Sejarah sebagai peristiwa adalah tonggak penting dalam evolusi manusia. Sejak zaman purba hingga era modern, manusia terus mencatat dan mempelajari peristiwa yang membentuk jalannya. Sejarah sebagai peristiwa juga disebut sejarah, sebuah jendela yang membuka wawasan kita ke masa lalu, memungkinkan kita memahami kisah-kisah yang membentuk dunia saat ini.

Tersedia guru-guru Sejarah terbaik
Izzatin nabila m ag
4.9
4.9 (36 ulasan)
Izzatin nabila m ag
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Andreas
5
5 (32 ulasan)
Andreas
Rp225,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Jasper
5
5 (12 ulasan)
Jasper
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nushrotina
5
5 (16 ulasan)
Nushrotina
Rp85,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Khotibul
5
5 (18 ulasan)
Khotibul
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Novi
4.9
4.9 (10 ulasan)
Novi
Rp35,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ihza muhammad
5
5 (18 ulasan)
Ihza muhammad
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Dinanda
5
5 (19 ulasan)
Dinanda
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Izzatin nabila m ag
4.9
4.9 (36 ulasan)
Izzatin nabila m ag
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Andreas
5
5 (32 ulasan)
Andreas
Rp225,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Jasper
5
5 (12 ulasan)
Jasper
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nushrotina
5
5 (16 ulasan)
Nushrotina
Rp85,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Khotibul
5
5 (18 ulasan)
Khotibul
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Novi
4.9
4.9 (10 ulasan)
Novi
Rp35,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ihza muhammad
5
5 (18 ulasan)
Ihza muhammad
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Dinanda
5
5 (19 ulasan)
Dinanda
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa

Pentingnya sejarah
Sejarah merupakan salah satu identitas dari suatu negara.

Sejarah sebagai peristiwa adalah kajian tentang berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau, yang memiliki dampak dan konsekuensi terhadap perkembangan masyarakat, budaya, dan peradaban manusia. Dalam konteks ini, sejarah tidak hanya menjadi catatan kronologis, tetapi juga interpretasi tentang bagaimana peristiwa tersebut membentuk dunia kita saat ini.

Dengan kata lain, kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau disebut sejarah sebagai peristiwa, karena mencerminkan kenyataan yang benar-benar terjadi dan memiliki pengaruh nyata terhadap perjalanan manusia.

Dua Aspek dalam Sejarah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah sejarah memiliki tiga pengertian utama, yaitu:

  1. Asal-usul atau silsilah keturunan.
  2. Peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo.
  3. Pengetahuan atau uraian mengenai peristiwa dan kejadian nyata di masa lampau; ilmu sejarah.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa sejarah merupakan penjelasan atau deskripsi mengenai peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Oleh karena itu, wajar apabila banyak orang memandang sejarah sebagai bentuk pengetahuan, misalnya pengetahuan mengenai perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan.

Peristiwa Sejarah: Abadi dalam Memori Manusia

Setiap peristiwa sejarah memiliki karakteristik unik yang membuatnya abadi dalam memori manusia. Peristiwa sejarah disebut sebagai suatu peristiwa yang abadi karena ketidakmampuan manusia untuk melupakan akibat dan pengaruhnya. Dari peristiwa besar seperti revolusi dan peperangan hingga peristiwa kecil dalam kehidupan sehari-hari, setiap kejadian memiliki kekuatan untuk membentuk dan mengubah arah sejarah.

Cek di sini untuk mempelajari tentang sejarah sebagai seni

Syarat Sejarah Sebagai Peristiwa

  1. Abadi
    Artinya, suatu peristiwa sejarah yang telah terjadi bersifat tetap dan tidak dapat diubah oleh siapa pun. Hal ini sejalan dengan makna Proklamasi Kemerdekaan, yang merupakan peristiwa bersejarah yang tidak dapat diubah maupun diganti, karena telah secara resmi dan sah ditetapkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
  2. Unik
    Peristiwa ini bersifat tunggal dan hanya terjadi satu kali dalam sejarah, sehingga tidak mungkin terulang kembali. Meskipun Proklamasi Kemerdekaan diperingati setiap tahun, peringatan tersebut hanyalah bentuk penghormatan terhadap peristiwa aslinya. Adapun peristiwa utama tetap terjadi pada tahun 1945 dan menjadi momentum bersejarah yang tidak dapat terulang.
  3. Objektif
    Yang dimaksud dengan sejarah sebagai peristiwa yang bersifat objektif adalah bahwa setiap peristiwa sejarah harus disampaikan berdasarkan fakta dan kebenaran yang dapat dibuktikan. Oleh karena itu, penyajian peristiwa sejarah harus selalu berlandaskan pada sumber dan bukti-bukti autentik yang mendukung kejadiannya.
  4. Penting
    Yang dimaksud dengan “penting” adalah bahwa suatu peristiwa sejarah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan banyak orang. Setiap peristiwa yang membawa dampak bagi individu maupun masyarakat dapat dikategorikan sebagai bagian dari sejarah. Sebagai contoh, kelahiran seseorang juga dapat dianggap sebagai peristiwa penting, karena kehadirannya memberi pengaruh terhadap kehidupan keluarga dan lingkungan di sekitarnya.

Ciri-ciri Sejarah sebagai Peristiwa

Berikut ini adalah ciri ciri sejarah sebagai peristiwa:

1. Konteks Bersejarah: Setiap peristiwa sejarah terjadi dalam konteks waktu, tempat, dan budaya tertentu yang membentuk cara kita memahaminya.

2. Dampak dan Konsekuensi: Peristiwa sejarah memiliki dampak dan konsekuensi yang luas, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap masyarakat dan peradaban manusia.

3. Interpretasi Beragam: Sejarah sebagai peristiwa melibatkan berbagai interpretasi dari sudut pandang yang berbeda, yang mencerminkan kompleksitas manusia dan peradaban.

4. Warisan Budaya: Peristiwa sejarah membentuk warisan budaya kita, memengaruhi bahasa, agama, seni, dan sistem nilai kita.

5. Relevansi Kontemporer: Meskipun terjadi di masa lampau, peristiwa sejarah sering memiliki relevansi kontemporer yang kuat, memengaruhi keputusan politik, sosial, dan ekonomi kita saat ini.

Tersedia guru-guru Sejarah terbaik
Izzatin nabila m ag
4.9
4.9 (36 ulasan)
Izzatin nabila m ag
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Andreas
5
5 (32 ulasan)
Andreas
Rp225,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Jasper
5
5 (12 ulasan)
Jasper
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nushrotina
5
5 (16 ulasan)
Nushrotina
Rp85,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Khotibul
5
5 (18 ulasan)
Khotibul
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Novi
4.9
4.9 (10 ulasan)
Novi
Rp35,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ihza muhammad
5
5 (18 ulasan)
Ihza muhammad
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Dinanda
5
5 (19 ulasan)
Dinanda
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Izzatin nabila m ag
4.9
4.9 (36 ulasan)
Izzatin nabila m ag
Rp60,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Andreas
5
5 (32 ulasan)
Andreas
Rp225,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Jasper
5
5 (12 ulasan)
Jasper
Rp100,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nushrotina
5
5 (16 ulasan)
Nushrotina
Rp85,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Khotibul
5
5 (18 ulasan)
Khotibul
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Novi
4.9
4.9 (10 ulasan)
Novi
Rp35,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Ihza muhammad
5
5 (18 ulasan)
Ihza muhammad
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Dinanda
5
5 (19 ulasan)
Dinanda
Rp50,000
/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Membuka Wawasan dengan Mengamati Lingkup Setiap Peristiwa Sejarah

Setiap peristiwa sejarah dapat diamati berdasarkan lingkup peristiwanya, dari peristiwa lokal hingga peristiwa global. Dengan memahami lingkup setiap peristiwa, kita dapat mengeksplorasi hubungannya dengan konteks yang lebih luas dan memahami konsekuensi jangka panjangnya.

Sebagai contoh, Revolusi Industri merupakan peristiwa sejarah global yang memiliki dampak besar pada masyarakat dan ekonomi di seluruh dunia. Namun, dampaknya juga dapat diamati secara lokal, seperti perubahan dalam pola pekerjaan dan kehidupan sehari-hari di berbagai negara.

Mengapa Anda Perlu Memahami Sejarah sebagai Peristiwa

Memahami sejarah sebagai peristiwa penting untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia kita dan bagaimana kita menjadi bagian darinya. Dengan mempelajari peristiwa masa lampau, Anda dapat mengidentifikasi pola-pola, menghindari kesalahan yang sama, dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

Mencari Sumber Sejarah yang Benar

Mencari sumber sejarah yang benar adalah langkah penting dalam penelitian sejarah yang akurat dan komprehensif. Dalam era informasi digital saat ini, tersedia banyak sumber, tetapi tidak semuanya dapat diandalkan. Untuk menemukan sumber sejarah yang benar, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting, serta mengetahui di mana mencarinya.

Ciri sumber sejarah yang benar

1. Kredibilitas Penulis

Salah satu ciri utama sumber sejarah yang benar adalah kredibilitas penulisnya. Periksa latar belakang, kualifikasi, dan pengalaman penulis untuk memastikan bahwa mereka memiliki keahlian dan pengetahuan yang relevan dalam subjek yang dibahas. Penulis yang memiliki gelar atau pengalaman akademis dalam sejarah cenderung menghasilkan karya yang lebih terpercaya.

2. Referensi dan Sumber

Sumber sejarah yang benar harus didukung oleh referensi dan sumber yang dapat diverifikasi. Periksa apakah penulis memberikan daftar pustaka yang lengkap atau catatan kaki yang merujuk pada sumber-sumber primer dan sekunder yang relevan. Sumber-sumber primer, seperti dokumen asli atau catatan sejarah kontemporer, memiliki nilai yang lebih tinggi daripada sumber-sumber sekunder.

3. Tinjauan dan Ulasan

Sebelum menggunakan sumber sejarah tertentu, cari tinjauan dan ulasan dari ahli atau akademisi lain tentang karya tersebut. Tinjauan dan ulasan dapat memberikan wawasan tentang kualitas dan keandalan sumber tersebut, serta menunjukkan sudut pandang dan interpretasi yang mungkin ada di dalamnya.

4. Objektivitas dan Kesesuaian

Sumber sejarah yang benar harus memiliki tingkat objektivitas yang tinggi, tanpa bias atau kepentingan tertentu yang memengaruhi narasi atau interpretasi. Selain itu, pastikan sumber tersebut relevan dengan topik atau periode sejarah yang sedang Anda teliti. Sumber yang spesifik dan sesuai dengan bidang penelitian Anda akan lebih bernilai daripada sumber yang umum dan tidak relevan.

5. Akurasi dan Fakta

Periksa akurasi fakta dan informasi yang disajikan dalam sumber sejarah. Sumber yang benar harus didasarkan pada bukti yang kuat dan akurat, dengan menghindari spekulasi atau klaim yang tidak dapat diverifikasi. Perhatikan apakah sumber tersebut memberikan rincian konkret, tanggal, dan konteks yang memadai untuk peristiwa yang dibahas.

Periksa di sini untuk mempelajari sejarah sebagai ilmu

Di Mana Mencari Referensi Sejarah?

Mencari referensi sejarah
Salah satu tempat mencari sumber sejarah adalah perpustakaan

1. Perpustakaan dan Arsip: Perpustakaan dan arsip adalah tempat terbaik untuk mencari sumber sejarah yang lengkap dan beragam. Mereka menyimpan koleksi dokumen asli, buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang relevan untuk berbagai topik sejarah.

2. Situs Web Akademis: Situs web akademis dan repositori online seperti JSTOR, Google Scholar, dan ProQuest menyediakan akses ke jurnal dan artikel ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarah.

3. Museum dan Galeri: Museum dan galeri seni sering memiliki koleksi artefak, artefakx, dan dokumentasi sejarah yang berharga. Kunjungi museum lokal atau situs web mereka untuk mencari sumber-sumber yang relevan dengan topik yang Anda minati.

4. Penerbitan Akademis: Buku-buku dan artikel yang diterbitkan oleh penerbit akademis terkemuka sering kali merupakan sumber sejarah yang dapat diandalkan. Telusuri katalog penerbit seperti Cambridge University Press, Oxford University Press, atau Harvard University Press untuk menemukan karya-karya yang sesuai dengan minat Anda.

5. Sumber Online: Meskipun Anda harus berhati-hati dalam mengevaluasi keandalan sumber online, ada beberapa situs web yang menyediakan sumber sejarah yang berkualitas. Misalnya, Perpustakaan Kongres AS dan British Library memiliki koleksi digital yang mencakup dokumen sejarah, gambar, dan arsip.

Perbandingan Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, dan Ilmu

Untuk memahami sejarah secara utuh, penting bagi kita untuk membedakan antara tiga konsep utama dalam kajian sejarah, yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai ilmu. Ketiganya saling berkaitan, namun memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam memahami masa lalu manusia.

Secara sederhana, kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau disebut sejarah sebagai peristiwa. Sedangkan sejarah sebagai kisah adalah cara manusia menceritakan kembali peristiwa tersebut, dan sejarah sebagai ilmu adalah upaya sistematis untuk meneliti, menafsirkan, serta menyusun peristiwa masa lalu secara ilmiah dan objektif.

  1. Sejarah sebagai Peristiwa: Realitas yang Terjadi di Masa Lampau

Sejarah sebagai peristiwa merupakan dimensi faktual dari sejarah. Ia berisi kejadian nyata yang pernah terjadi dan tidak dapat diubah. Misalnya, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi. Tidak ada versi lain dari peristiwa itu, karena ia merupakan kenyataan historis yang bersifat tetap.

Dalam konteks ilmiah, peristiwa sejarah menjadi objek material dari ilmu sejarah. Artinya, peristiwa itulah yang menjadi bahan dasar bagi para sejarawan untuk dikaji dan diteliti. Karena itulah, ketika kita mengatakan “kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau disebut sejarah sebagai peristiwa”, kita sedang menegaskan aspek realitasnya — bahwa sejarah bukanlah imajinasi atau cerita fiksi, melainkan fakta konkret yang memiliki bukti.

Ciri khas dari sejarah sebagai peristiwa adalah sifatnya yang unik, abadi, objektif, dan penting. Setiap peristiwa hanya terjadi satu kali, tidak bisa diulang, dan membawa pengaruh tertentu terhadap masyarakat. Contohnya, revolusi industri di Eropa tidak bisa terjadi dua kali dengan kondisi yang sama; ia memiliki waktu, tempat, dan konteks tersendiri yang tidak dapat digandakan.

  1. Sejarah sebagai Kisah: Cara Manusia Menghadirkan Kembali Masa Lalu

Jika sejarah sebagai peristiwa menekankan pada kenyataan yang terjadi, maka sejarah sebagai kisah menyoroti bagaimana kenyataan itu disampaikan atau dituturkan. Dalam hal ini, sejarawan, penulis, atau saksi sejarah berperan dalam membangun narasi tentang peristiwa yang sudah berlalu.

Sejarah sebagai kisah sering kali dipengaruhi oleh sudut pandang penulis, nilai-nilai budaya, bahkan konteks sosial pada saat kisah itu ditulis. Misalnya, kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia bisa ditulis dengan berbagai perspektif — dari sudut pandang rakyat, pemimpin nasional, atau bahkan pihak kolonial. Masing-masing kisah menggambarkan realitas yang sama, tetapi dengan penekanan yang berbeda.

Karena sifatnya naratif, sejarah sebagai kisah sering kali dikritik karena mengandung unsur subjektivitas. Namun di sisi lain, di sinilah letak nilai kemanusiaannya. Melalui kisah, sejarah menjadi lebih hidup dan mudah dipahami oleh generasi berikutnya. Kisah membuat peristiwa yang sudah lampau tetap relevan dan bermakna di masa kini.

Dalam pembelajaran sejarah, pendekatan kisah juga penting karena mampu menumbuhkan empati dan imajinasi historis. Ketika siswa membaca kisah perjuangan atau tragedi sejarah, mereka tidak hanya belajar tentang fakta, tetapi juga memahami nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang terkandung di dalamnya.

  1. Sejarah sebagai Ilmu: Upaya Sistematis Menafsirkan Masa Lalu

Selain sebagai peristiwa dan kisah, sejarah juga dapat dipandang sebagai ilmu. Dalam konteks ini, sejarah menjadi disiplin akademik yang memiliki metode ilmiah, teori, dan kerangka analisis. Sejarawan tidak hanya menceritakan kembali apa yang terjadi, tetapi juga berusaha menjelaskan mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi.

Sebagai ilmu, sejarah berusaha menjaga objektivitas dengan mengandalkan bukti-bukti autentik, seperti arsip, dokumen, artefak, surat kabar lama, maupun catatan resmi. Peneliti sejarah menggunakan metode verifikasi sumber untuk memastikan keaslian dan kredibilitas data.

Tujuan akhirnya adalah membangun pemahaman yang rasional dan terukur tentang masa lalu, bukan sekadar mengulang cerita tanpa dasar. Dengan kata lain, sejarah sebagai ilmu berusaha menjembatani antara realitas (peristiwa) dan narasi (kisah) agar menghasilkan pemahaman yang benar.

  1. Hubungan Antara Ketiganya

Ketiga konsep ini — peristiwa, kisah, dan ilmu — memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Sejarah sebagai peristiwa menyediakan bahan dasar berupa fakta nyata; sejarah sebagai kisah menyajikan fakta itu dalam bentuk narasi; dan sejarah sebagai ilmu memastikan bahwa narasi tersebut dibangun dengan metode yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tanpa peristiwa, tidak akan ada kisah untuk diceritakan. Tanpa kisah, peristiwa tidak akan dikenal oleh generasi berikutnya. Dan tanpa ilmu, kisah itu tidak akan bisa diuji kebenarannya. Maka, ketiganya membentuk satu kesatuan yang menjadikan sejarah sebagai bidang pengetahuan yang kaya dan bermakna.

Misalnya, ketika meneliti peristiwa Sumpah Pemuda, sejarawan tidak hanya mencatat tanggal dan tempat kejadian (aspek peristiwa), tetapi juga menulis kisah perjuangan pemuda dalam membangun semangat nasionalisme (aspek kisah), serta menggunakan metode ilmiah seperti studi arsip dan analisis dokumen untuk memastikan keabsahan data (aspek ilmu).

  1. Pentingnya Memahami Ketiga Aspek Ini

Memahami perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa, kisah, dan ilmu membantu kita melihat sejarah secara lebih kritis dan menyeluruh. Kita tidak hanya menerima cerita apa adanya, tetapi juga mampu menilai validitas dan konteksnya.

Di era digital seperti sekarang, di mana informasi begitu mudah disebarkan, kemampuan untuk membedakan antara fakta sejarah dan interpretasi menjadi sangat penting. Banyak narasi yang beredar di media sosial mengklaim diri sebagai “sejarah”, padahal tidak memiliki dasar ilmiah. Dengan memahami bahwa kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau disebut sejarah sebagai peristiwa, kita dapat lebih berhati-hati dalam menerima informasi.

Selain itu, sejarah sebagai ilmu juga mengajarkan kita untuk berpikir analitis dan skeptis terhadap sumber. Sikap ilmiah ini membantu masyarakat untuk tidak mudah terjebak dalam hoaks sejarah atau propaganda ideologis yang sering memanfaatkan peristiwa masa lalu untuk kepentingan tertentu.

Kesimpulan

Mencari sumber sejarah yang benar membutuhkan penelitian dan kritisisme yang cermat. Pastikan untuk memeriksa kredibilitas penulis, referensi, tinjauan, objektivitas, dan akurasi informasi sebelum menggunakan sumber tersebut dalam penelitian atau analisis Anda. Dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tepat, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang masa lalu dan menghargai kompleksitas sejarah manusia.

Mari Belajar Bersama Superprof!

Jangan biarkan sejarah sebagai peristiwa hanya menjadi catatan di buku teks. Bergabunglah dengan Superprof dan temukan guru-guru berkualitas yang akan membantu Anda memahami sejarah dengan cara yang menarik dan menginspirasi. Jadilah bagian dari perjalanan penemuan dan pemahaman, dan mari kita jelajahi bersama warisan yang membentuk kita sebagai manusia

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

5.00 (1 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang