Anda tentu pernah berdiri di dekat api kemudian badan Anda terasa lebih hangat, bukan? Atau membuat kopi panas dan mengaduknya dengan sendok, lalu lama-kelamaan sendok tersebut menjadi panas. Hal-hal tersebut terjadi karena ada perpindahan kalor dari tempat yang panas ke tempat yang dingin.
Pada artikel ini, kita akan membahas tentang perpindahan kalor, mecam-macam perpindahan kalor beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari, dan contoh soal beserta pembahasannya untuk menghitung perpindahan panas.
Apa Itu Kalor?

Energi Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari benda dengan suhu lebih tinggi ke benda dengan suhu lebih rendah. Ketika dua benda dengan suhu berbeda bersentuhan, maka akan terjadi perpindahan energi panas dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Dalam proses ini, energi kalor adalah energi yang berperan dalam menaikkan atau menurunkan suhu benda.
Kalor juga bisa mengubah wujud suatu benda. Misalnya, ketika es batu meleleh menjadi air, proses tersebut melibatkan perpindahan energi kalor. Karena bentuknya adalah energi, maka satuan kalor dalam SI adalah Joule (J). Namun, dalam kehidupan sehari-hari, satuan kalor yang sering digunakan adalah kalori (cal).
Dalam konversi satuan, 1 kalori setara dengan 4,186 joule. Jadi, ketika kita mengukur energi kalor, kita bisa menggunakan salah satu dari dua satuan tersebut tergantung konteksnya.
Rumus Energi Kalor Yang Wajib Diketahui

Memahami konsep kalor sangat penting dalam studi fisika, terutama saat membahas energi panas dan perpindahannya. Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. Pemahaman ini akan lebih lengkap jika kita juga menguasai berbagai rumus kalor, yang mencakup persamaan dasar, kalor jenis, kapasitas kalor, asas Black, kalor lebur, dan kalor uap. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang rumus-rumus kalor dan aplikasinya:
1. Persamaan Kalor
Persamaan dasar untuk menghitung kalor, yaitu jumlah energi panas yang diserap atau dilepaskan oleh suatu zat ketika terjadi perubahan suhu, persamaan kalor dapapt dihitung dengan rumus Q = m × c × ΔT yang mana:
- Q: Kalor atau energi panas yang diserap atau dilepaskan (Joule atau J)
- m: Massa benda atau zat (kilogram atau kg)
- c: Kalor jenis benda atau zat (J/kg°C)
- ΔT: Perubahan suhu (°C), yang merupakan selisih antara suhu akhir dan suhu awal (ΔT = T_akhir - T_awal)
Contoh Soal:
Misalkan, berapa banyak energi yang dibutuhkan untuk memanaskan 5 kg air dari suhu 20°C hingga 60°C? Jika diketahui kalor jenis air adalah 4.186 J/kg°C.
Diketahui:
- m = 5 kg
- c = 4.186 J/kg°C
- ΔT = 60°C - 20°C = 40°C
awab:
Q = m × c × ΔT
Q = 5 kg × 4.186 J/kg°C × 40°C
Q = 83720 Joule atau 83.720 J
Jadi, energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air tersebut adalah 83.720 Joule.
2. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah besarnya kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kilogram zat tersebut sebesar 1 derajat Celsius (°C). Kalor jenis suatu zat biasanya berbeda-beda, tergantung pada sifat materialnya. Misalnya, air memiliki kalor jenis yang lebih tinggi dibandingkan dengan logam seperti besi. Ini berarti air membutuhkan lebih banyak energi kalor untuk menaikkan suhunya.
Satuan kalor jenis dalam SI adalah joule per kilogram derajat Celsius (J/kg°C). Satuan ini menunjukkan bahwa setiap kilogram dari suatu zat memerlukan sejumlah energi tertentu dalam bentuk joule untuk setiap kenaikan suhu 1°C.
Contoh Satuan Kalor Jenis:
- Kalor jenis air: 4.186 J/kg°C
- Kalor jenis besi: 450 J/kg°C
- Kalor jenis aluminium: 900 J/kg°C
Rumus Kalor Jenis:
c = Q / (m × ΔT)
Keterangan:
- c: Kalor jenis (J/kg°C atau kal/gr°C)
- Q: Kalor yang diterima atau dilepaskan (J)
- m: Massa zat (kg)
- ΔT: Perubahan suhu (°C)
Contoh Soal Cara Menghitung Kalor Jenis:
Jika 1000 J energi panas diterima oleh 0,5 kg besi yang menyebabkan suhu besi naik sebesar 5°C, berapa kalor jenis besi tersebut?
Diketahui:
- Q = 1000 J
- m = 0,5 kg
- ΔT = 5°C
Jawab:
c = Q / (m × ΔT)
c = 1000 J / (0,5 kg × 5°C)
c = 400 J/kg°C
Kalor jenis besi dalam kasus ini adalah 400 J/kg°C.
3. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor menunjukkan jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda dengan massa tertentu sebesar 1°C. Konsep ini berbeda dari kalor jenis karena kapasitas kalor bergantung pada massa benda tersebut.
Rumus Kapasitas Kalor:
C = m × c
Atau
Q = C × ΔT
Atau
C = Q / ΔT
Keterangan:
- C: Kapasitas kalor (J/°C atau kal/°C)
- m: Massa benda (kg)
- c: Kalor jenis (J/kg°C atau kal/g°C)
- Q: Kalor yang diterima atau dilepaskan (J)
- ΔT: Perubahan suhu (°C)
Contoh Soal:
Jika kapasitas kalor sebuah panci besi adalah 900 J/°C dan panci ini dipanaskan hingga terjadi kenaikan suhu sebesar 50°C, berapa jumlah kalor yang diserap?
Diketahui:
- C = 900 J/°C
- ΔT = 50°C
Jawab:
Q = C × ΔT
Q = 900 J/°C × 50°C
Q = 45000 J
Jadi, kalor yang diserap oleh panci tersebut adalah 45.000 Joule.
4. Asas Black
Asas Black, yang dikemukakan oleh Joseph Black, adalah hukum dasar dalam perpindahan kalor. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat bersuhu lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh zat bersuhu lebih rendah saat terjadi perpindahan panas tanpa adanya kehilangan energi ke lingkungan.
Rumus Asas Black:
m₁ × c₁ × ΔT₁ = m₂ × c₂ × ΔT₂
5. Kalor Lebur
Kalor lebur adalah energi yang dibutuhkan untuk mengubah wujud suatu zat dari padat menjadi cair pada suhu tetap. Ini biasanya terjadi pada titik lebur zat tersebut, seperti saat es mencair menjadi air pada suhu 0°C.
Rumus Kalor Lebur:
Q = m × L
Keterangan:
- Q: Jumlah kalor yang diperlukan (Joule)
- m: Massa zat (kg)
- L: Kalor lebur (J/kg)
Contoh Soal:
Berapa banyak energi yang diperlukan untuk mencairkan 2 kg es?
Diketahui:
- m = 2 kg
- L = 334.000 J/kg
Jawab:
Q = m × L
Q = 2 kg × 334.000 J/kg
Q = 668.000 J
Jadi, energi yang dibutuhkan untuk mencairkan 2 kg es adalah 668.000 Joule.
6. Kalor Uap
Kalor uap adalah energi yang diperlukan untuk mengubah zat dari cair menjadi gas pada suhu tetap, seperti pada titik didih air. Proses ini juga dikenal sebagai penguapan.
Rumus Kalor Uap:
Q = m × U
Keterangan:
- Q: Energi kalor yang diperlukan (J)
- m: Massa zat (kg)
- U: Kalor uap (J/kg)
Kalor uap untuk air adalah sekitar 2.257.000 J/kg pada 100°C.
Contoh Soal:
Berapa banyak energi yang diperlukan untuk menguapkan 1,5 kg air pada suhu 100°C?
Diketahui:
- m = 1,5 kg
- U = 2.257.000 J/kg
Jawab:
Q = m × U
Q = 1,5 kg × 2.257.000 J/kg
Q = 3.385.500 J
Jadi, energi yang dibutuhkan untuk menguapkan 1,5 kg air adalah 3.385.500 Joule.
Macam-Macam Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor adalah fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kalor, atau energi panas, selalu bergerak dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor ini dapat terjadi melalui tiga mekanisme utama: konduksi, konveksi, dan radiasi. Setiap mekanisme memiliki karakteristik dan perhitungan yang berbeda, sehingga penting untuk memahaminya lebih mendalam.
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat itu sendiri. Proses ini terjadi terutama pada zat padat, terutama yang bersifat konduktor, seperti logam. Dalam konduksi, panas merambat dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah melalui getaran partikel-partikel atom dalam zat tersebut.
Sebagai contoh, bila kita memanaskan ujung logam, ujung lainnya juga akan ikut panas meskipun logam tersebut tidak bergerak. Fenomena ini terjadi karena kalor bergerak melalui zat padat dari satu partikel ke partikel lainnya. Proses ini umumnya berlangsung dalam logam karena logam adalah penghantar panas yang baik (konduktor).
Contoh Peristiwa Konduksi dalam Kehidupan Sehari-Hari:
- Knalpot motor panas saat mesin dinyalakan: Ketika mesin motor hidup, panas dari mesin mengalir melalui knalpot logam yang menyebabkan seluruh knalpot menjadi panas.
- Tutup panci menjadi panas saat memasak: Ketika memasak, panas dari api merambat melalui logam panci dan menyebabkan seluruh permukaan tutup panci menjadi panas.
- Gelas panas saat diisi kopi panas: Saat kita memegang gelas yang berisi cairan panas, panas dari minuman tersebut merambat melalui gelas ke tangan kita.
- Mentega meleleh di wajan yang panas: Panas dari wajan menyebabkan mentega yang bersentuhan langsung dengannya meleleh karena perpindahan kalor secara konduksi.
Rumus Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Perpindahan kalor melalui konduksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
- Q: Kalor (Joule)
- t: Waktu (sekon)
- k: Konduktivitas termal (W/m.K)
- A: Luas penampang (m²)
- ΔT: Perubahan suhu (K)
- l: Panjang bahan (m)
2. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat itu sendiri. Proses ini biasanya terjadi pada zat cair atau gas, di mana partikel yang panas akan naik, dan partikel yang lebih dingin akan turun untuk menggantikannya. Proses ini menciptakan sirkulasi yang disebut arus konveksi.
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan suhu yang menyebabkan perbedaan densitas dalam fluida. Saat bagian fluida yang lebih panas naik, fluida yang lebih dingin akan menggantikannya, sehingga terjadi sirkulasi yang merata.
Contoh Peristiwa Konveksi dalam Kehidupan Sehari-Hari:
- Gerakan naik-turun air saat dipanaskan: Ketika kita memanaskan air di dalam panci, air yang lebih panas akan naik ke atas dan air yang lebih dingin akan turun ke bawah, menciptakan gerakan sirkulasi.
- Gerakan kacang hijau saat dipanaskan: Saat kacang hijau direbus, kacang-kacang tersebut naik dan turun mengikuti arus konveksi yang terjadi dalam air mendidih.
- Asap cerobong pabrik: Asap dari cerobong pabrik akan membumbung tinggi karena partikel asap yang panas lebih ringan daripada udara dingin di sekitarnya.
- Balon udara yang dipanaskan: Udara panas di dalam balon udara menyebabkan balon tersebut naik karena udara panas memiliki densitas yang lebih rendah dibandingkan udara dingin di sekitarnya.
Rumus Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Perpindahan kalor melalui konveksi dapat dihitung dengan rumus berikut:

Keterangan:
- Q: Kalor (Joule)
- t: Waktu (sekon)
- h: Koefisien konveksi (W/m².K)
- A: Luas permukaan (m²)
- ΔT: Perubahan suhu (K)
3. Radiasi

Radiasi adalah proses perpindahan panas dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, tanpa membutuhkan zat perantara. Hal ini berarti radiasi dapat terjadi bahkan di ruang hampa. Proses radiasi memungkinkan panas bergerak dari satu objek ke objek lainnya melalui gelombang elektromagnetik, seperti sinar inframerah atau cahaya.
Contoh perpindahan panas secara radiasi dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika kita merasakan panas dari matahari meskipun kita berada di luar angkasa yang tidak memiliki medium udara.
Contoh Peristiwa Radiasi dalam Kehidupan Sehari-Hari:
- Panas matahari sampai ke bumi: Energi panas dari matahari sampai ke bumi melalui ruang hampa, tanpa memerlukan medium seperti udara atau air.
- Menetaskan telur dengan lampu: Lampu menghasilkan panas yang memanaskan telur, yang kemudian menyebabkan telur menetas.
- Mengeringkan pakaian di bawah sinar matahari: Cahaya matahari membawa panas yang membantu menguapkan air dari pakaian yang basah.
- Tubuh terasa hangat saat dekat dengan api: Kita bisa merasakan panas dari api unggun meskipun kita tidak menyentuhnya langsung, karena panas tersebut dipancarkan melalui radiasi.
Rumus Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan kalor melalui radiasi dapat dihitung dengan rumus berikut:

Keterangan:
- Q: Kalor (Joule)
- t: Waktu (sekon)
- e: Emisivitas (nilai antara 0 dan 1)
- σ: Konstanta Stefan-Boltzmann (5.67 × 10⁻⁸ W/m².K⁴)
- A: Luas permukaan (m²)
- T: Suhu (Kelvin)
Nah, itulah pembahasan macam-macam perpindahan kalor beserta contohnya dalam kehidupan. Ternyata tanpa kita sadari, ada banyak perpindahan kalor yang terjadi di sekitar kita. Pelajari materi fisika di artikel kami lainnya di website Superprof. Namun, jika Anda merasa kesulitan memahami konsep-konsep fisika seperti kalor jenis, konduksi, konveksi, dan radiasi, tak ada salahnya Anda mencoba tutor privat dari Superprof untuk membantu Anda menguasai materi dengan lebih mudah dan efektif. Dengan tutor yang berpengalaman, Anda akan mendapatkan penjelasan yang lebih rinci dan bimbingan yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar Anda. Temukan tutor fisika terbaik di Superprof sekarang juga dan tingkatkan pemahaman Anda!
Silakan baca juga tulisan kami tentang momen inersia dan konsep hukum archimedes!