A. Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi
Apa itu buku fiksi?
Buku fiksi merupakan sebuah buku yang berisi cerita yang tidak nyata. Dapat dikatakan bahwa buku fiksi adalah hasil jenis buku karangan hasil imajinasi atau khayalan penulis. Buku fiksi tidak memerlukan pertanggung-jawaban atas realita fakta dan kebenaran suatu cerita. Meski bukan cerita nyata, cerita fiksi dalam buku fiksi dapat membuat pembaca larut dalam alur cerita. Tentu ini tergantung dari kepandaian penulis dalam membuat alur cerita, pemilihan diksi kata, dan sentuhan emosi yang mampu membius para pembaca. Contoh buku fiksi yang paling banyak kita temui adalah novel, komik, dongeng, cerita pendek, puisi, hikayat, dan lain-lain.
Sedangkan buku non fiksi adalah buku yang berisi cerita non fiksi atau bukan fiksi. Artinya berkebalikan dengan buku fiksi yang mengacu pada imajinasi dan khayalan penulis, buku nonfiksi adalah buku yang pembuatannya mengacu pada data dan fakta sehingga cerita atau kejadian di dalamnya merupakan hal yang benar-benar terjadi. Itulah perbedaan buku fiksi dan non fiksi yang paling mendasar.

Dalam hal ini seorang penulis buku non fiksi harus bertanggung jawab terhadap semua isi dalam buku baik pemikiran, informasi, data, dan cerita yang tersajinya. Contoh buku nonfiksi yang sering kita temui, antara lain yaitu buku pelajaran, esai, dokumenter, artikel ilmiah, biografi, opini, laporan ilmiah, ensiklopedia, dan lain-lain.
Tetapi jika kamu menemukan suatu buku yang berisi cerita atau sejarah yang didukung oleh data dan riset, tidak serta merta itu digolongkan kedalam buku nonfiksi ataupun fiksi. Maka ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat mengidentifikasi sebuah karya buku. Hal utama yang menjadi indikator sebuah buku tergolong kedalam fiksi atau nonfiksi adalah unsur penyusunnya. Maka sangat penting untuk mempelajari unsur buku fiksi dan non fiksi.
Pahami juga pengertian konjungsi temporal untuk menambah pengetahan Anda!
B. Unsur-unsur Buku Fiksi Dan Non Fiksi
Buku Fiksi
Sebuah buku akan disebut buku fiksi jika mengandung unsur-unsur berikut.
1. Tema
Bagian ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan pedoman jalannnya cerita. Dalam karya tulis, tema sejajar dengan topik pokok. Seperti apapun alur cerita, penulis akan berpedoman pada tema tersebut sehingga tidak melenceng teralu jauh dari bahasan cerita
2. Penokohan atau Perwatakan
Unsur penting lainnya adalah penokohan/perwatakan. Perwatakan dari tokoh ini menjadi senjata penulis untuk membuat pembaca tertarik. Melalui perwatakan, penulis dapat menuliskan pesan moral sehingga dalam sebuah cerita tokoh yang berkarakter jahat sama pentingnya dengan tokoh berkarakter baik.
Terdapat tiga jenis karakter dalam cerita fiksi. Protagonis adalah tokoh dengan karakter baik, dan antagonis adalah tokoh dengan watak jahat. Ada juga tokoh tritagonis yang memiliki peranan sebagai karakter pembantu tokoh utama.
3. Bahasa yang Digunakan
Bahasa dalam sebuah buku fiksi biasanya disajikan dalam bentuk konotatif. Artinya kata yang digunakan adalah kata yang memiliki arti kiasan atau bukan makna yang sebenarnya. Tujuan digunakannya bahasa konotif adalah untuk menambahkan unsur keindahan sastra kedalam cerita. Karena pada dasarnya buku fiksi ditulis untuk menghibur pembaca.
Beberapa gaya bahasa dalam buku fiksi bisa berupa majas, baik jenis majas hiperbola maupun majas metafora ataupun majas lainnya. Tidak jarang juga terdapat puisi, kata mutiara, dan pantun di dalam buku fiksi
Cek di sini untuk les bahasa indonesia di jakarta
4. Penyajian Alur Cerita
Unsur terpenting lainnya adalah alur cerita. Alur cerita fiksi merupakan urutan dan rangkaian peristiwa yang dibentuk menjadi cerita. Cerita fiksi yang bagus akan menyajikan alur cerita yang menarik dan berkesan di hati pembaca.
Terdapat beberapa alur cerita yang umum digunakan, antara lain alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju merupakan alur cerita yang jalan ceritanya urut dari awal hingga akhir. Sedangkan alur mundur berkebalikan dengan alur maju, yaitu jalan ceritanya dimulai dari akhir dan berhenti di awal atau sekarang.
Biasanya alur mundur ditandai dengan adanya koflik di awal cerita, lalu disajikan mundur ke masa lalu sebagai kilas balik yang menjadi pemicu konflik. Hal ini dilakukan untuk mencari penyebab dari konflik dan mendapatkan penyelesaian di akhir cerita cerita.
Adapun alur campuran merupakan jalan cerita yang di dalamnya terdapat alur maju dan alur mundur. Alur ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih. Jika tidak disajikan dengan rapi, maka jalannya cerita akan jelek dan membuat bingung pembaca. Penulis biasanya mengawali sebuah cerita di tengah, sehingga lebih mudah dalam membuat jalan cerita baik alur maju ataupun alur mundur.
Buku Nonfiksi
Sebuah buku akan disebut buku nonfiksi jika mengandung ciri-ciri berikut.
1. Isi
Pada bagian ini akan dituliskan secara detail dan terperinci isi dari buku atau cerita dengan bahasa yang baku. Di bagian ini juga disajikan data pendukung, fakta, serta riset yang mendukung karya nonfiksi tersebut. Pada bagian inilah yang paling membedakan antara buku fiksi dan nonfiksi
Jika Anda juga ingin tahu tentang jenis-jenis majas, silahkan ikuti artikel Kami lainnya!
2. Cara Menyajikan Isi
Cara menyajikan isi sangat erat kaitannya dengan referensi pada daftar pustaka. Buku nonfiksi memiliki kumpulan referensi dari karya-karya nonfiksi juga. Tidak dibenarkan sebuah buku nonfiksi bersumber pada karya fiksi. Hal ini karena buku nonfiksi mengacu pada kebenaran data dan cerita, bukan mengacu pada keindahan bahasa sastra.
3. Bahasa yang Digunakan
Bahasa yang dipakai pada buku nonfiksi adalah bahasa baku yang sesuai dengan KBBI. Jika ada istilah serapan dari bahasa asing, penulis akan menyajikannya dalam bentuk miring serta memasukkannya kedalam daftar glosarium pada bagian buku.
Penggunaan diksi atau pilihan kata pada buku nonfiksi biasanya merupakan kata yang umum dan baku serta mengandung arti denotatif atau memiliki makna yang sebenarnya. Artinya tidak ada kata kiasan di dalam buku nonfiksi.
4. Sistematika Penulisan
Penulisan buku nonfiksi tersaji dengan urut, teratur, terstruktur, sistematis, jelas dan tidak rancu. Selain itu, sistem penulisannya harus berpedoman pada aturan penulisan yang benar. Pada bagian tertentu penulis juga harus menyajikan kutipan dari sumber terpercaya.
Inilah struktur teks biografi yang perlu kamu ketahui!
C. Bagian Bagian Buku Nonfiksi dan Fiksi

Setelah mengetahui pengertian dan unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi, kali ini kami akan sebutkan bagian-bagian buku baik yang ada pada buku fiksi maupun nonfiksi. Lantas, Bagian utama sebuah buku memuat apa saja? Setiap buku, baik fiksi maupun nonfiksi, terdiri dari beberapa bagian yang terstruktur dengan baik sebagai berikut:
1. Cover Buku
Untuk yang pertama, kami akan terangkan mengenai cover buku. Cover buku merupakan bagian yang pertama kali dilihat dalam sebuah buku. Tidak hanya sebagai pembungkus, baik sampul buku nonfiksi maupun fiksi memiliki fungsi lain, yaitu memberi kesan pertama dan menarik perhatian para pembaca. Selain itu, sampul buku juga mencerminkan isi dan tema buku tersebut. Bagian sampul buku memiliki 3 bagian utama. berikut kami terangkan apa saja bagian yang ada dalam bagian sampul buku itu:
- Cover Depan: Apa saja isi sampul depan sebuah buku? Cover depan biasanya berisi judul buku, gambar atau ilustrasi, serta nama penulis dan ilustrator jika ada. Umumnya, bagian ini mencakup elemen-elemen yang dapat menarik perhatian pembaca dan menggambarkan isi atau tema buku tersebut.
- Cover Belakang: Cover belakang sebuah buku biasanya berisi sinopsis buku, kode batang buku, serta informasi penerbit. Semua informasi ini bertujuan untuk memberi pembaca gambaran umum mengenai isi buku dan mengarahkan mereka untuk memutuskan apakah buku ini layak untuk dibaca.
- Punggung Buku: Punggung buku, sering kali hanya berisikan judul buku dan logo penerbit. Namun, pada beberapa buku bagian ini juga bisa dibiarkan kosong. Akan tetapi punggung buku tetaplah sebuah elemen penting yang harus ada agar memudahkan pencarian buku di rak.
2. Lembar Hak Cipta
Bagian ini berisi informasi penting sebelum pembaca masuk ke bagian inti buku. Pokok dari bagian ini meliputi:
- Halaman Hak Cipta: Halaman ini biasanya memuat informasi tentang pembuat buku, seperti penulis, ilustrator, editor, desainer, penerbit dan pihak-pihak terkait lainnya. Selain itu, bagian ini juga mencantumkan informasi tentang hak cipta buku, yang melindungi karya penulis dari pemakaian tanpa izin.
- Kata Pengantar: Pada bagian ini, penulis atau pihak lain yang terlibat dalam penulisan buku menjelaskan mengenai tujuan penulisan buku, harapan penulis, dan latar belakang pembuatan buku. Ini memberikan konteks bagi pembaca mengenai apa yang akan mereka temukan dalam buku tersebut.
3. Daftar Isi
Daftar Isi adalah bagian penting dalam buku yang memberikan gambaran mengenai struktur buku tersebut. Di dalam daftar isi, anda akan menemukan:
- Judul Bab dan Sub-Bab: Daftar isi menyusun bab dan sub-bab secara berurutan, memudahkan pembaca untuk menemukan bagian-bagian yang ingin dibaca.
- Nomor Halaman: Setiap bab atau sub-bab biasanya dilengkapi dengan nomor halaman, yang memungkinkan pembaca langsung menuju halaman yang mereka inginkan. Dengan adanya daftar isi, pembaca dapat dengan mudah mencari topik atau bab tertentu yang relevan.
Bagian buku ini memberikan gambaran jelas mengenai struktur buku dan membuat pembaca lebih efisien dalam menemukan informasi yang diinginkan.
Periksa di sini jika sedang mencari guru bahasa Indonesia online

4. Isi
Bagian isi adalah bagian paling utama dari sebuah buku. Pada bagian ini, penulis mengungkapkan ide, cerita, atau informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Bagian isi dari sebuah buku memuat detail yang terperinci dari topik yang dibahas. Pada buku fiksi, bagian ini berisi alur cerita, tokoh-tokoh, dan latar yang membentuk jalan cerita. Sementara pada buku nonfiksi, isi buku lebih berfokus pada fakta, analisis, atau pengetahuan terkait topik tertentu. Sebagai contoh, dalam buku sejarah, isi akan memuat informasi mengenai peristiwa-peristiwa penting, sedangkan dalam buku biografi, isi buku akan berisi cerita hidup tokoh-tokoh terkenal.
5. Lembar Penutup
Halaman penutup buku terdiri atas berbagai elemen yang memberikan informasi tambahan atau sebagai penutup dari buku tersebut. Beberapa elemen yang biasa ditemukan pada halaman penutup adalah:
- Referensi atau Daftar Rujukan: Pada buku nonfiksi, bagian ini mencantumkan sumber-sumber yang digunakan oleh penulis untuk mendukung argumen atau informasi dalam buku. Pembaca yang tertarik pada topik tertentu dapat merujuk ke daftar pustaka ini untuk mendapatkan referensi lebih lanjut.
- Glosarium atau Catatan: Buku dengan istilah teknis atau konsep kompleks seringkali menyertakan glosarium di bagian penutup. Glosarium ini berisi daftar kata atau istilah yang digunakan dalam buku beserta penjelasannya, sehingga membantu pembaca memahami istilah yang mungkin tidak familiar.
- Biodata Pembuat Buku: Pada bagian ini, kita bisa mengetahui lebih lanjut tentang penulis dan tim yang terlibat dalam pembuatan buku tersebut. Ini memberi pembaca gambaran tentang latar belakang penulis.
Bagian utama sebuah buku memuat cover buku, pokok bab buku, daftar isi, isi, hingga lembar penutup yang memiliki fungsi masing-masing untuk membantu pembaca memahami dan menikmati buku tersebut.
Latihan soal!
- Apa itu buku nonfiksi?
- sebutkan isi bagian sampul depan!
- Unsur-unsur bagian buku fiksi apa saja?
Demikianlah penjelasan tentang buku fiksi dan nonfiksi. Jika anda sedang kesulitan memahami materi di atas, Guru bahasa Indonesia di Superprof siap membantu anda!
Silahkan klik disini untuk mengetahui apa saja jenis tanda baca dalam bahasa indonesia! Selamat Membaca!










Terima kasih atas artikel yang dibuat, sangat membantu dan tampilannya estetik
Sama-sama, terima kasih atas apresiasinya :)
Terima kasih untuk artikelnya
Sangat membantu
sama-sama :)