Sekarang ini, jumlah penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil survei Badan Pusat Statistik Indonesia di tahun 2020. Tercatat ada lebih dari 136 juta kendaraan beredar di masyarakat. 15 juta lebih dintaranya adalah kendaraan jenis mobil penumpang. Hal tersebut juga hampir sejalan dengan jumlah pemohon kartu SIM. Di tahun yang sama, tercata ada 3 juta lebih pemohon SIM A. Secara tidak langsung, bisa dikatakan bahwa ada 3 juta lebih orang di Indonesia yang sudah bisa atau sedang dalam proses belajar mengemudi.
Berapa usia yang disarankan untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM)?

Beberapa anak muda merasa tidak sabar untuk mulai belajar mengemudi agar bisa lulus ujian SIM dan mengendarai mobil pertama mereka. Namun demikian, di Indonesia usia untuk belajar mengemudi sudah diatur oleh undang-undang. Para remaja bisa mulai mengemudi secara resmi di umur 17 tahun.
Termasuk juga para pelajar yang ingin belajar mengemudi melalui pelatihan atau kursus, mereka harus minimum berusia 17 tahun. Mereka akan belajar mengenai rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, juga praktik langsung di jalan raya.
Terlepas dari usia minimum diatas, tidak ada batasan usia maksimum untuk mendapatkan SIM. Semua yang berusia paling rendah 17 tahun dapat mengikuti tes SIM. Ada beberapa jenis SIM di Indonesia. Ada SIM A, B1, B2, C, dan D. SIM A untuk kendaraan roda 4 (mobil) dengan muatan tidak lebih dari 3500 kg. SIM B1 untuk mobil penumpang dan barang dengan muatan lebih dari 3500 kg. SIM B2 untuk kendaraan alat berat, penarik, atau gandengan. Sedangkan SIM C digunakan untuk pengendara roda dua. Dan SIM D diperuntukkan kepada pengemudi kendaraan khusus (pengemudi disabilitas). Masing-masing jenis tersebut tentu mempunyai praktik ujian yang berbeda. Kartu SIM ini diwajibkan untuk dimiliki oleh semua orang yang berkendara, baik di desa maupun di kota.
Jadi, bisa dikatakan bahwa usia yang cocok untuk mengemudi adalah minimal 17 tahun dan sudah mempunyai SIM. Namun demikian, salah satu keuntungan jika Anda mulai belajar menyetir di usia muda adalah, Anda lebih banyak mempunyai waktu fleksibel untuk belajar. Belum memiliki banyak aktivitas dan pekerjaan yang padat. Namun, yang juga harus diingat bahwa belajar mengemudi itu memang memerlukan waktu tapi tidak mempunyai batas maksimal usia.
Berapa lama kita harus belajar mengemudi agar bisa lulus tes SIM?

Dengan praktik secara langsung kita bisa menjalankan kendaraan dalam waktu satu minggu atau bahkan lebih cepat. Akan tetapi, cara tersebut tidak disarankan bagi Anda yang ingin belajar dengan hasil maksimal.
Pertama-tama, Anda harus tahu bahwa di tempat pelatihan, para pembelajar pengemudi membutuhkan beberapa jam untuk dapat berkendara dengan baik dan benar. Rata-rata mereka membutuhkan minimum 20 jam belajar. Di awal, mereka akan belajar mengenai bagian dan fungsi semua objek yang ada didalam mobil, lalu berkendara di jalan yang cukup sepi secara perlahan, berlanjut ke bagaimana cara memarkir kendaraan, dan terakhir praktik menyetir di jalan raya.
Setiap tempat kursus stir mobil mempunyai tawaran yang berbeda. Para calon pengemudi bisa memilih durasi jam sesuai dengan kebutuhan mereka. Ada yang mengambil kelas cepat dan ada yang memilih kelas biasa. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mahir menyetir dan lulus ujian SIM.
Selain itu, frekuensi yang tersedia di lembaga kursus menyetir juga sangat bervariasi, menyesuaikan dengan pilihan siswanya. Untuk pengemudi pemula, sebaiknya cukup menghabiskan satu sampai tiga jam praktik agar tidak lelah. Lembaga kursus biasanya menyediakan kendaraan model manual ataupun matic.
Setelah siswa cukup mahir, lalu jam belajar bisa ditambah. Hal ini bertujuan agar Anda bisa fokus saat berkendara dalam jangka waktu yang lama. Namun juga tentu saja dengan jeda istirahat untuk sekadar melemaskan otot kaki.
Oleh karena itu, jika memungkinkan Anda bisa belajar menyetir dalam kurun waktu minimal satu setengah sampai dua bulan untuk hasil yang baik. Namun demikian, terlepas dari jumlah jam yang dihabiskan untuk belajar, semua kembali pada diri Anda. Pastikan diri Anda sudah merasa nyaman dan percaya diri sebelum Anda mengikuti ujian pembuatan SIM.
10 kesalahan yang sering dilakukan oleh pengemudi pemula!

Saat kita pertama kali mengemudi, tentu kita cukup sering melakukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa dijadikan pelajaran agar kedepannya kita bisa lebih baik dan lebih mahir lagi dalam menyetir.
- Jaga jarak aman. Diantara kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pengemudi pemula adalah tidak menjaga jarak aman. Padahal, menjaga jarak aman kendaraan itu sangat penting agar terhindar dari kecelakaan. Jarak yang aman adalah ruang yang cukup dan sesuai dengan yang diperlukan oleh pengemudi untuk mengerem dalam keadaan darurat dan tidak menyentuh kendaraan didepannya. Idealnya, jarak tersebut adalah jarak yang ditempuh kendaraan dalam waktu dua detik. Oleh karena itu, jarak ini variatif, menyesuaikan dengan kecepatan kendaraan Anda. Bagaimanapun, jarak ini harus diperhatikan. Bagaimanapun keadaannya.
- Banyak juga pengemudi pemula yang kesulitan untuk mengantisipasi apa yang terjadi di jalan. Memang sulit bagi kita untuk selalu waspada pada hal-hal yang sifatnya mendadak (misal pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang, kendaraan yang tiba-tiba belok tanpa sein, dan lainnya). Namun, melakukan antisipasi itu sangat penting guna menjadi pengemudi yang baik. Oleh karena itu, salah satu bagian penting dari mengemudi adalah belajar mengantisipasi.
- Jangan lupa untuk melihat titik-titik buta (blind spot) juga. Ini termasuk dalam hal refleks yang sering dihiraukan saat seseorang belajar mengemudi. Tidak melihat titik buta adalah kesalahan yang sering dilakukan.
- Kecepatan, hal ini juga termasuk salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat mengemudi. Menyetir terlalu cepat atau terlalu lambat mempunyai konsekuensi masing-masing. Keduanya sama-sama berbahaya bagi pengguna jalan lain.
- Tidak menyalakan lampu sein, ini juga merupakan kasus yang sering terjadi. Menyalakan lampu sein harus dilakukan saat Anda akan berbelok atau hendak berhenti di tepi jalan. Jika lampu terlambat sedikit saja dinyalakan, tentu akan berbahaya untuk kendaraan dibelakang Anda.
- Tidak memperhatikan arahan instruktur dan seringnya terjebak di jalan yang salah. Sangat penting bagi Anda para pengemudi pemula untuk selalu berkonsentrasi dan memperhatikan instruktur.
- Tidak melihat kaca spion.
- Berhenti terlalu mendadak.
- Menggunakan lampu penanda yang salah. Misalkan, lampu sein kiri digunakan saat Anda akan belok kanan dan sebaliknya. Lampu hazard saat Anda dalam posisi darurat, dan lainnya.
Cek di sini untuk kursus mengemudi Bandung
Bagaimana mengatasi rasa takut saat menyetir?

Amaksofobia atau rasa takut yang muncul saat menyetir adalah sebuah realita yang banyak dirasakan oleh beberapa orang. Ketakutan bisa saja muncul akibat rasa trauma ataupun rasa cemas dan kurang percaya diri. Bisa juga dikarenakan sudah lama tidak menyetir, sehingga muncul rasa nervous.
Efek yang ditimbulkan oleh keadaan diatas cukup beragam. Beberapa orang memilih menghindar saat harus menyetir, tremor, bahkan mendadak pusing.
Beberapa tips dibawah mungkin bisa dilakukan bagi Anda yang mengalami gejala- gejala diatas. Bila rasa takut masih belum dalam tahap fobia, sempatkan untuk sesekali praktik menyetir.
- Mungkin terdengar lucu, tapi banyak orang berkata bahwa belajar menyetir akan semakin nyaman jika ditemani oleh orang yang kita sayangi.
- Pengalaman akan membuat Anda nyaman dan semakin percaya diri saat mengantisipasi hal-hal tidak terduga ketika di jalan raya.
- Melakukan gerakan relaksasi sebelum mengemudi. Latihan pernapasan sangat dianjurkan untuk mengurangi stress. Termasuk juga mengemudi di lingkungan yang aman juga akan semakin membuat Anda nyaman.
- Tidak ada kekacauan didalam mobil. Atur interior dan suasana mobil Anda senyaman mungkin, misalkan dengan memutar playlist lagu favorit Anda dan jangan lupa memasang pengharum kesayangan Anda juga.
- Terakhir, jika Anda merasakan takut yang berlebihan, Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog atau melakukan hipnoterapi.
Sekarang Anda sudah tahu semua cara belajar mengemudi dengan kondisi terbaik, bukan!












