Tersedia guru-guru Allemand terbaik
Magdalena
5
5 (63 ulasan)
Magdalena
Rp125,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Arinda
4.9
4.9 (26 ulasan)
Arinda
Rp125,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Masiga buana juli chrissy
5
5 (77 ulasan)
Masiga buana juli chrissy
Rp85,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Hendrawan
5
5 (21 ulasan)
Hendrawan
Rp85,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Meytasari
5
5 (21 ulasan)
Meytasari
Rp135,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Dimas giri
5
5 (23 ulasan)
Dimas giri
Rp80,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nicken
5
5 (116 ulasan)
Nicken
Rp85,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Michelle
5
5 (31 ulasan)
Michelle
Rp100,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Magdalena
5
5 (63 ulasan)
Magdalena
Rp125,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Arinda
4.9
4.9 (26 ulasan)
Arinda
Rp125,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Masiga buana juli chrissy
5
5 (77 ulasan)
Masiga buana juli chrissy
Rp85,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Hendrawan
5
5 (21 ulasan)
Hendrawan
Rp85,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Meytasari
5
5 (21 ulasan)
Meytasari
Rp135,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Dimas giri
5
5 (23 ulasan)
Dimas giri
Rp80,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Nicken
5
5 (116 ulasan)
Nicken
Rp85,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Michelle
5
5 (31 ulasan)
Michelle
Rp100,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Sejarah dialek bahasa Jerman

Bahasa Jerman adalah bahasa yang beragam dan kaya, yang termasuk dalam rumpun bahasa Jermanik Barat. Bahasa ini pertama kali muncul di Abad Pertengahan dengan fenomena yang bernama ‘pergeseran konsonan High German’, yaitu suatu perubahan bunyi vokal tertentu dan kemudian menghasilkan sebuah bahasa baru yang diikuti oleh terbentuknya beberapa bahasa dan dialek.

Secara singkat, terdapat tiga periode penting yang membentuk perkembangan dan standardisasi bahasa Jerman. Periode pertama, yang dikenal dengan periode Old High German, dimana saat itu penggunaannya lebih banyak secara lisan dengan dialek dan tradisi lisan yang beragam, sedangkan penggunaannya secara tertulis sangatlah sedikit.

Kemudian muncullah periode Middle High German di antara tahun 1050 sampai 1350, dimana ekspansi suku-suku Jerman di sisi timur Kekaisaran Romawi Suci telah menduduki wilayah geografis yang luas, setara dengan negara-negara modern seperti Austria, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Slovenia, Hongaria, dan Rumania; hal ini memicu meningkatknya jumlah penutur bahasa Jerman. Pada periode ini masih terjadi perubahan-perubahan kebahasaan, namun bahasa Jerman sudah mulai dipakai oleh banyak orang dalam urusan-urusan resmi dibandingkan bahasa Latin.

Kemudian, bahasa Jerman Modern diawali dengan periode Early New High German, yakni di antara tahun 1350-1650, oleh seorang ahli bahasa Jerman bernama Wilhelm Scherer. Selama periode ini, dimana Gutenberg muncul sebagai penemu mesin cetak pada tahun 1440 dan memulai Revolusi Percetakan, kemudian munculnya terjemahan vernakular Bibel oleh Luther dari bahasa Latin ke Jerman (tahun 1534) menjadi awal standardisasi penulisan bahasa Jerman dan pergantian bahasa Latin dengan Jerman sebagai bahasa utama di negara-negara Jerman yang merupakan bagian dari Kerajaan Romawi Suci.

Akhirnya, bahasa Jerman tertulis yang standar hanya muncul hingga pertengahan abad kedelapan belas, dikarenakan oleh penggunaannya untuk perdagangan dan pemerintahan oleh Kerajaan Hasburg. Proses standardisasi kemudian dilanjutkan oleh Brothers Grimm dengan karya kamus mereka, dan diikuti oleh Duden Handbook pertama di tahun 1872 yang berisi aturan tata bahasa dan ejaan.

Namun demikian, di saat yang sama ada banyak dialek bahasa Jerman yang juga berkembang dan digunakan di Eropa Tengah dan sebagian Eropa Timur.

Nah, lantas Anda mungkin bertanya apa bedanya bahasa dengan dialek?

Bahasa vs dialek

Dalam ilmu bahasa, berdasarkan penelitian ilmiah tentang bahasa, ada begitu banyak definisi dari bahasa dan dialek. Salah satunya adalah definisi dari seorang fonetis Inggris bernama Henry Sweet, beliau menyatakan: ‘Bahasa adalah ekspresi ide melalui suara-suara yang dirangkai menjadi kata-kata. Kata-kata digabungkan menjadi kalimat, kombinasi ini menjawab bahwa gagasan menjadi pikiran.’ Definisi ini masih kurang jelas bagi kebanyakan orang, dan bahkan bisa saja dipahami sebagai definisi dari dialek.

Lantas, dimana letak perbedaannya?

Dialek merupakan sebuah variasi bahasa yang menunjukkan dari mana seseorang berasal. Kemudian bisa juga diartikan sebagai ragam tuturan yang memiliki tata bahasa dan fonologis, gaya dan ciri linguistik tersendiri, tetapi belum diakui secara resmi sebagai sebuah bahasa. Adapun hal yang bisa membuat suatu dialek diakui sebagai suatu bahasa adalah hal-hal yang terkait dengan aspek politik dan sosial. Dialek berkembang di suatu wilayah tertentu dan membuat suatu bahasa menjadi unik, dimana keunikan ini menunjukkan perbedaan daerah sekaligus budaya dan identitas dari daerah tersebut.

Bahasa Jerman memiliki banyak dialek yang muncul dari Jerman itu sendiri, Austria, dan Swiss. Uniknya, masing-masing memiliki aksen, kosakata, sintaksis, dan masih banyak keunikan tersendiri lainnya!

Cek di sini untuk kursus bahasa jerman di bandung

produk asal jerman
Kata berbahasa Jerman di permukaan baja. Sumber: Unsplash

Ada berapa jumlah dialek bahasa Jerman?

Bahasa Jerman sangatlah beragam, sampai-sampai para peneliti bahasa berhasil mengelompokkannya menjadi 16 kelompok dialek berdasarkan daerahnya, yang totalnya terdiri dari 250 dialek, itupun hanya di Jerman saja! Keberagaman ini erat kaitannya dengan keberadaan suku-suku dan desa-desa Jerman dahulu selama periode pergeseran konsonan High German dan periode migrasi ke bagian Timur.

Di sini, kami ingin memberikan gambaran mengenai 6 bahasa dan dialek Jerman yang paling dominan dan banyak digunakan saat ini: Dialek High German, Low German, Bavarian German, Upper Saxon, Jerman Austria, dan Jerman Swiss.

Saat ini, perbedaannya tidak terlau mencolok karena bahasa Jerman Standar merupakan bahasa politis dan sosial yang digunakan di Jerman, Austria, dan Swiss. Sehingga, mereka bisa saling memahami satu sama lain meskipun terdapat perbedaan dari segi pengucapan, dimana dari segi penulisannya masih tetap sama.

Akan tetapi, jika kita melihat pada bahasa dan dialek yang digunakan secara lisan, disinilah perbedaan dari segi kosakata dan sintaksisnya mulai nampak.

Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, bahasa Jerman memiliki sejumlah dialek, namun bisa kita bedakan menjadi 4 kelompok: Dialek High German, Low German, Bavarian German yang juga dikenal dengan istilah Bayerisch, dan Upper Saxon.

  • Dari keempat kelompok tersebut, dialek High German adalah yang paling dominan dan menonjol karena dialek ini mencakup beberapa dialek yaitu yang dikenal dengan nama Hochdeutsch, yaitu bahasa Jerman Standar-yang paling banyak digunakan di Eropa Tengah dan juga dua dialek lainnya: Central German dan Upper German. Dialek Central German digunakan di Belanda bagian tenggara, Belgia, Luksemburg, dan beberapa daerah di Prancis bagian timur laut, dan Jerman. Sementara itu, dialek Upper German digunakan di Jerman bagian utara, Austria, Lichtenstein, dan daerah-daerah di Swiss dan Italia yang berbahasa Jerman.
  • Low German yang juga dikenal dengan istilah Plattdeutch berasal dari bagian Utara Jerman dan Belanda, dan dialek ini paling mirip dengan dialek Hochdeutsch dalam hal pengucapan, bahkan memiliki struktur penulisan yang sama. Sayangnya, Low German perlahan mulai punah karena jumlah penuturnya terus menurun.
  • Bavarian Geman merupakan dialek dari bagian timur laut, yang memiliki kemiripan dengan bahasa Jerman Standar dari segi penulisan namun sangat jauh berbeda dari segi pengucapan vokal. Di Bavaria, sebagian besar orang berbicara dengan bahasa Bayern dan itulah sebabnya bahasa Jerman Standar (Hochdeutsch) disebut dengan ‘bahasa Jerman tulis’.
  • Dialek Upper Saxon -Sächsisch, banyak digunakan di Saxony, sebuah negara bagian yang terletak di bagian timur Jerman. Bahasa Jerman Standar banyak berasal dari dialek ini, terutama terkait kosakata dan tata bahasanya. Hal ini dikarenakan oleh penggunaan dialek tersebut sebagai dasar dalam awal proses standardisasi bahasa Jerman selama periode Early New High German, dimana saat itu proses standardisasi diawali dengan terjemahan Bibel oleh Martin Luther.
  • Meskipun Bahasa Jerman Standar merupakan bahasa resmi Austria dan terutama digunakan di bidang pendidikan, pengumuman resmi dan media, pada tahun1951 Kementerian Pendidikan, Seni, dan Budaya Austria merumuskan dan menerbitkan standar baru penulisan bahasa Jerman Austria, dan mengakuinya sebagai bahasa resmi Austria. Sehingga, dialek Jerman Austria memiliki kosakata yang unik dan juga berbagai dialek kedaerahan seperti Austro-Bavarian, yang termasuk ke dalam rumpun dialek Upper German dari High German.
  • Seperti halnya negara berbahasa Jerman di sekitarnya, dialek Jerman Standar Swiss yang semata-mata digunakan sebagai bahasa politis dan sosial, sementara dialek Jerman Swiss -Sweizerdeutsch menggabungkan semua dialek yang banyak digunakan di Swiss. Dialek-dialek Jerman Swiss termasuk bagian dari subkelompok High German dan semuanya berasal dari Old Allemmmanic, yang termasuk bagian dari suatu suku dari konfederasi suku Jermanik kuno yang dikenal sebagai Alamanni.

Ini hanyalah ringkasan singkat dari sekian banyak dialek bahasa Jerman yang ada di Eropa Tengah saat ini, namun perlu diketahui bahwa masih ada dialek-dialek lainnya di negara lain. Dialek luar negeri tersebut terutama digunakan oleh penutur bahasa Jerman yang menetap di berbagai belahan dunia terutama selama zaman kolonial atau oleh sebuah komunitas, seperti: dialek Jerman Amana di negara bagian Iowa, Jerman Brazil di dekat Rio Grande do Sul dan Jerman Chili di sepanjang danau Llanquihue. Dialek-dialek tersebut kemudian telah berkembang menjadi suatu dialek bahasa Jerman yang unik berdasarkan daerahnya, bahkan telah memiliki kosakata baru berdasarkan daerahnya masing-masing

Temukan kursus bahasa jerman di jogja di Superprof.

perpustakaan adalah tempat yang bagus untuk belajar bahasa jerman
Seorang wanita melihat-lihat buku di perpustakaan. Sumber: Unsplash

Dialek dan Keberagaman bahasa Jerman

Hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan jika Anda hendak mempelajari suatu bahasa baru, terutama bahasa Jerman adalah perbedaan dan variasi yang dimiliki bahasa tersebut. Apapun dialek yang ingin Anda kuasai, kami sangat menyarankan Anda untuk mulai dari mempelajari High Jerman Standar mengingat dialek itu adalah yang paling banyak digunakan. Seiring berjalannya proses belajar Anda, Anda bisa mempelajari kosakata dan pengucapan dialek yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Semua negara berbahasa Jerman tanpa terkecuali memang banyak menawarkan peluang kerja dan kekayaan budaya, dan dialek-dialek yang ada menjadi bukti keberagaman budaya dan tradisi mereka. Saat mempelajari suatu dialek bahasa Jerman, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apakah Anda butuh suatu dialek tertentu disamping bahasa Jerman Standar, karena akan memudahkan Anda dalam menemukan tutor atau guru yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Anda, memberikan Anda tantangan yang tepat, dan menyesuaikan dengan gaya dan ritme belajar Anda.

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

4.00 (3 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang