Membaca Al-Qur'an dengan benar dan sesuai kaidah adalah kewajiban setiap Muslim. Salah satu aspek penting dalam membaca Al-Qur'an adalah tajwid, yang merupakan ilmu untuk mempelajari cara membaca huruf-huruf Al-Qur'an dengan tepat. Di dalam tajwid, terdapat berbagai macam hukum yang mengatur cara pengucapan setiap huruf. Salah satunya adalah hukum bacaan mad.
Hukum bacaan mad memiliki peran yang sangat vital dalam memastikan setiap kata dalam Al-Qur'an dibaca dengan jelas dan benar. Teruma ketika sholat. Oleh karena itu, pemahaman tentang macam-macam hukum mad menjadi sangat penting. Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai macam hukum bacaan mad dalam tajwid, serta contoh-contoh bacaan mad yang harus kita ketahui.
Pengertian Mad dalam Tajwid
Mad dalam tajwid merujuk pada bacaan yang dipanjangkan. Pada dasarnya, mad adalah perpanjangan suara pada huruf-huruf tertentu yang diikuti dengan tanda harakat tertentu. Pada umumnya, bacaan mad ini dilakukan dengan memperpanjang bunyi vokal huruf tertentu selama durasi yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Macam-Macam Hukum Bacaan Mad
Secara garis besar, hukum bacaan mad dalam tajwid dibagi menjadi dua kategori utama: Mad Thabi’i (mad asli) dan Mad Far’i (mad tambahan). Keduanya memiliki ciri khas dan aturan bacaan yang berbeda-beda. Mari kita bahas lebih lanjut macam macam mad dan contohnya:
Mad Thabi’i (Mad Asli)
Mad Thabi’i adalah jenis bacaan mad yang terjadi secara alami dan tidak memerlukan sebab khusus. Bacaan ini terjadi ketika huruf yang memiliki harakat (fathah, kasrah, atau dhommah) diikuti dengan huruf yang memiliki harakat sejenis, yaitu fathah + alif, kasrah + ya, dan dhommah + wau.
Contoh Mad Asli:
QS. An-nas ayat 4:
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ
QS. Al-maidah ayat 13:
وَجَعَلْنَا قُلُوْبَهُمْ
QS. Ali ‘Imran ayat 3:
مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ
Mad Far’i
Berbeda dengan mad thabi’i, mad far’i adalah jenis mad yang muncul karena ada sebab atau hukum tertentu. Berikut adalah macam-macam mad far’i yang perlu kita ketahui:
Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttasil terjadi ketika huruf mad bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Menurut hukum tajwid, bacaan mad wajib muttasil harus dipanjangkan, dan durasi bacaannya adalah antara 4 hingga 5 harakat.
Contoh Mad Wajib Muttasil:
QS. Al-bayyinah ayat 5:
حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰ
QS. Al-bayyinah ayat 7:
اُولٰۤىِٕكَ هُمْ
QS. Al-ahzab ayat 4:
اَدْعِيَاۤءَكُمْ اَبْنَاۤءَكُمْۗ
Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfisil terjadi ketika huruf mad bertemu dengan hamzah, namun terpisah dalam dua kata. Hukum bacaan mad ini memiliki durasi sekitar 4 hingga 5 harakat.
Contoh Mad Jaiz Munfasil:
QS. Al-bayyinah ayat 5:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ
QS. Al-baqarah ayat 9:
وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ
QS. Al-haqqah ayat 12:
وَّتَعِيَهَآ اُذُنٌ
Mad Arid Lissukun
Mad arid lissukun terjadi ketika ada huruf mad yang diikuti oleh huruf lain yang memiliki sukun, dan setelah itu terjadi waqaf (berhenti). Durasi bacaan mad arid lissukun ini bisa bervariasi, yakni 2, 4, atau bahkan 6 harakat tergantung pada keadaan.
Contoh Mad Arid Lissukun:
QS. Al-an’am ayat 1:
بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ
QS. Al-fathihah ayat 3:
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
QS. Al-Jatsiyah ayat 2:
مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ
Jangan lupa untuk mempelajari rukun iman dalam Islam
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad lazim mutsaqqal kilmi terjadi ketika huruf mad asli bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Durasi bacaan untuk mad lazim mutsaqqal kilmi ini adalah sekitar 6 harakat.
Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi:
QS. AL-fatihah ayat 7:
وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ
QS. Al-haqqah ayat 2:
مَا الْحَاۤقَّةُۚ
QS. Al-haqqah ayat 3:
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحَاۤقَّةُۗ
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad lazim mukhaffaf kilmi terjadi ketika huruf mad bertemu dengan huruf berharakat sukun dalam satu kata. Durasi bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi adalah 6 harakat.
Contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi:
QS. Yunus ayat 91:
اٰۤلْـٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ
QS. Yunus ayat 51:
اٰۤلْـٰٔنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهٖ
Mad Layyin
Mad layyin terjadi ketika huruf yang berharakat fathah atau dammah bertemu dengan huruf ya atau wau bertanda sukun, dan di depannya ada waqaf. Durasi bacaan mad layyin ini bisa 2, 4, atau 6 harakat.
Contoh Mad Layyin:
QS. Qurays ayat 2:
وَالصَّيْفِۚ
QS. Qurays ayat 3:
هٰذَا الْبَيْتِۙ
QS. Qurays ayat 4:
وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍࣖ
Mad Shilah Qashirah
Mad shilah qashirah terjadi ketika huruf ha dhamir (ه) berharakat kasrah atau dhammah, berada di antara dua huruf yang berharakat. Durasi bacaan untuk mad shilah qashirah biasanya adalah 2 harakat.
Contoh Mad Shilah Qashirah:
QS. An-nazi’at ayat 40:
مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ
QS. Al-qari’ah ayat 9:
فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌۗ
Mad Shilah Thawilah
Mad shilah thawilah terjadi ketika huruf ha dhamir (ه) bertemu dengan hamzah setelahnya. Durasi bacaan untuk mad shilah thawilah adalah antara 4 hingga 5 harakat, karena terdapat pertemuan antara ha dan hamzah.
Contoh Mad Shilah Thawilah:
QS. Al-baqarah ayat 255:
مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا
QS. Al-balad ayat 7:
اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ
Mad Badal
Mad badal terjadi ketika dua huruf hamzah (ء) bertemu dalam satu kalimat. Salah satu dari dua hamzah tersebut berharakat, sedangkan hamzah yang lainnya adalah sukun. Durasi bacaan mad badal adalah 2 harakat.
Contoh Mad Badal:
QS. Al-baraqah ayat 8:
مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ
QS. Al-baraqah ayat 13:
اٰمَنَ النَّاسُ
Mad Farqi
Mad farqi terjadi ketika mad badal bertemu dengan tasydid (ـّـ), yaitu adanya pertemuan antara mad dengan huruf yang memiliki harakat tasydid. Bacaan mad farqi ini harus dipanjangkan hingga 6 harakat.
Contoh Mad Farqi:
QS. An-naml ayat 59:
ءٰۤاللّٰهُ خَيْرٌ
QS. Yunus ayat 59:
قُلْ ءٰۤاللّٰهُ اَذِنَ لَكُمْ
Mad Tamkin
Mad tamkin terjadi ketika huruf ya (ي) atau wau (و) berharakat tasydid atau kasrah, bertemu dengan huruf ya atau wau berharakat sukun. Durasi bacaan mad tamkin ini adalah 2 harakat.
Contoh Mad Tamkin:
QS. ‘Ali Imran ayat 20:
وَالْاُمِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْۗ
QS. ‘Ali Imran ayat 75:
قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ
Mad Iwad
Mad iwad terjadi ketika bacaan tanwin dihentikan (waqaf), dan tanwin tersebut dibaca panjang seperti harakat fathah biasa dengan durasi 2 harakat. Bacaan ini seringkali dijumpai ketika ada waqaf setelah tanwin.
Contoh Mad Iwad:
QS. Al-kafh ayat 1:
وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًاۜ
QS. Al-kafh ayat 3:
مّٰكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
Mad Lazim Harfi Mutsaqqal
Mad lazim harfi mutsaqqal terjadi di awal surat, di mana ada huruf mad yang bertemu dengan huruf sukun yang diidghomkan (tasydid) dalam bentuk huruf saja (huruf fawatihus suwar). Durasi bacaannya adalah 6 harakat.
Contoh Mad Lazim Harfi Mutsaqqal:
QS. Maryam ayat 1:
كۤهٰيٰعۤصۤۚ
QS. Al-qalam ayat 1:
نۤۚ
Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Mad lazim harfi mukhaffaf juga terjadi di awal surat, dengan huruf mad bertemu dengan huruf sukun yang tidak diidghomkan (tidak ada tasydid). Durasi bacaannya lebih singkat, yakni 2 harakat.
Contoh Mad Lazim Harfi Mukhaffaf:
QS. Yasin ayat 1:
يٰسۤۚ
Qs. Thaha ayat 1:
طٰهٰۚ
Belajar Ilmu Tajwid di Superprof Sekarang!
Tajwid adalah salah satu ilmu penting dalam agama Islam, dan memahami hukum bacaan mad adalah kunci untuk membaca Al-Qur'an dengan benar. Dengan mempelajari hukum-hukum mad ini, kita dapat menjaga keaslian bacaan dan menghindari kesalahan Ketika kita membaca al-qur’an. Jangan lupa juga untuk mempelajari hukum mim mati ketika membaca Al-Qur'an.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang ilmu tajwid dan hukum bacaan mad secara mendalam, tidak ada cara yang lebih baik daripada belajar langsung dengan pengajar yang berpengalaman. Superprof menyediakan berbagai pilihan pengajar privat pendidikan agama Islam yang siap membantu Anda memahami tajwid dengan cara yang lebih sistematis dan terstruktur.
Jangan ragu untuk mencari pengajar yang sesuai dengan kebutuhan Anda di Superprof. Dengan pembelajaran privat, Anda bisa mendapatkan perhatian khusus untuk memahami hukum bacaan mad dan seluruh aspek penting dalam tajwid. Mulailah perjalanan belajar Anda dan tingkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an Anda dengan lebih efektif dan menyenangkan!
Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda
Loading...
