untuk paduan suara gereja mereka dengan jahitan khusus yang dikenal sebagai Klosterstitch, “tusuk kloster”. Pada abad ke-13 hingga ke-16, biara-biara Lüne, Ebstorf, Heiningen dan Wienhausen membuat permadani yang indah dalam warna-warna yang cemerlang menggambarkan adegan-adegan alkitabiah dan alegoris dari novel-novel populer periode tersebut (Ywain, Tristan). Meskipun sekarang Klosterstitch telah bertahan hampi secara eksklusif dari Jerman Utara, beberapa contoh dari Jerman selatan menunjukkan bahwa Klosterstitch lebih umum daripada yang ditunjukkan oleh bukti – bisa jadi sebagian besar diproduksi di sana dalam konteks sekuler.

Klosterstitch adalah teknik couching sendiri – yaitu, benang yang diletakkan sama dengan benang yang digunakan untuk couching. Klosterstitch dikerjakan dengan jahitan yang diletakkan vertikal. Jahitan tersebut diatur dari atas ke bawah dan ditumpuk dari bawah ke atas. Dalam Klosterstitch jahitan couching secara praktis tidak terlihat, memisahkannya dari teknik serupa seperti tusuk bokhara, yang jahitan couching-nya membentuk pola di atas sulaman dasar. Tusuk Roumanian juga sama, tapi dikerjakan secara horizontal ketimbang vertikal.

Periksa di sini untuk kursus menjahit di Jogja

Tusuk Bata Jerman

Tusuk bata Jerman adalah teknik sulaman tusuk terhitung menggunakan variasi tusuk bata yang mirip dengan bargello. Jika tusuk bata hanya menggunakan jahitan yang sama panjang, tusuk bata Jerman abad pertengahan terkadang akan menggunakan hingga tiga panjang yang berbeda untuk membuat polanya. Jahitan tersebut populer pada abad ke-14 dan ke-15.

pola geometri pada teknik brick stitch
Tusuk bata sering menggunakan pola geometri warna-warni dalam jahitan terhitung. Sumber : Visualhunt

Bentuk paling umumnya adalah pola geometris berulang yang menutupi seluruh permukaan. Pola itu sebagian besar digunakan untuk dompet, bantal, dan hiasan untuk furnitur, tapi hiasan dinding di tusuk bata Jerman bertahan, termasuk beberapa yang menunjukkan adegan-adegan figuratif.

Anda bisa menemukan beberapa pola berdasarkan aslinya di sini.

Kloster? Bayeux? Pelajari cara menjahit ini dan jahitan-jahitan sulaman mudah lainnya.

Sejarah Sulaman Emas dan Putih

Dua teknik berikut digunakan sebagian besar untuk karya-karya keagamaan dan telah menghasilkan beberapa contoh paling indah dari sulaman abad pertengahan.

Opus Teutonicum atau whitework Jerman

Selama periode Prapaskah sebelum Paskah, kain dan hiasan altar yang biasanya dihias dengan mewah dikemas dan diganti dengan kain putih. Namun hanya karena itu kain putih bukan berarti tidak dihiasi: mulai dari abad ke-12, kain altar whitework bertahan menggunakan beragam jahitan termasuk tusuk tikam jejak, sulam rantai, tusuk silang lengan panjang, tusuk lubang kancing, tusuk bata, dan berbagai teknik kerawang. Selaras dengan tema Prapaskah, jahitan-jahitan tersebut menggambarkan kematian dan kebangkitan Kristus.

Opus Anglicanum

Abad Pertengahan membawa beberapa teknik kerajinan emas, termasuk or nué (teknik couching dengan shading yang sangat halus) digunakan dari abad ke-15 dan seterusnya. Namun yang palng umum adalah yang disebut dengan Opus Anglicanum. Istilah tersebut diciptakan pada abad ke-13 untuk teknik yang sudah ada jauh sebelumnya – teknik yang sama sudah kita lihat untuk sulaman Maaseik abad ke-8/9. Sulaman Inggris terkenal karena jubah gerejawi mereka dengan emas dan sutra, sehingga apa pun yang ada dalam teknik itu disebut “karya Inggris”.
Dalam konteks sekular, tas dan kantong kecil yang menunjukkan kekasih atau adegan dari novel-novel abad pertengahan juga bertahan di Opus Anglicanum.

Opus anglicanum dibuat dengan teknik sulaman
Opus anglicanum digunakan untuk pakaian keagamaan seperti kopiah ini. Kerajinan emas terkenal di seluruh Eropa. 27.162.1
Museum Seni Metropolitan CC0 1.0

Bagian berwarna dari sulaman tersebut dibuat dengan tusuk belah, dengan dilapisi emas.

Pelajari tentang sulaman dengan bergabung di kursus menjahit di dekat Anda. Bahkan di Sumatra Utara, Anda bisa menemukan kelas menjahit Medan atau Tangerang Selatan.

Bunga Sulaman Tudor

Periode Tudor adalah Zaman Keemasan sulaman bagi sejarahwan mana pun – sejumlah besar karya bertahan, termasuk beberapa karya buatan tangan Elizabeth sendiri.

seni sulaman karya Ratu Elizabeth I
Sampul buku puisi ini disulam oleh Ratu Elizabeth I sendiri ketika dia masih kecil. Penjilidan Buku Bordir Inggris oleh Cyril James Humphries Davenport, F. S. A,. diedit oleh Alfred Pollard, London, 1899

Blackwork

Meskipun sulaman hitam dikenal di Inggris sebelum itu, pengenalan blackwork ke pengadilan Inggris dikreditkan pada Catherine dari Aragon yang konon membawanya dari negara asalnya Spanyol ketika dia menikahi King Henry VIII pada 2509. Dalam periode Tudor, blackwork adalah dekorasi umum untuk manset kemeja, baju luar, dan topi.
Blackwork adalah bentuk sulaman benang terhitung yang umumya dibuat dalam warna hitam, sering kali dalam tusuk Holbein. Meskipun bisa dilakukan dalam warna lain juga, blackwork hampir selalu monokrom. Pola diaper digunakan untuk isian.

pola sulaman pakaian Ratu Elizabeth I
Lukisan Elizabeth I yang menampilkan sulaman hitam pada lengan dan korset. Oleh tidak dikenal - Dipindai dari Thomasina Beck, The Embroiderer's Flowers, Devon, Inggris: David & Charles, 1992, ISBN 0715399012, CC0, domain publik, bebas royalti Public Domain

Motif-motif bunga

Sulaman Elizabeth sebaliknya menggunakan sejumlah jahitan, yang beberapa yang paling umum adalah tusuk tenda, tusuk gobelin, tusuk jelujur, lubang kancing terpisah, dan sulam rantai.

Desau bunga yang rumit adalah yang paling umum; dan stumpwork menjadi populer pada periode itu.

Pelajari bahan apa saja yang Anda perlukan dalam peralatan Anda untuk memulai proyek sulaman sederhana!

Sulaman Abad ke-19 Hingga Saat Ini

Mahasiswa sastra abad ke-19 mana yang tidak ingat Fanny Price malang yang melepaskan jahitan permadani karya Lady Thomas untuk menjahitnya lagi dengan benar? Wanita penyulam tersebut adalah citra abadi abad ke-19, dan memang, banyak teknik sulaman populer saat ini digunakan pada saat itu. Berbagai barang kehidupan sehari-hari disulam, mulai dari tirai perapian hingga bangku kaki hingga serbet dan wadah untuk menyimpan benda-benda kecil hingga tas kecil dan huswif (gulungan jarum). Karena selama abad ke-20, sulaman mesin menjadi lebih mudah dan sulaman bukan lagi pilihan perhiasan modis untuk pakaian, menyulam menjadi murni hobi, sementara pada saat yang sama naik ke bentuk seni, dengan gambar-gambar sulaman dibuat semata-mata untuk kesenangan karena memilikinya.

Bagaimana Menyulam Di Masa Kini?

Meskipun seni sulam adalah sesuatu yang berasal dari masa lampau, namun ia masih tetap relevan hingga saat ini. Menyulam memberikan seseorang kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui karya seni yang dapat dilihat dan dihargai. Banyak orang yang kini menjadikan menyulam sebagai hobi atau pekerjaan kreatif yang menghasilkan barang-barang bernilai tinggi, seperti pakaian mewah, bantal, atau karya seni tekstil.

Seni menyulam juga telah bertransformasi seiring waktu. Teknik-teknik menyulam yang ada terus berkembang, dengan berbagai jenis benang dan kain yang digunakan, seperti benang nilon dan pita, untuk menciptakan desain yang lebih menarik dan beragam. Dalam dunia modern, meskipun ada mesin sulam yang mempermudah pekerjaan, banyak pengrajin yang tetap memilih untuk melakukan sulam secara manual, karena dianggap lebih bernilai artistik.

Selain itu, banyak orang juga menemukan bahwa menyulam dapat memiliki manfaat terapeutik. Proses yang lambat dan penuh perhatian ini memungkinkan seseorang untuk fokus dan mengurangi stres. Menyulam kini sering kali dianggap sebagai kegiatan yang meditatif, membantu orang untuk lebih rileks dan menikmati momen dengan karya mereka.

Kini Anda sudah mengetahui mengenai apa itu sulam dan bagaimana sejarahnya. Jika Anda ingin mengasah keterampilan menyulam Anda, mengapa tidak memulai dengan bergabung di kelas les menyulam yang bisa membantu Anda mengembangkan kemampuan lebih jauh?

Dengan memilih belajar menyulam di Superprof, Anda akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif, bersama dengan pengajar yang berpengalaman di bidangnya. Tidak hanya itu, Anda juga bisa belajar berbagai teknik sulam dengan cara yang menyenangkan dan menantang, serta menciptakan karya-karya indah yang bisa Anda banggakan. Ayo, jangan ragu lagi! Temukan guru les menyulam terbaik di Superprof dan mulailah petualangan menyulam Anda hari ini juga!

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

4.00 (2 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang