Dari tahun 2017 sampai 2020, ada lebih dari 3 juta orang mengajukan pembuatan SIM kategori A di Indonesia. Hal ini berdasarkan survei Badan Pusat Statistik tahun 2020. Untuk mendapatkan sim A, pertama Anda harus memenuhi persyaratan administrasi terlebih dahulu, dalam hal ini Anda harus menyiapkan surat keterangan sehat, hasil psikotest, dan sebagainya. Selanjutnya, Anda wajib mengikuti tes teori. Setelah dinyatakan lulus tes teori berlanjut pada tes praktik. Jika rangkaian tersebut berhasil Anda lalui, maka Anda dinyatakan lulus dan mendapatkan SIM A.
Sangat penting bagi Anda memahami kesalahan umum yang sering dilakukan pengemudi pemula!
Berapa usia legal untuk mengikuti ujian SIM?

Sebelum mengetahui pada usia berapa kita dianjurkan untuk mengemudi, ada baiknya kita juga tahu berapa usia legal minimum untuk lulus SIM. Undang-Undang juga sudah mengatur bahwa usia minimal bagi pemohon SIM adalah 17 tahun. Walaupun demikian, bisa juga seseorang yang berusia 16 tahun mulai belajar menyetir, dengan catatan didampingi oleh instruktur ataupun seseorang yang memang sudah ahli.
Biasanya, seseorang yang mengikuti kursus stir mobil di sebuah lembaga kursus harus berusia minimum 17 tahun atau mendekati ( 15, 16 tahun) untuk bisa mulai belajar. Setelah dinyatakan lulus dari lembaga kursus mengemudi, kita akan mendapatkan surat keterangan (sertifikat) sebagai tanda bahwa kita pernah mengikuti kelas mengemudi. Namun tentunya, Anda tetap disarankan untuk langsung mengajukan permohonan ujian SIM agar lebih tenang dan nyaman saat mengemudi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 36 tahun 1994 tentang Pendidikan Mengemudi Kendaraan Bermotor, Pasal 13 ayat 1, jumlah jam pelajaran seseorang mengemudi kendaraan bermotor paling sedikit adalah 80 jam. Ketetapan tersebut dijadikan acuan oleh beberapa lembaga kursus mengemudi sampai sekarang.
Dapatkan SIM jika Anda mulai membutuhkannya.
Setelah kita mengetahui bahwa tidak ada batasan maksimal dalam permohonan SIM, beberapa orang memilih tidak terburu buru untuk membuatnya. Ada yang baru mengajukan di usia dua puluh, tiga puluh, empat pulu, bahkan lebih dari lima puluh tahun.
Biasanya, orang-orang yang pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan menyetir cenderung melewatkan ujian SIM, padahal menurut undang-undang setiap orang yang mengemudikan kendaraan wajib melengkapi diri dengan surat-surat termasuk SIM. Selain itu, di beberapa kasus, SIM juga berguna sebagai kartu identitas pengganti kartu tanda penduduk.
Oleh karena itu, tidak ada batasan usia untuk mulai mengemudi. Apalagi, ada beberapa perusahaan atau instansi yang menjadikan SIM sebagai syarat administrasi pada recruitment pegawai mereka. Untuk itu, sungguh tidak ada ruginya jika kita mempunyai SIM.

Salah satu keuntungan jika Anda memiliki SIM adalah Anda akan merasa lebih tenang dan nyaman saat berkendara, karena paling tidak kemampuan mengemudi Anda sudah teruji dan diakui secara hukum. Selain itu, Anda juga menjadi warga negara yang baik dan taat peraturan. Ditambah, jika misal terjadi kecelakaan di jalan raya, sedangkan Anda lupa membawa KTP, maka SIM akan sangat berguna sebagai tanda pengenal Anda.
Karena alasan inilah, banyak anak muda memilih belajar mengemudi saat masih remaja. Dan di usia 17 tahun mereka langsung mendaftarkan diri untuk ikut ujian SIM. Karena bagi mereka, dengan memiliki SIM paling tidak mereka memiliki kebebasan untuk menggunakan kendaraan dimanapun dan kapanpun.
Ikuti ujian SIM, ketika Anda merasa siap.
Mengemudi bukanlah hal yang menyenangkan bagi semua orang dan juga bukan suatu bakat alami dari Tuhan. Belajar dan latihannya membutuhkan proses yang cukup panjang sampai orang bisa percaya diri mengemudi di jalan raya. Yang paling penting adalah, saat di dalam mobil dan mengemudi kita harus merasa nyaman dan percaya diri.
Oleh karena itu, tidak ada gunanya mengikuti ujian SIM dengan buru-buru. Apalagi tanpa persiapan yang matang. Karena, jika Anda gagal di jadwal pertama, maka Anda harus menunggu jadwal selanjutnya sesuai dengan ketetapan pihak yang berwenang, begitu seterusnya sampai batas kesempatan habis.
Tombol starter, kegunaan dasbord, penggantian gigi, pedal gas dan rem, ukuran kendaraan merupakan hal-hal pokok yang harus Anda ketahui sebelum mendaftar ujian SIM. Oleh karena itu, saran terbaik adalah Anda wajib memperhatikan dengan baik semua arahan dan instruksi dari instruktur Anda. Jika Anda memang sudah siap ujian, maka tentu instruktur Anda akan segera memberikan rekomendasi.
Mulailah dengan mempelajari rambu lalu lintas.
Belajar mengemudi tidak bisa dilakukan hanya dalam satu malam. Prosesnya bisa diawali dengan mempelajari aturan-aturan yang berlaku di jalan raya. Rambu-rambu lalu lintas, aturan kendaraan prioritas, marka jalan, penggunaan lampu adalah contoh dari banyaknya hal yang harus Anda pelajari sebelum berkendara di jalan raya.
Dengan demikian, jika memungkinkan Anda dapat mulai belajar di usia 15-16 tahun dengan dampingan instruktur. Melalui gambar, Anda bisa mempelajari bermacam kondisi juga peraturan-peraturan mengemudi di jalan raya. Persiapan teori ini sangat penting sebelum mulai belajar praktik.
Mempelajari rambu-rambu lalu lintas mungkin agak lama. Anda harus meluangkan waktu untuk bisa belajar teori dengan sangat baik. Membaca dan menghafal bisa menjadi metode belajar yang Anda gunakan. Bagi orang yang sudah berusia belajar teori seperti diatas memang cukup membosankan. Apalagi bagi yang hanya memiliki sedikit waktu luang.
Cek di sini untuk kursus mengemudi Bandung

Bisakah kita mulai mengemudi tanpa mengenal rambu?
Untuk memulai kursus dan praktik mengemudi sesegera mungkin, terkadang banyak orang yang abai untuk belajar secara teori. Padahal, beberapa teori dasar mengemudi berhubungan langsung dengan peraturan perundang-undangan.
Mengetahui teori rambu-rambu lalu lintas sangat dianjurkan guna menghindari kecelakaan karena ketidaktahuan. Di jalan, para pengemudi dan pengendara harus berbicara dengan bahasa (isyarat rambu) yang sama. Untuk itu, memahami bahasa tersebut adalah syarat mutlak untuk bisa berkendara tanpa kecelakaan.
Namun, berada dibalik kemudi dan praktik secara teratur tentu bisa membantu untuk memahami rambu-rambu dengan cepat. Oleh karena itu, jika Anda sudah belajar teori dalam beberapa waktu, Anda bisa langsung latihan praktik dengan didampingi instruktur.

Kesimpulan: apakah ada batasan usia untuk belajar mengemudi?
Kekurangan biaya, terbatasnya waktu, belum merasa butuh, merupakan sekian dari banyaknya alasan bagi seseorang untuk mengabaikan skill mengemudi. Usia 30 tahun, 50 tahun, atau bahkan 18 tahun semua memiliki peraturan dan hak yang sama dalam proses belajar mengemudi.
Terkadang lebih mudah untuk belajar menyetir di pedesaan daripada di kota. Oleh karena itu, menunggu dalam waktu yang lama untuk mendapatkan surat izin mengemudi bukanlah hal yang buruk. Asalkan Anda punya banyak waktu tentu saja.
Dan mungkin inilah perbedaan terbesar antara pembelajar pemuda dan sudah berusia. Antara belajar teori dan praktik, keduanya membutuhkan niat dan waktu yang tidak sebentar, kesiapan, dan evaluasi yang berulang. Untuk itu, pastikan diri Anda mempunyai itu semua guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Mendapatkan SIM sesegera mungkin adalah salah satu cara “menyingkirkan” pesaing kerja. Mengapa demikian? Karena di era sekarang, beberapa perusahaan atau instansi menjadikan SIM sebagai syarat administratif penerimaan karyawan baru. Jadi, Anda akan dengan mudah bisa langsung memasukkan SIM ke dalam CV Anda. Walaupun demikian, memulai ujian terlalu dini juga bukan hal yang baik. Tergantung pada kesiapan fisik juga psikis orang itu sendiri.
Setiap orang berhak untuk menganggap bahwa mempunyai SIM itu penting. Begitupun sebaliknya.
Dan Anda, sudahkah mempunyai surat izin mengemudi (SIM)?









