Saat merangkai kata-kata untuk mengekspresikan pikiran dan ide, jarang sekali untuk kita memikirkan darimana kata-kata itu berasal dan bagaimana kata-kata itu bermunculan. Bahkan biasanya kita tidak memikirkan urutan kata dalam kalimat atau apakah ini kata kerja atau kata benda yang sebaiknya digunakan untuk memulai sebuah kalimat.
Jika Anda ingin mengajukan pertanyaan; tata bahasa Inggris menuntut awalan “Do” agar dapat memulai kueri. Tapi hal itu tidak selalu digunakan dalam percakapan sehari-hari, biasanya cukup dengan mengandalkan nada tinggi untuk menunjukkan pertanyaannya.
"You want to have a go at it?” atau “Apakah Anda ingin mencobanya?” Dengan dua kata terakhir bernada tinggi, pertanyaan dapat diterima oleh lawan bicara.
Cara kita menggunakan bahasa dan bagaimana penggunaan bahasa memengaruhi perkembangan bahasa itu sendiri, termasuk dalam bahasa Korea.
Sebelum memulai penjelajahan kata dan frasa Korea, Superprof berusaha menjelaskan bagaimana bahasa Korea dan keberagaman ini berasal, serta bagaimana bahasa ini berubah dari waktu ke waktu.
Asal Usul Kata-Kata Korea
Jika berbicara tentang akar dari bahasa Korea tidak ada penjelasan yang pasti hingga saat ini dan telah melewati perdebatan panjang. Ada yang berpendapat bahwa bahasa Korea adalah anggota keluarga Altaik, beberapa berpendapat merupakan anggota dari bahasa-bahasa Austronesia. Dan uniknya juga ada yang mengatakan bahwa bahasa Korea memiliki akar yang sama dengan bahasa-bahasa Dravidian di selatan India dan Srilanka.
Tapi pada akhirnya, bahasa Korea juga didefiniskan sebagai bahasa isolat, yakni satu-satunya bahasa dari keluarga bahasa Korionik.

Meskipun masyarakat Korea telah memiliki bahasa lisan sendiri yang digunakan sejak awal, namun abjad dan sistem penulisan bahasa korea masih menggunakan aksara Tiongkok.
Sebelum adanya Hangeul atau abjad bahasa Korea seperti yang kita kenal saat ini, masyarakat menggunakan aksara Tiongkok klasik yang disebut Hanja. Hanja merupakan aksara Hanzi dari Tiongkok yang digunakan dalam bahasa Korea dengan pengucapan bahasa Korea. Hanya saja tak semua masyarakat Korea memahami karakter tersebut karena memang sangat banyak, cukup rumit dan tidak adanya akses untuk membantu mereka belajar. Aksara Tiongkok ini hanya dapat dijangkau oleh keluarga kerajaan dan golongan bangsawan sehingga banyak masyarakat Korea pada saat itu buta huruf.
Melihat kondisi tersebut, Raja Sejong dan beberapa ilmuwan menciptakan aksara Korea asli yang disebut Hangeul pada tahun 1443. Raja Sejong ini merupakan Raja Sejong Yang Agung dan raja keempat dari Dinasti Joseon yang memerintah Korea kala itu. Sistem alfabet Korea dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan orang-orang Korea dan melambangkan bunyi Korea yang mudah dipelajari. Pada awalnya, hangeul disebut humonminjeongeum (훈민정음) yang berarti ‘bunyi yang tepat untuk mengajari rakyat’.
Hangeul sendiri terdiri dari 24 abjad sederhana (14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal) yang mudah dipelajari oleh setiap golongan. Tak hanya digunakan di Korea, nyatanya ada satu wilayah di Indonesia yang juga menggunakan aksara Hangeul. Aksara ini kemudian membentuk kata-kata Korea dan terus berkembang.
Cek di sini untuk kursus bahasa korea
Pola Kalimat Bahasa Korea
Dalam banyak bahasa, sintaks atau urutan kata mengikuti pola yang sama: subjek-kata kerja-objek.
Jika dalam bahasa yang kita gunakan sehari-hari lebih umum untuk mengikuti pola kalimat DM, yakni diterangkan-menerangkan, misalnya “rumah kecil” kata rumah diterangkan oleh kata kecil dan sebaliknya kata kecil menerangkan bahwa rumah tersebut kecil. Sementara, pola kalimat demikian tidak berlaku dalam bahasa Korea yang menggunakan pola kalimat MD (menerangkan-diterangkan). Misalnya saat Anda ingin menuliskan atau mengucapkan “orang Korea” dalam penulisan atau pelafalan bahasa Korea dibalik menjadi “Korea orang”.
Kalimat bahasa Korea memiliki struktur “Subjek+Predikat” serta “Subjek+Objek+Predikat”. Dalam susunan kalimat bahasa Korea dipelrukan partikel penanda subjek atau penanda topik dan penanda objek, serta diperlukan juga perubahan kata kerja atau kata sifat dalam bentuk dasar (bentuk kamus) ke dalam bentuk formal atau informal ketika digabungkan dalam sebuah kalimat. Selain itu, jika subjek dalam kalimat sudah jelas siapa atau apa, maka partikel petunjuk subjek pun dapat dihilangkan.
Dalam bahasa Korea, kalimat sederhana dapat terdiri dari beberapa unsur partikel berikut:
- Partikel penanda Topik(은/는)
- Partikel penanda Subjek(이/가)
- Partikel penanda Objek(을/를)
- Partikel penanda akhir kalimat(이다)
Untuk memperjelas bentuk kalimat sederhana dalam pola kalimat bahasa Korea, mari kita lihat beberapa contoh berikut
- Subjek Predikat
Saya makan : 저는 먹습니다 : cô-neun môk-seum-ni-da
- Subjek Objek Predikat
Saya nasi makan : 저는 밥을 먹습니다 : cô-neun pa-beul môk-seum-ni-da
- Subjek Keterangan Predikat
Saya di kantin makan : 저는 매점에서 먹습니다 : cô-neun mæ-jôm-e-sô môk-seum-ni-da
- Subjek Keterangan Objek Predikat
Saya di kantin nasi makan : 저는 매점에서 밥을 먹습니다 : cô-neun mæ-jôm-e-sô pa-beul môk-seum-ni-da
Periksa di sini untuk kursus bahasa korea di Palembang

Perbedaan mendasar dari bagaimana membentuk kalimat dalam bahasa Korea merupakan tantangan tersendiri bagi kita yang terbiasa menggunakan susunan kalimat berkebalikan. Jika Anda memiliki dasar bahasa Jepang, bahasa Korea tidak jauh berbeda. Kendati demikian, semua bahasa tentu memiliki karakternya masing-masing yang unik untuk kita pelajari bersama.
Yang menarik, bahasa Korea memiliki sistem honorifik yang cukup rumit dan berpengaruh terhadap cara kita untuk berkomunikasi. Orang-orang Korea terkenal sangat menghormati orang yang lebih tua, maka dalam berkomunikasi mereka menggunakan ucapan serta bahasa yang tepat tergantung pada situasi dan lawan bicaranya. Jika salah sedikit saja dalam menggunakan sistem honorifik, Anda bisa saja dinilai kurang sopan.
Jika ini cukup sulit untuk Anda pahami, jangan ragu untuk meminta bantuan guru privat bahasa Korea profesional agar dapat memacu kemajuan Anda dengan cepat.
Cek di sini untuk kursus bahasa korea di Jakarta
Kata-kata Korea Yang Harus Anda Ketahui
Sekarang kita telah bersama mengetahui darimana dan bagaimana bahasa dan kata-kata Korea lahir, serta mari kita lihat bagaimana kata-kata itu kemudian digunakan.
Sistem Honorifik
Selain bahasa Korea sebagai bahasa yang juga paling banyak digunakan di dunia, sistem honorifik yang digunakan dalam percakapan bahasa Korea cukup menantang untuk dipelajari.
Sistem honorifik di Korea dikenal dengan sebutan 경어법 (dibaca: gyeongobob) atau bisa juga disebut dengan 존댓말 (dibaca: jondaemal). Menggunakan sistem honorifik berdasar pada situasi dan hubungan Anda dengan lawan bicara. Jika Anda ragu tentang honorifik mana yang seharusnya Anda gunakan, lebih aman untuk menggunakan honorifik umum yang sopan untuk digunakan oleh semua golongan. Sistem honorifik dapat dibagi dalam beberapa golongan berikut:
- Honorifik berdasarkan subjek yang ditandai dengan penanda akhir –시 (dibaca: si). Digunakan saat berhadapan dengan orang yang lebih tua atau kedudukan sosial yang lebih tinggi. Penanda akhir tersebut dapat diubah menjadi –세요 (dibaca: seyo) atau –셨어요 (dibaca: syosoyo). Misalnya;
어머니, 무슨 일이세요? (omoni, museum iriseyo?) = Ibu, ada apa?
Untuk menunjukkan penghormatan kepada ibunya, pembicara menggunakan penanda akhir yang sebenarnya secraa harfiah tidak merubah arti sesungguhnya.
- Honorifik berdasarkan objek yang menggunakan kata kerja yang memiliki bentuk spesial untuk penghormatan. Contohnya kata kerja 부탁드립니다 (dibaca: butakderimnida) merupakan bentuk sopan dari kata kerja 부탁하다 (dibaca: butakhada) yang berarti ‘memohon’.
- Kata benda honorifik yang memiliki makna penghormatan. Misalnya, kata benda honorific 성함 (dibaca: seongham) yang merupakan bentuk kata benda penghormatan dari kata 이름 (dibaca: ireum) yang memiliki arti nama.
- Partikel honorifik yang umumnya digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih senior dengan maksud meninggikan, seperti partikel –께 (dibaca: kke).
Kosakata Salam dan Sapaan
Salam dan sapaan merupakan ucapan yang sering digunakan dalam banyak situasi, termasuk di Korea.
- Annyeonghaseyo yang berarti halo/hai, apa kabar/selamat pagi; siang; sore
- Annyeonghasimnikka juga berarti halo/hai, apa kabar/selamat pagi; siang; sore, tapi digunakan dalam kondisi yang lebih formal
- Atau sapaan untuk teman yang sudah lama tidak bertemu menggunakan kata ‘oraenmanieyo’ yang sama artinya dengan ‘long time no see’
- Untuk menanyakan kabar secara formal, Anda juga dapat menggunakan ‘eotteokhe jinaeseyo?’
Dalam situasi yang sama, Anda dapat gunakan’jal janesseoyo’ untuk menanyakan apakah lawan bicara dalam kabar yang baik. Dan untuk menanyakan balik bagaimana kabar lawan bicara, gunakan ‘(nama lawan bicara) ssi do jal jinaejyo?’ yang berarti ‘apakah kamu juga dalam kabar baik?’.
Kata Penting Lainnya
Berkisar tentang kosakata yang paling umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, seperti:
- 안녕히 가세요 - dibaca "Annyeonghi kaseyo" artinya selamat jalan
- 안녕히 계세요 - dibaca "Annyeonghi kyeseyo" artinya selamat tinggal
- 감사합니다 dibaca “Kamsahamnida” artinya Terima kasih
- 죄송합니다 dibaca “Choesonghamnida” artinya Mohon maaf
- 사람 살려 ! - dibaca "Saram sallyeo" artinya Tolong !
- 식사 하십시오 - dibaca "Siksa hasipsio" artinya selamat makan
- 또 만납시다 - dibaca "Tto manapsida" artinya sampai bertemu lagi
Tentu saja daftar kami tidak dapat menjelaskan semua secara adil. Tapi sekarang Anda dapat melakukan percakapan sederhana dengan rekan Korea Anda, meski mungkin Anda tetap memerlukan latihan lebih banyak.
Perlu diketahui bahwa angka-angka Korea juga sama pentingnya dalam mempelajari bahasa Korea.

Frasa Korea yang Harus Anda Ketahui
Sekarang setelah mengetahui beberapa salam dan sapaan maupun kosakata dasar dalam bahasa Korea, mari merangkai percakapan sederhana menggunakan bahasa Korea.
Saat bertemu dengan penutur asli Korea dan berhadapan langsung dengan kita yang berparas jauh berbeda dengan masyarakat setempat, jangan kaget saat mereka bertanya pada Anda 한국말을 할 수 있어요? yang dibaca
Han-guk-mal-eul-hal-su-iss-eo-yo atau apakah Anda bisa berbicara bahasa Korea? Dan Anda bisa menjawabnya dengan 저는 한국말 조금 밖에 못해요 (Jeo neun hangukmal jeogeum bakke mothaeyo) yang berarti ‘Saya hanya bisa sedikit bahasa Korea’. Atau jika Anda memang mengerti bagaimana harus berbicara dalam bahasa Korea, maka jawablah dengan 이해해요 (Ihaehaeyo) yang berarti ‘Saya mengerti’.
Atau mungkin percakapan sederhana seperti 이름이 뭐예요? (ireumi mwoyeyo?) yang berarti ‘Siapa nama Anda?” dan Anda bisa menjawab 저는 루디예요 (jeoneun rudiyeyo) “Saya adalah Rudi” misalnya. Kemudian mereka mungkin akan kembali bertanya 어디에서 왔어요? (eodieseo wasseoyo?) yang berarti Darimana asalmu? Dan jawablah dengan 저는 인도네시아 사람 이에요 (Jeo neun Indonesia saram ieyo) atau Saya orang Indonesia.
Bahasa Korea sangat kaya dengan konteks, tekstur, sejarah dan variasi; tidak heran Anda ingin mempelajari semuanya.
Untuk berbicara bahasa Inggris dengan baik, kita tidak perlu tahu bahwa kata-kata bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin, Prancis, dan Jerman. Dalam aspek yang sama, bahasa Inggris berbeda secara substansial dengan bahasa Korea; bahasa yang Anda harus tahu dari mana kata-kata itu berasal sehingga Anda dapat memahaminya, mengucapkannya, dan menulisnya dengan benar.
Sekarang, temukan lebih banyak tentang mempelajari dasar-dasar bahasa Korea.