Puisi merupakan salah satu karya sastra yang banyak dicintai penggemarnya. Tentu saja, keindahan dan kekuatan kata-kata yang tersusun secara rapi dalam bait-bait puisi mampu memukau hati pembaca dan pendengar. Puisi seringkali menjadi wadah ekspresi perasaan, pemikiran, serta imajinasi sang penyair, menciptakan pengalaman estetika yang mendalam. Kekuatan puisi terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan emosi, menyentuh relung hati, dan merangsang imajinasi. Ini mengapa puisi dapat dengan mudah menemukan penggemarnya.
Bagi Anda yang ingin belajar membuat puisi, tidak hanya pemilihan kata yang tepat ada beberapa unsur pembangun puisi yang perlu diperhatikan. Unsur-unsur puisi ini begitu penting menjadikan puisi terdengar indah dan memiliki sejuta makna. Secara garis besar, unsur unsur puisi terbagi menjadi unsur intrinsik puisi dan unsur ekstrinsik puisi. Dan dari masing-masing unsur pembangun puisi ini terdapat beberapa elemen penting. Tulisan ini sedikit banyak akan membantu Anda memahami apa itu puisi serta mengetahui unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi.
Anda juga dapat belajar materi bahasa Indonesia lainnya bersama kursus privat Superprof.
Cek di sini untuk mengetahui apa itu teks deskripsi
Pengertian Puisi

Di Indonesia, kita memiliki banyak penyair puisi yang telah menghasilkan karya-karya fenomenal dan terkenal. Sebut saja Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Joko Damono, dan masih banyak lagi yang lainnya. Karya dari tokoh-tokoh tersebut sudah sering kita kenal, dan masing-masing dari mereka memiliki gaya bahasanya sendiri saat menciptakan dan membacakan puisi.
Lantas, apa pengertian dari puisi?
Puisi berasal dari bahasa Yunani, yaitu poet yang berarti orang yang mencipta sesuatu lewat imajinasi pribadi. Imajinasi pribadi maksudnya puisi merupakan karya yang benar-benar dihasilkan oleh seseorang berdasarkan pada pengalamannya dan belum pernah dibuat sebelumnya.
Puisi adalah bentuk seni sastra yang menggunakan bahasa dan kata-kata secara kreatif untuk mengungkapkan perasaan, gagasan, atau pengalaman melalui ritme, suara, makna, dan citra. Puisi memanfaatkan keindahan kata-kata untuk menciptakan kesan dan emosi yang mendalam pada pembaca atau pendengar. Puisi dapat membahas berbagai topik, seperti cinta, alam, kehidupan, atau politik.
Di sisi lain, pengertian puisi menurut para ahli didefinisikan melalui berbagai sudut pandang. berikut pengertiannya:
1. James Reeves (Sastrawan Inggris)
Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.
2. Usman Awang (Sastrawan Malaysia)
Puisi bukanlah suatu nyanyian orang putus asa yang mencari ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.
3. Putu Arya Tirtawirya (Sastrawan Indonesia)
Puisi ialah suatu ungkapan secara implisit dan samar, maknanya yang tersirat, dan kata-katanya condong pada makna konotatif.
4. H.B. Jassin (Kritikus Sastra Indonesia)
Puisi adalah karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Puisi juga memiliki beragam bentuk, seperti puisi lama atau tradisional, puisi baru, dan puisi lirik. Setiap bentuk puisi memiliki karakteristik uniknya sendiri, baik dalam hal struktur maupun gaya bahasa yang digunakan.
Ciri khas puisi terletak pada keindahan bahasa yang digunakan, yang mampu menggugah emosi dan imajinasi pembaca. Selain itu, puisi juga memiliki ritme dan irama yang khas, melalui penyusunan larik dan suku kata yang terikat oleh irama tertentu.
Ciri lain dari puisi adalah efisiensi dalam penggunaan kata-kata. Puisi mampu menyampaikan pesan dan makna yang dalam dengan menggunakan jumlah kata yang sangat terbatas. Puisi juga menggunakan perangkat sastra seperti metafora dan simbol, yang memperkaya dan menghidupkan makna puisi.
Puisi juga memiliki berbagai jenis, diantaranya adalah;
puisi lirik yang umumnya berisi perasaan, pikiran, dan emosi penulis.
puisi naratif yang berisi cerita atau narasi tertentu. Puisi narasi atau sering disebut juga dengan puisi epik adalah bentuk puisi yang lebih panjang dan menceritakan kisah atau peristiwa secara detail.
puisi elegi yang biasanya ditulis untuk mengenang sesuatu atau seseorang yang telah tiada. Dll.
Periksa di sini untuk mengetahui pengertian dari resensi buku
Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi sebagai karya sastra. Unsur intrinsik puisi ini masih terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu unsur fisik puisi dan unsur batin puisi.
Unsur Fisik Puisi
Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum terdapat 6 unsur fisik puisi, yaitu diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, dan topografi. Berikut penjelasannya :
- Diksi
Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi.
- Imaji
Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).
- Kata Konkret
Kata kongkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berhubungan dengan kata kiasan atau lambang.
- Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau majas adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering digunakan Pada puisi misalnya seperti retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain.
- Rima
Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada akhir baris puisi. Sementara ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.
- Tipografi
Tipografi atau perwajahan adalah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.
Cek di sini jika ingin mengetahui tentang contoh surat dinas
Unsur Batin Puisi
Unsur batin puisi merupakan unsur yang berkaitan dengan batin dalam pembacaan puisi. Secara umum ada 4 unsur batin puisi yakni tema, rasa, nada, dan amanat.
- Tema
Tema adalah unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan dan garis besar dari isi puisi tersebut.
- Rasa
Rasa atau feeling pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman, dan psikologi penyair.
- Nada
Yang dimaksud nada atau suasana pada puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca, bisa dengan nada menggurui, mendikte, nada sombong, nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca.
- Amanat
Pada puisi, amanat atau tujuan merupakan pesan yang terkandung di dalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung atau tidak langsung.
Periksa di sini untuk mengetahui apa itu Gurindam
Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang berada di luar puisi, yaitu latar belakang dari pengarang. Terdapat banyak macam unsur ekstrinsik puisi, antara lain aspek historis, psikologis, pendidikan, sosial budaya, religi atau keyakinan yang dianut. Unsur ekstrinsik puisi ini menjadikan sebuah puisi memiliki ciri khas dengan puisi lainnya.
- Aspek historis, mengacu pada unsur kesejarahan yang terkandung dalam puisi.
- Aspek psikologis, mengacu pada aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.
- Aspek religi, mengacu pada keyakinan maupun tema yang diangkat dalam puisi oleh pengarang.
Untuk membantu Anda memahami kembali unsur pembangun puisi di atas, coba perhatikan salah satu contoh puisi terkenal dari penyair legendaris Indonesia dan tentukan unsur unsur puisinya!
Aku - Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi









