Ketika ada seseorang yang telah meninggal, hal yang perlu kita lakukan pada orang yang telah meninggal tersebut adalah mengembalikannya kembali dengan menguburkannya ke tanah. Agama Islam memiliki berbagai aturan dalam segala aspek  kehidupan, termasuk dalam hal bagaimana memperlakukan jenazah. Sebelum jenazah mulai dikuburkan wajib hukumnya untuk memandikan jenazah serta menyalatkan jenazah dahulu.

Tahukah Anda bagaimana niat sholat mayit dan cara sholat jenazah perempun maupun sholat jenazah laki laki? Meskipun hal ini tidak sering dilakukan, tapi sebagai umat Muslim penting bagi kita memahami cara mensholatkan sesama muslim baik laki-laki maupun perempuan.

Salat jenazah merupakan shalat yang dijalankan untuk mendo’akan seorang muslim atau muslimah yang telah meninggalkan dunia teruntuk laki-laki maupun perempuan, orang dewasa juga anak-anak.

Shalat jenazah ini hukumnya wajib kifayah, yaitu sebuah kewajiban yang secara pelaksanaannya dapat tercukupi bilamana telah dijalankan oleh sebagian kaum muslimin. Akan tetapi, jika tidak ada satupun yang menjalankannya maka seluruh kaum berdosa. Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan kepada umat muslim untuk memperbanyak jemaah yang akan menyalati jenazah.

Untuk membantu Anda belajar, teruslah membaca!

Jika Anda kesulitan dalam memahami materi pelajaran, bergabunglah dengan kursus privat Superprof.

Cek di sini untuk mempelajari cara sholat taubat

Tersedia guru-guru Pendidikan Agama Islam terbaik
Abbas m ibn
4.9
4.9 (16 ulasan)
Abbas m ibn
Rp70,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Sahla
4.7
4.7 (64 ulasan)
Sahla
Rp50,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Hasyim asy'ari, lc
5
5 (44 ulasan)
Hasyim asy'ari, lc
Rp60,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Indi fitriani
4.9
4.9 (36 ulasan)
Indi fitriani
Rp50,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Sasti
4.9
4.9 (16 ulasan)
Sasti
Rp45,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Rendi
5
5 (208 ulasan)
Rendi
Rp95,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Irma
4.9
4.9 (19 ulasan)
Irma
Rp50,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Fahmi bashar, mpd
4.9
4.9 (27 ulasan)
Fahmi bashar, mpd
Rp70,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Abbas m ibn
4.9
4.9 (16 ulasan)
Abbas m ibn
Rp70,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Sahla
4.7
4.7 (64 ulasan)
Sahla
Rp50,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Hasyim asy'ari, lc
5
5 (44 ulasan)
Hasyim asy'ari, lc
Rp60,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Indi fitriani
4.9
4.9 (36 ulasan)
Indi fitriani
Rp50,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Sasti
4.9
4.9 (16 ulasan)
Sasti
Rp45,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Rendi
5
5 (208 ulasan)
Rendi
Rp95,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Irma
4.9
4.9 (19 ulasan)
Irma
Rp50,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Fahmi bashar, mpd
4.9
4.9 (27 ulasan)
Fahmi bashar, mpd
Rp70,000
/Rp/jam
Gift icon
Kursus pertama gratis!
Mulai

Memahami Cara Sholat Jenazah

hukum sholat janazah
Sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah, tapi penting bagi setiap umat muslim untuk memahami bacaan dan tata caranya.

Mengenai keutamaan dalam shalat Jenazah, dijelaskan di dalam beberapa hadits seperti berikut:

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW  bersabda,

مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ  . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ  مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ

“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai dimakamkan, maka baginya dua qirath.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dengan dua qirath?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Dua qirath itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari  dan Muslim )

Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda:

« مَنْ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ وَلَمْ يَتْبَعْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ فَإِنْ تَبِعَهَا فَلَهُ قِيرَاطَانِ ». قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ « أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ ».

“Barangsiapa yang shalat jenazah dan tidak ikut mengiringi jenazahnya, maka baginya (pahala) satu qirath. Jika sampai mengikuti jenazahnya, maka baginya (pahala) dua qirath.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qirath?” “Ukuran yang paling kecil dari dua qirath adalah seperti gunung Uhud”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim).

Dengan demikian perlu dipahami bahwa memahami cara sholat jenazah ini penting bagi setiap muslim.

Berikut adalah beberapa syarat sholat jenazah:

  • Jenazah telah dimandikan/disucikan dari najis, baik tubuh, kafan, hingga tempatnya.
  • Orang yang mensholati telah memenuhi syarat sah sholat.
  • Jika jenazah hadir, posisi orang yang sholat (mushalli) harus berada di belakang jenazah. Jenazah laki-laki dibaringkan dengan posisi kepala berada di sebelah Utara, dengan munfarid berdiri lurus dengan kepala jenazah.
  • Jenazah perempuan peletakannya sama dengan jenazah laki-laki tapi imam atau munfaridnya berdiri lurus dengan pantat jenazah.
  • Tidak ada penghalang antara keduanya, jika jenazah berada di dalam keranda, maka keranda tersebut tidak boleh dipaku.
  • Jika jenazah hadir, maka orang yang mensholati juga harus hadir di tempat tersebut.

Teruslah membaca untuk memahami bacaan sholat jenazah dan cara sholat jenazah yang benar!

Periksa di sini jika ingin mengetahui cara mandi wajib

Tata Cara Sholat Jenazah perempuan dan Tata Cara Sholat Jenazah Laki Laki

ciri khas sholat janazah
Sholat jenazah dilakukan dalam posisi berdiri tanpa adanya ruku’, i’tidal, maupun sujud.

Shalat jenazah meski jarang dilakukan, perlu kita ketahui rukun dan tata cara melaksanakannya. Secara teknis tata cara shalat jenazah berbeda dengan tata cara shalat pada umumnya, karena tidak ada gerakan ruku’, i’tidal, dan sujud. Berikut penjelasan selengkapnya.

Niat.

Niat ini dilafalkan dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram, seperti halnya yang berlaku dalam melaksanakan niat pada shalat fardhu. Adapun lafal niat sholat jenazah laki-laki jika dilakukan sendiri adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ عَلَى هٰذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ
Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.

Ketika shalat sendirian dan jenazah berkelamin perempuan, lafal niat yang diucapkan sebagai berikut:

أُصَلِّي عَلَى هٰذِهِ الـمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.

Cek di sini untuk mengetahui nama-nama asmaul husna beserta artinya

Ketika shalat jenazah berjamaah dan menjadi makmum, maka melafalkan niat berikut ini, baik jenazah laki-laki ataupun perempuan:

أُصَلِّيْ عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ مَأْمُومًا فَرْضًا لله تَعَالَى

Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’âlâ.

Berdiri.

Shalat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab shalat jenazah tergolong shalat fardhu, sedangkan setiap shalat fardhu wajib dilaksanakan dengan cara berdiri. Namun bila seseorang tidak mampu berdiri, maka ia dapat melaksanakan shalat jenazah dengan cara duduk, seperti halnya ketentuan yang terdapat dalam shalat lima waktu.

Takbir empat kali.

Termasuk dalam hitungan empat takbir adalah takbiratul ihram. Shalat jenazah menjadi tidak sah jika jumlah takbir yang dilakukan kurang dari empat takbir. Disunnahkan ketika membaca takbir agar mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua pundak, persis seperti yang dilakukan tatkala shalat lima waktu.

Membaca Surat al-Fatihah.

Membaca Surat al-Fatihah dilakukan setelah takbir pertama (takbiratul ihram). Sebaiknya dalam membaca Surat al-Fatihah agar suara dilirihkan, sekiranya bacaan tetap terdengar oleh dirinya sendiri, meskipun shalat jenazah dilakukan di malam hari. Disunnahkan sebelum membaca Surat al-Fatihah agar membaca ta’awwudz menurut qaul ashah (pendapat terkuat), tapi tidak disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Shalat jenazah sebaiknya dilakukan secara ringkas, sedangkan doa iftitah dianggap terlalu panjang untuk dibaca dalam shalat jenazah (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 1, halaman 342).

Membaca Shalawat.

Bacaan shalawat ini dibaca setelah takbir kedua. Bacaan minimal shalawat yang mencukupi dalam sahnya shalat jenazah sebagai berikut;
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aalii sayyidinaa muhammad
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.

Sedangkan bacaan shalawat yang paling sempurna adalah bacaan Shalawat Ibrahimiyah, yakni shalawat yang dibaca ketika tasyahud akhir dalam shalat fardhu lima waktu.

Mendoakan jenazah.

Mendoakan jenazah ini dilakukan setelah takbir ketiga. Doa untuk jenazah laki-laki

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Allahhummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fuanhu.

Artinya: "Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."
Sedangkan minimal bacaan doa ketika jenazah perempuan adalah membaca doa berikut:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

Allahhummaghfir laha warhamha wa'aafiha wa'fuanha
Artinya: "ya allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."

Jika ingin membaca doa yang lebih sempurna, maka ketika jenazah berkelamin laki-laki maka dianjurkan membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allâhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr
Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.

Sedangkan ketika jenazah berkelamin perempuan, maka dianjurkan membaca doa berikut ini:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr
Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.

Ketika selesai membaca doa di atas, dilanjutkan dengan takbir yang keempat. Setelah takbir keempat ini, disunnahkan untuk membaca doa berikut ini.

Doa untuk jenazah laki-laki

اللهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Bacaan latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinaa ba'dahu wagfirlana wa lahu
Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

Untuk jenazah perempuan:

اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Bacaan latin: Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba'daha waghfirlana walaha

Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

Membaca salam.

Membaca salam ini dilakukan setelah melaksanakan takbir yang keempat dan setelah membaca doa yang dilafalkan setelah takbir keempat. Jika ia membaca doa sunnah itu. Bacaan salam pada shalat jenazah ini persis seperti bacaan salam yang dibaca pada shalat fardhu lima waktu.

Setelah memahami bacaan, niat, dan tata caranya tersebut, Anda dapat mengamalkannya disaat sesama muslim meninggal dunia.

Belajar lebih mudah dan menyenangkan bersama Superprof.

Periksa di sini untuk mengetahui cara sholat maghrib

Apa Anda menyukai artikel ini? Berikan penilaian Anda

5.00 (1 nilai)
Loading...

Kurniawan

Seseorang yang senang berbagi ilmu dan pengetahuan yang diharapkan akan bermanfaat bagi banyak orang