Mulai tahun 2019, pemerintah Indonesia memberlakukan tipe soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) pada UTBK SNBT. Dengan tujuan untuk melatih kemampuan analitis calon mahasiswa, soal HOTS diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan intelektual yang lebih kompleks di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Menurut Mohamad Nasir, Menristekdikti saat itu, kemampuan untuk menganalisa adalah salah satu aspek yang sangat penting. Dengan demikian, soal HOTS dirancang untuk mengasah kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, serta mampu menyelesaikan masalah yang lebih mendalam.
Periksa di sini untuk mengetahui kalender pendidikan
Apa Arti Dari HOTS?
HOTS singkatan dari Higher Order Thinking Skills, yang dalam bahasa Indonesia berarti keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Arti HOTS dalam pembelajaran adalah soal yang dirancang untuk menguji kemampuan kognitif Anda pada level yang lebih tinggi. Berbeda dengan soal-soal pada umumnya yang lebih mengutamakan hafalan atau pengetahuan dasar (low order thinking skills atau LOTS), soal HOTS lebih menekankan pada kemampuan analisis, sintesis, evaluasi, serta penciptaan.
Arti HOTS dalam soal menuntut Anda untuk memahami konsep secara mendalam dan mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi atau konteks yang baru dan kompleks.
Jadi, pembelajaran HOTS adalah soal yang menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut, di mana Anda diharapkan untuk tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga bisa menganalisis, mengevaluasi, dan mengembangkan ide baru berdasarkan informasi yang ada.
Asal-Usul HOTS

HOTS kepanjangan dari High Order Thinking Skills memiliki akar yang dalam dalam teori pendidikan yang dikenal dengan Taksonomi Bloom HOTS. Taksonomi Bloom pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956 dalam bukunya yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals.
Taksonomi ini bertujuan untuk mengkategorikan tujuan pembelajaran dalam tiga ranah utama: kognitif (berkaitan dengan pengetahuan), afektif (berkaitan dengan sikap), dan psikomotorik (berkaitan dengan keterampilan fisik).
Taksonomi Bloom digunakan untuk menentukan tujuan akhir dari suatu proses pembelajaran, yang mana siswa diharapkan dapat mengambil pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang baru.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2001, Lorin Anderson, yang merupakan murid dari Benjamin Bloom, bersama dengan David Krathwohl, melakukan revisi terhadap taksonomi Bloom pada bagian kognitif.
Revisi ini menghasilkan enam kategori yang berbeda, namun tetap mempertahankan konsep dasar yang ada pada taksonomi aslinya. Keenam level kognitif HOTS tersebut adalah:
- Mengingat (Remembering)
- Memahami (Understanding)
- Mengaplikasikan (Applying)
- Menganalisis (Analyzing)
- Mengevaluasi (Evaluating)
- Mencipta (Creating)
Dalam revisi ini, tingkat menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta digolongkan sebagai bagian dari HOTS Higher Order Thinking Skills, yaitu keterampilan berpikir tingkat tinggi. Di sisi lain, tingkat mengingat, memahami, dan mengaplikasikan termasuk dalam kategori Low Order Thinking Skills (LOTS), yaitu keterampilan berpikir tingkat rendah.
Jenis-jenis Soal HOTS

HOTS adalah pertanyaan dirancang untuk menantang Anda berpikir kritis dan memecahkan masalah yang kompleks. Jenis pertanyaan ini lebih dari sekadar mengingat kembali dan mengharuskan Anda menganalisis, mengevaluasi, dan menerapkan pengetahuan mereka. Ada beberapa jenis soal HOTS yang dapat digunakan guru untuk menilai kemampuan berpikir tingkat tinggi.
- Menganalisis Pertanyaan:
Menganalisis pertanyaan mendorong Anda untuk memecah informasi dan memeriksanya dengan cermat. Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali dimulai dengan frasa seperti "Jelaskan caranya", "Identifikasi alasannya", atau "Apa faktor utamanya". Dengan menganalisis informasi yang diberikan, Anda mengembangkan pemahaman lebih dalam tentang materi pelajaran.
- Mengevaluasi Pertanyaan:
Mengevaluasi pertanyaan mengharuskan Anda membuat penilaian dan penilaian berdasarkan kriteria tertentu. Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali dimulai dengan frasa seperti "Menilai keefektifannya", "Apa kekuatan dan kelemahannya", atau "Apakah Anda setuju atau tidak setuju". Anda harus memberikan alasan dan bukti.
- Menerapkan Pertanyaan:
Pertanyaan penerapan meminta Anda untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali dimulai dengan frasa seperti "Bagaimana Anda menggunakan", "Strategi apa yang akan Anda terapkan", atau "Buat rencana untuk menggunakannya". Anda harus menunjukkan kemampuan untuk mentransfer pembelajaran ke situasi praktis.
- Membuat Pertanyaan:
Membuat pertanyaan menantang Anda untuk menghasilkan ide, desain, atau solusi baru berdasarkan pemahaman mereka tentang topik. Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali dimulai dengan frasa seperti "Rancang sebuah", "Ciptakan sebuah", atau "Rancanglah sebuah rencana untuk". Dengan meminta Anda menciptakan sesuatu yang baru, guru mendorong orisinalitas dan inovasi.
Cek di sini jika ingin mempelajari tentang love language
Tujuan HOTS
Tujuan dari penerapan soal HOTS sangat luas, namun yang utama adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis . Soal HOTS bertujuan agar Anda tidak hanya terfokus pada penghafalan informasi, melainkan dapat menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi atau pemikiran baru dari apa yang telah dipelajari. Berikut adalah beberapa tujuan penting dari penerapan soal HOTS:
- Mengurangi Ketergantungan pada Hafalan
Salah satu tujuan penting dari model HOTS adalah untuk mengurangi ketergantungan pada hafalan semata. Sebelumnya, banyak ujian yang menilai siswa berdasarkan kemampuan menghafal materi tanpa mempertimbangkan pemahaman atau aplikasi pengetahuan tersebut. Dengan adanya soal HOTS, Anda dituntut untuk memahami arti dari materi yang dipelajari dan mampu mengaplikasikannya dalam situasi baru yang lebih kompleks. Hal ini diharapkan akan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah dengan pendekatan yang lebih logis dan mendalam. - Melatih Kemampuan Berpikir Kritis
Soal HOTS mendorong Anda untuk berpikir lebih mendalam dan kritis dalam menghadapi suatu masalah. Sebagai contoh, soal HOTS sering kali mengharuskan untuk tidak hanya menjawab berdasarkan pengetahuan yang sudah dipelajari, tetapi juga untuk menganalisis informasi, menilai suatu situasi atau fenomena, serta menciptakan solusi yang efektif. Soal HOTS memberikan tantangan yang lebih besar bagi Anda untuk tidak hanya mengandalkan hafalan, tetapi juga untuk berpikir secara lebih terstruktur dan logis. - Meningkatkan Kreativitas
Salah satu aspek yang paling menarik dalam HOTS adalah bahwa soal-soal ini sering kali melibatkan tahapan mencipta (creating), yang berada di tingkat tertinggi dalam taksonomi Bloom. Pada level ini, Anda diminta untuk mengembangkan ide baru, merancang solusi, atau bahkan menciptakan suatu karya berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari. Hal ini membuka kesempatan untuk berpikir out-of-the-box dan menemukan cara-cara kreatif untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. Misalnya, soal HOTS dalam mata pelajaran seni atau ilmu pengetahuan alam dapat meminta siswa untuk merancang eksperimen baru atau menciptakan konsep yang lebih efisien. - Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah
Soal HOTS dirancang untuk menuntut Anda dalam menyelesaikan masalah yang lebih kompleks dengan cara yang lebih terstruktur dan kreatif. Soal-soal ini mengharuskan Anda untuk tidak hanya memahami materi tetapi juga untuk menggunakan pemikiran tingkat tinggi untuk memecahkan masalah nyata atau aplikasi praktis. Misalnya, dalam mata pelajaran matematika, soal HOTS mungkin meminta Anda untuk tidak hanya menerapkan rumus yang sudah ada, tetapi untuk menganalisis skenario yang diberikan, menilai kemungkinan solusi, dan menciptakan metode baru untuk menyelesaikan masalah tersebut. - Mendorong Kemampuan Berpikir Kolaboratif
Salah satu tujuan yang tidak kalah penting dari soal HOTS adalah untuk mendorong kemampuan kolaboratif dalam belajar. Dalam beberapa kasus, soal HOTS dapat melibatkan kerja kelompok di mana Anda diminta untuk bekerja sama untuk memecahkan masalah yang lebih besar. Hal ini membantu Anda untuk mengasah keterampilan sosial mereka, seperti komunikasi, kolaborasi, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. - Meningkatkan Pemahaman Konsep Secara Menyeluruh
Soal HOTS mengharuskan Anda untuk tidak hanya menghafal materi, tetapi juga untuk memahami konsep-konsep secara menyeluruh dan mendalam. Pemahaman ini membantu Anda untuk menghubungkan berbagai informasi yang telah dipelajari, melihat hubungan antar konsep, dan menggunakan pengetahuan mereka untuk menyelesaikan masalah nyata. Dengan demikian, soal HOTS dapat memperkuat pemahaman Anda terhadap materi yang diajarkan, bukan hanya di permukaan, tetapi juga di tingkat yang lebih dalam.
Dengan demikian, tujuan penerapan soal HOTS adalah untuk mempersiapkan Anda menjadi individu yang lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan yang lebih tinggi, serta dunia kerja yang semakin berkembang dan membutuhkan kemampuan berpikir yang lebih kompleks.
Periksa di sini untuk mengetahui kapan hari ayah sedunia
Contoh Soal HOTS SD

Soal HOTS di tingkat SD bertujuan untuk melatih Anda sejak dini dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Soal HOTS mengharuskan untuk tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari dalam situasi yang lebih kompleks, menganalisis data, menyintesis ide, dan mengevaluasi informasi secara lebih mendalam.
Anda perlu mengerjakan latsol untuk melatih kemampuan berpikir Anda. Apa itu latsol? Latsol adalah latihan soal. Berikut ini adalah beberapa latsol HOTS yang bisa diterapkan di tingkat SD beserta pembahasan dan jawabannya.
1. Menghitung Luas dan Keliling Bangun Datar
Soal:
Sebuah taman berbentuk persegi panjang dengan panjang 12 meter dan lebar 8 meter. Jika taman tersebut dikelilingi oleh pagar, berapakah panjang pagar yang dibutuhkan untuk mengelilingi taman tersebut?
Pembahasan:
Untuk menghitung panjang pagar, kita perlu mencari keliling taman tersebut. Keliling persegi panjang dihitung dengan rumus:

di mana:
- p adalah panjang taman (12 meter),
- l adalah lebar taman (8 meter).
Maka, keliling taman (panjang pagar) adalah:

Jadi, panjang pagar yang dibutuhkan adalah 40 meter.
Jawaban:
40 meter
2. Menyelesaikan Masalah Perbandingan
Soal:
Jika 5 buah apel dihargai Rp15.000, berapa harga 12 buah apel?
Pembahasan:
Soal ini menguji kemampuan Anda untuk menghitung perbandingan harga berdasarkan jumlah barang. Untuk menyelesaikan soal ini, Anda perlu terlebih dahulu mengetahui harga per buah apel.
Harga per buah apel dapat dihitung dengan cara:

Setelah mengetahui harga per buah apel, maka harga untuk 12 buah apel adalah:

Jawaban:
Harga 12 buah apel adalah Rp36.000.
Soal HOTS adalah jenis soal yang sangat penting dalam dunia pendidikan saat ini, terutama dalam mempersiapkan diri untuk tantangan kedepannya. Dengan mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi, Anda tidak hanya belajar untuk mengingat fakta, tetapi juga untuk menerapkannya dalam berbagai konteks, menganalisis informasi, mengevaluasi solusi, dan bahkan menciptakan sesuatu yang baru.
Sebagai penutup, Superprof adalah platform yang menyediakan berbagai sumber daya penting untuk belajar dan berlatih soal HOTS, termasuk untuk persiapan SBMPTN. Superprof menyediakan berbagai macam soal latihan, contoh soal HOTS, serta materi referensi yang bisa membantu Anda dalam mempersiapkan ujian dengan cara yang lebih efektif. Selain itu, Superprof juga menawarkan layanan les privat SBMPTN yang dapat membantu Anda belajar secara lebih intensif dan mendalam.
Cek di sini untuk mempelajari sandi sandi pramuka